Menolak Jompo, Kakek di Jepang Catat Rekor Taklukkan Gunung Fuji di Usia 102

  • Maskobus
  • Sep 10, 2025

Kokichi Akuzawa, seorang kakek berusia 102 tahun dari Jepang, telah mencetak rekor dunia dengan menaklukkan Gunung Fuji, menjadikannya orang tertua yang pernah mencapai puncak gunung ikonik tersebut. Pencapaian luar biasa ini, yang diakui oleh Guinness World Records, terjadi pada awal Agustus dan menjadi bukti semangat pantang menyerah dan ketahanan fisik Akuzawa.

Pendakian yang menantang ini hampir membuatnya menyerah di tengah jalan. Akuzawa mengakui bahwa ia tergoda untuk menghentikan pendakiannya, namun dukungan dari teman-teman dan keluarganya memberinya kekuatan untuk terus maju. "Mencapai puncak itu sulit, tetapi teman-teman saya menyemangati saya, dan hasilnya baik. Saya berhasil melewatinya karena begitu banyak orang yang mendukung saya," ujarnya kepada APNews.

Akuzawa tidak mendaki sendirian. Ia didampingi oleh putrinya yang berusia 70 tahun, Motoe, cucunya, suami Motoe, dan empat teman dari klub panjat gunung setempat. Tim pendaki ini berkemah selama dua malam di jalur pendakian sebelum akhirnya mencapai puncak Gunung Fuji yang megah pada tanggal 5 Agustus. Gunung tertinggi di Jepang ini menjulang setinggi 3.776 meter, menghadirkan tantangan yang signifikan bahkan bagi pendaki yang lebih muda dan lebih bugar.

Meskipun usianya sudah lanjut, Akuzawa tidak menganggap remeh pendakian gunung mana pun. Ia menyadari pentingnya memanfaatkan kemampuan fisiknya selagi masih bisa. "Lebih baik mendaki selagi masih bisa," tambahnya.

Perlu dicatat bahwa ini bukan pendakian Gunung Fuji pertama yang memecahkan rekor bagi Akuzawa. Sebelumnya, pada usia 96 tahun, ia telah menjadi orang tertua yang mendaki gunung paling terkenal di Jepang ini. Dalam enam tahun setelahnya, ia telah mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah jantung, herpes zoster, dan jahitan akibat jatuh saat mendaki. Ketekunan dan semangatnya untuk mendaki gunung tidak pernah pudar.

Menolak Jompo, Kakek di Jepang Catat Rekor Taklukkan Gunung Fuji di Usia 102

Untuk mempersiapkan pendakian Gunung Fuji yang memecahkan rekor ini, Akuzawa menghabiskan tiga bulan berlatih dengan tekun. Ia bangun pukul 5 pagi setiap hari untuk berjalan kaki selama satu jam dan menaklukkan sekitar satu gunung setiap minggu. Sebagian besar gunung yang didakinya terletak di sekitar Prefektur Nagano, yang terletak di sebelah barat Gunma di Jepang tengah.

Di rumahnya di Maebashi, yang berjarak sekitar 240 km (150 mil) barat laut Tokyo, Akuzawa dikelilingi oleh kerabat dan lukisan-lukisan pegunungan berbingkai. Ia mengenang kembali apa yang pertama kali menariknya ke pegunungan 88 tahun yang lalu. Meskipun keajaiban mencapai puncak tidak dapat disangkal, orang-orang yang ditemuinya di sepanjang jalanlah yang membuatnya terus kembali. "Saya mendaki karena saya menyukainya," katanya. "Mudah untuk berteman di gunung."

Selama bertahun-tahun, Akuzawa dulu menikmati pendakian solo. Namun, seiring menurunnya kekuatannya, ia lebih mengandalkan bantuan orang lain. Pendakian rekornya bulan lalu adalah ujian lain yang ia lalui dengan bantuan. Ia mengakui bahwa Gunung Fuji bukanlah gunung yang mudah, dan pendakian kali ini terasa lebih sulit daripada enam tahun yang lalu. "Gunung Fuji bukanlah gunung yang sulit, tetapi kali ini lebih sulit daripada enam tahun yang lalu. Lebih sulit daripada gunung mana pun sebelumnya," katanya.

Akuzawa menggambarkan bagaimana ia merasa sangat lemah selama pendakian. "Saya belum pernah merasa selemah ini. Saya tidak merasakan sakit, tetapi saya terus bertanya-tanya mengapa saya begitu lambat, mengapa saya tidak punya stamina. Saya sudah lama melampaui batas fisik saya, dan hanya berkat kekuatan semua orang saya berhasil," ungkapnya.

Ketika ditanya apakah ia akan mencoba mendaki Gunung Fuji lagi, Akuzawa menyatakan keinginannya untuk terus mendaki selamanya, tetapi ia juga menyadari keterbatasan fisiknya. "Saya ingin sekali terus mendaki selamanya, tetapi saya rasa saya tidak bisa lagi. Sekarang saya sudah setinggi Gunung Akagi," katanya, merujuk pada puncak di dekatnya yang tingginya sekitar setengah dari Gunung Fuji dengan puncak 1.828 meter.

Kisah Kokichi Akuzawa adalah inspirasi bagi kita semua. Ia menunjukkan bahwa usia hanyalah angka dan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan dukungan dari orang-orang yang kita cintai, kita dapat mencapai hal-hal luar biasa, bahkan di usia senja. Pencapaiannya dalam menaklukkan Gunung Fuji di usia 102 tahun adalah bukti semangat manusia yang tak terkalahkan dan keinginan untuk terus menantang diri sendiri, tanpa memandang usia.

Kisah Akuzawa juga menyoroti pentingnya tetap aktif dan terlibat dalam komunitas, serta menjaga hubungan yang kuat dengan keluarga dan teman-teman. Dukungan dari orang-orang terdekatnya memainkan peran penting dalam kesuksesannya, memberikan dorongan dan motivasi yang ia butuhkan untuk mengatasi tantangan fisik dan mental yang dihadapinya selama pendakian.

Selain itu, kisah Akuzawa menggarisbawahi pentingnya memiliki tujuan dan impian, bahkan ketika kita semakin tua. Keinginannya untuk terus mendaki gunung dan memecahkan rekor dunia memberinya tujuan dan semangat hidup yang membantunya tetap aktif dan termotivasi.

Dalam dunia yang seringkali terobsesi dengan kaum muda dan kecantikan, kisah Akuzawa adalah pengingat yang menyegarkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk mencapai kebesaran. Ia telah membuktikan bahwa kita dapat terus belajar, tumbuh, dan mencapai hal-hal baru, bahkan di usia 100-an.

Kokichi Akuzawa adalah pahlawan sejati, dan kisahnya akan terus menginspirasi orang-orang di seluruh dunia untuk mengejar impian mereka, menantang diri sendiri, dan menjalani hidup sepenuhnya, tanpa memandang usia. Ia adalah bukti hidup bahwa semangat manusia tidak mengenal batas.

Pencapaian Akuzawa juga menyoroti keindahan dan daya tarik Gunung Fuji, salah satu simbol paling ikonik di Jepang. Gunung ini telah lama menjadi tujuan populer bagi pendaki dari seluruh dunia, dan pendakian Akuzawa telah membawa perhatian baru pada keajaiban alam ini.

Kisah Akuzawa adalah pengingat bahwa alam dapat menjadi sumber inspirasi dan penyembuhan yang kuat. Menghabiskan waktu di alam bebas dapat membantu kita mengurangi stres, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.

Sebagai kesimpulan, kisah Kokichi Akuzawa adalah kisah tentang ketahanan, tekad, dan semangat manusia yang tak terkalahkan. Ia adalah inspirasi bagi kita semua, dan pencapaiannya dalam menaklukkan Gunung Fuji di usia 102 tahun akan dikenang sebagai salah satu pencapaian paling luar biasa dalam sejarah pendakian gunung. Semoga kisahnya terus menginspirasi orang-orang di seluruh dunia untuk mengejar impian mereka, menantang diri sendiri, dan menjalani hidup sepenuhnya, tanpa memandang usia.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :