Menuju Piala Dunia, NCFS 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Ilmu dan Sepak Bola Indonesia

  • Maskobus
  • Aug 21, 2025

Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sepak bola nasional, dengan tujuan utama meraih prestasi di kancah internasional, termasuk partisipasi di Piala Dunia. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah penyelenggaraan National Conference of Football and Science (NCFS) 2025, sebuah forum ilmiah yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik dalam pengembangan sepak bola. Acara ini dijadwalkan berlangsung pada tanggal 25-27 Agustus 2025 di Gedung CRCS ITB, Bandung, sebuah lokasi yang strategis dan kondusif untuk diskusi ilmiah dan kolaborasi.

NCFS 2025 bukan sekadar konferensi biasa. Ini adalah platform yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem sepak bola Indonesia, mulai dari praktisi di lapangan seperti pelatih dan pemain, hingga akademisi yang melakukan penelitian mendalam tentang berbagai aspek sepak bola, serta pelaku industri yang mendukung perkembangan olahraga ini. Dengan visi yang jelas, yaitu "Bersama Membangun Sepak Bola Indonesia Menuju Piala Dunia," NCFS 2025 berupaya untuk menciptakan sinergi antara ilmu pengetahuan dan praktik di lapangan, sehingga menghasilkan inovasi dan strategi yang efektif untuk meningkatkan performa sepak bola Indonesia.

Konferensi ini akan menghadirkan sejumlah tokoh kunci dan ahli di bidangnya, baik dari dalam maupun luar negeri. Sebanyak lima keynote speakers dan lima invited speakers akan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan perspektif mereka tentang berbagai isu penting dalam pengembangan sepak bola. Kehadiran para pembicara terkemuka ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan wawasan baru bagi para peserta, serta memicu diskusi yang konstruktif tentang bagaimana meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.

Beberapa nama besar yang telah dikonfirmasi sebagai pembicara utama antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Ario Bimo Nandito Ariotedjo, yang akan memberikan pandangan pemerintah tentang arah kebijakan pengembangan olahraga nasional, khususnya sepak bola. Rektor ITB, Prof. Tata Cipta Dirgantara, juga akan hadir untuk memberikan dukungan dari kalangan akademisi, serta menekankan pentingnya riset dan inovasi dalam memajukan sepak bola. Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, akan memberikan perspektif dari organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia, serta menjelaskan strategi PSSI dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan. Selain itu, pakar internasional dari Seoul University, Prof. Yongho Lee, akan berbagi pengetahuan dan pengalaman dari negara yang telah sukses mengembangkan sepak bolanya.

Menuju Piala Dunia, NCFS 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Ilmu dan Sepak Bola Indonesia

Selain para pembicara utama, sejumlah akademisi terkemuka juga akan tampil sebagai narasumber dalam sesi-sesi paralel konferensi. Mereka akan mempresentasikan hasil riset terbaru mereka tentang berbagai aspek sepak bola, mulai dari teknik dan taktik, hingga fisiologi dan psikologi pemain. Beberapa nama yang telah dikonfirmasi antara lain Prof. Tommy Apriantono, Ketua Umum PSSI Jawa Barat, yang memiliki pengalaman luas dalam pengembangan sepak bola di tingkat daerah. Dr. Aswin Rahadi dari ITB akan berbagi keahliannya dalam bidang biomekanika olahraga, sementara Dr. Donny Ardy Kusuma dari UNESA akan membahas tentang pentingnya sport science dalam meningkatkan performa atlet. Dr. Shariman dari UITM Malaysia juga akan hadir untuk memberikan perspektif dari negara tetangga tentang pengembangan sepak bola.

Kehadiran Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, serta Wakil Menteri Dikti Saintek, Prof. Stella Christie, pada pembukaan acara juga menunjukkan dukungan yang kuat dari pemerintah daerah dan pusat terhadap pengembangan sepak bola melalui pendekatan ilmiah. Dukungan ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi riset dan inovasi dalam sepak bola.

NCFS 2025 merupakan kelanjutan dari konferensi serupa yang telah sukses diselenggarakan di Jambi pada tahun 2024. Namun, NCFS 2025 akan menjadi acara yang lebih besar dan lebih komprehensif, dengan jumlah peserta dan presenter yang meningkat secara signifikan. Jika pada tahun 2024 hanya terdapat 23 presenter, maka pada tahun 2025 diperkirakan akan ada lebih dari 60 presenter yang akan memaparkan hasil riset mereka. Peningkatan ini menunjukkan minat yang semakin besar dari kalangan akademisi dan praktisi terhadap pengembangan sepak bola melalui pendekatan ilmiah.

Para peserta NCFS 2025 berasal dari berbagai kalangan, mulai dari dosen dan mahasiswa pascasarjana yang melakukan penelitian tentang sepak bola, hingga atlet, pelatih, wasit, dan pegiat sepak bola lainnya yang terlibat langsung dalam pengembangan olahraga ini. Keberagaman latar belakang peserta ini diharapkan dapat menciptakan diskusi yang lebih kaya dan menghasilkan solusi yang lebih komprehensif untuk berbagai permasalahan dalam sepak bola Indonesia.

Menurut Dr. Muhamad Fahmi Hasan, Ketua Pelaksana NCFS 2025 sekaligus Sekretaris PSSI Jawa Barat, konferensi ini akan menjadi wadah kolaborasi yang sangat penting antara praktisi, akademisi, dan industri. Ia berharap bahwa NCFS 2025 dapat melahirkan ekosistem positif serta fondasi baru bagi sepak bola Indonesia untuk mendukung target menuju Piala Dunia. Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan ini sangat penting untuk menciptakan inovasi dan strategi yang efektif dalam meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.

Tema utama NCFS 2025 terbagi dalam tujuh bidang penting yang merupakan pilar-pilar utama dalam pengembangan sepak bola modern. Ketujuh bidang tersebut adalah fisiologi, manajemen, kepelatihan, biomekanika, nutrisi, kebijakan, dan pemulihan cedera. Fisiologi membahas tentang bagaimana tubuh manusia berfungsi saat berolahraga, dan bagaimana meningkatkan performa atlet melalui latihan yang tepat. Manajemen membahas tentang bagaimana mengelola organisasi sepak bola secara efektif, termasuk aspek keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia. Kepelatihan membahas tentang bagaimana melatih pemain sepak bola secara efektif, termasuk teknik, taktik, dan strategi. Biomekanika membahas tentang bagaimana gerakan tubuh manusia mempengaruhi performa atlet, dan bagaimana mencegah cedera melalui analisis gerakan yang tepat. Nutrisi membahas tentang bagaimana memberikan makanan yang tepat bagi atlet, untuk meningkatkan performa dan mempercepat pemulihan. Kebijakan membahas tentang bagaimana membuat kebijakan yang mendukung pengembangan sepak bola, termasuk regulasi, investasi, dan pendidikan. Pemulihan cedera membahas tentang bagaimana menangani cedera yang dialami oleh atlet, dan bagaimana mempercepat pemulihan agar atlet dapat kembali bermain secepat mungkin.

Prof. Tommy Apriantono menjelaskan bahwa ketujuh tema ini adalah dasar grand design olahraga berprestasi. Dengan sinergi antara peneliti dan praktisi, kita bisa tahu posisi sepak bola Indonesia saat ini dan strategi apa yang harus dibangun agar bisa bersaing di level dunia. Sinergi antara peneliti dan praktisi sangat penting untuk memastikan bahwa hasil riset dapat diterapkan secara efektif di lapangan, dan bahwa praktik di lapangan dapat memberikan masukan yang berharga bagi penelitian.

NCFS 2025 diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi pengembangan sepak bola Indonesia. Dengan mempertemukan para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya, konferensi ini dapat menghasilkan ide-ide baru, strategi yang inovatif, dan kolaborasi yang produktif. Semua ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas sepak bola Indonesia, dan membantu mencapai target untuk berpartisipasi di Piala Dunia. Selain itu, NCFS 2025 juga dapat menjadi ajang untuk mempromosikan sport science di Indonesia, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya riset dan inovasi dalam pengembangan olahraga. Dengan demikian, NCFS 2025 bukan hanya sekadar konferensi, tetapi juga investasi jangka panjang untuk masa depan sepak bola Indonesia. Keberhasilan acara ini akan menjadi tolok ukur penting dalam mengukur kemajuan sepak bola Indonesia, dan akan memberikan motivasi bagi para pemangku kepentingan untuk terus bekerja keras dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, sepak bola Indonesia memiliki potensi besar untuk meraih prestasi di kancah internasional, dan NCFS 2025 adalah salah satu langkah penting dalam mewujudkan potensi tersebut.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :