Merangkai Mimpi dari Ombak: Kisah Ridwan, Penerus Wisata Pulau Sebesi

  • Maskobus
  • Sep 08, 2025

Di jantung Selat Sunda, terhampar sebuah permata tersembunyi bernama Pulau Sebesi. Pulau kecil ini, bagian dari Desa Tejang, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, bukan hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga menyimpan kisah inspiratif tentang seorang pemuda bernama Ridwan yang berjuang menghidupkan pariwisata di tanah kelahirannya. Pulau Sebesi, yang berjarak hanya beberapa kilometer dari Gunung Anak Krakatau yang ikonik, menawarkan kombinasi unik antara keindahan laut, hijaunya perbukitan, dan panorama gunung yang menantang.

Perjalanan menuju surga tersembunyi ini dimulai dari Dermaga Canti, di mana perahu kayu tradisional siap mengantarkan wisatawan melintasi ombak selama satu hingga dua jam. Setibanya di Dermaga Tejang, pengunjung akan disambut oleh suasana desa yang tenang dan keramahan penduduk setempat. Pulau Sebesi, dengan luas 2.620 hektare dan garis pantai sepanjang 19,55 kilometer, memanjakan mata dengan hamparan laut biru yang jernih, perbukitan hijau yang menyejukkan, dan puncak Gunung Sebesi yang menjulang setinggi 844 meter di atas permukaan laut. Keindahan alam inilah yang menjadikan Pulau Sebesi sebagai magnet bagi para pelancong, bahkan membuatnya dijuluki sebagai "Banda Neira-nya Lampung".

Di balik pesona alam yang memesona dan geliat pariwisata yang semakin menggeliat, ada sosok Ridwan, seorang pemuda berusia 30 tahun yang dengan gigih merangkai mimpinya di tengah deburan ombak. Kisahnya adalah tentang ketekunan, keberanian, dan semangat pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan.

Ridwan, anak pertama dari Hayun (53), seorang tokoh perintis wisata lokal di Pulau Sebesi, sebenarnya tidak pernah bercita-cita untuk terjun ke dunia pariwisata. Setelah lulus SMA di usia 17 tahun, ia merasa terpaksa mengikuti jejak sang ayah. "Saya tidak ada cita-cita untuk bekerja seperti ini jadi guide, apalagi saya dulu tidak bisa berenang. Tapi bapak minta saya ikut mengawal tamu. Awalnya saya takut," kenangnya. Ketidaknyamanan ini mendorong Ridwan untuk mencari jalan lain. Ia sempat mencoba berjualan makanan, bahkan merantau ke Jakarta untuk bekerja di proyek bangunan. Namun, pekerjaan itu tidak membuatnya betah.

Merangkai Mimpi dari Ombak: Kisah Ridwan, Penerus Wisata Pulau Sebesi

Sempat bercita-cita menjadi seorang polisi, namun impiannya kandas karena masalah buta warna. Akhirnya, Ridwan kembali ke Pulau Sebesi dan memutuskan untuk menekuni profesi sebagai pemandu wisata. Titik balik dalam hidupnya terjadi ketika Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan merekrut delapan pemuda untuk dilatih menjadi pemandu wisata profesional. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Ridwan. Ia mengikuti pelatihan dengan tekun, memperoleh sertifikasi resmi, belajar menyelam, dan mengatasi ketakutannya terhadap air hingga akhirnya mahir berenang.

"Waktu lihat bapak kewalahan mengurus wisatawan, saya kasihan. Jadi saya kembali fokus, sampai akhirnya tahun 2015–2016 saya benar-benar serius meneruskan usaha orang tua," ujarnya. Sejak saat itu, Ridwan berkomitmen untuk mengembangkan potensi wisata Pulau Sebesi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Namun, perjalanan Ridwan dalam membangun pariwisata Pulau Sebesi tidak selalu berjalan mulus. Berbagai rintangan dan cobaan silih berganti menghampiri.

Pada Desember 2018, bencana tsunami Selat Sunda yang dipicu oleh erupsi Gunung Anak Krakatau meluluhlantakkan sebagian wilayah pesisir Lampung Selatan, termasuk Pulau Sebesi. Aktivitas wisata di pulau itu lumpuh total. Belum sempat pulih dari keterpurukan akibat tsunami, pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia. Sektor pariwisata kembali terpukul, dan usaha Ridwan pun ikut terhenti.

Di tengah kesulitan ekonomi yang menghimpit, Ridwan tidak menyerah. Ia mencari cara lain untuk bertahan hidup. Bersama sang istri, mereka berjualan makanan secara online. "Istri yang masak, saya yang antar. Orang tua waktu itu sampai ngumpulin rongsokan. Alhamdulillah ada aja rezeki meskipun wisata lagi vakum," kata Ridwan. Meskipun penghasilan yang diperoleh tidak seberapa, Ridwan tetap bersyukur dan terus berusaha. Semangatnya untuk menghidupkan kembali pariwisata Pulau Sebesi tidak pernah padam. Ia terus menjalin komunikasi dengan agen-agen travel dan mempersiapkan diri untuk menyambut wisatawan ketika situasi kembali normal.

Pada tahun 2021, ketika pandemi mulai mereda, Ridwan mencoba membuka kembali layanan trip kecil-kecilan. "Tahun 2021, kami mulai kembali membuka open trip. Awalnya hanya sebulan sekali, tetapi sering kali tidak ada peserta. Hingga akhirnya, kami mencoba membuka trip setiap tiga bulan sekali, barulah ada wisatawan yang ikut," jelasnya. Perlahan tapi pasti, kondisi pariwisata Pulau Sebesi mulai membaik. Pada tahun 2023, trip sudah bisa berjalan rutin sekali dalam sebulan. Memasuki tahun 2024, kondisinya semakin normal. Setiap bulan selalu ada peserta yang datang, dan wisata mulai kembali ramai, bahkan kini sudah ada open trip rutin sepekan sekali.

Keberhasilan Ridwan dalam menghidupkan kembali pariwisata Pulau Sebesi tidak hanya berdampak positif bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi banyak warga setempat. Menurut Ridwan, pariwisata Pulau Sebesi bukan hanya soal dirinya, tetapi juga menghidupi banyak orang. Dari warung-warung kecil di Dermaga Canti, sopir angkot, tukang parkir, pemilik kapal, hingga warga yang membuka homestay dan warung makan di Pulau Sebesi, semuanya ikut merasakan manfaatnya.

"Dulu hampir semua agen travel lewat saya. Tapi saya bagi juga ke saudara dan warga lain, biar semua merasakan. Wisata ini bukan untuk perorangan saja, tapi untuk semua," ujarnya. Ridwan menyadari bahwa pariwisata yang berkelanjutan harus melibatkan seluruh masyarakat dan memberikan manfaat yang merata. Kini, Pulau Sebesi semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik. Wisatawan datang dari berbagai daerah, tidak hanya dari Lampung, tetapi juga dari Jakarta, Palembang, bahkan mancanegara. Aktivitas snorkeling, jelajah pulau, dan kunjungan ke Gunung Anak Krakatau menjadi paket wisata andalan yang ditawarkan oleh Ridwan dan timnya.

Meskipun telah menjadi salah satu tokoh penggerak pariwisata di Pulau Sebesi, Ridwan tetap memilih untuk hidup sederhana. Ia kini tinggal di Sidomulyo bersama istri dan dua anaknya. Baginya, kunci kebahagiaan adalah rasa syukur. "Kalau kita tidak bersyukur, berapa pun penghasilan tidak akan cukup. Waktu pandemi, saya hanya jualan mi dapat Rp10 ribu sampai Rp100 ribu per hari, tapi itu cukup. Alhamdulillah rezeki ada aja," ucapnya sambil tersenyum. Ridwan percaya bahwa dengan bersyukur atas apa yang dimiliki, ia dapat menjalani hidup dengan bahagia dan tenang.

Kisah Ridwan adalah cerminan dari perjalanan panjang seorang pemuda yang berjuang untuk meraih mimpinya di tengah keterbatasan. Dari seorang yang tidak bisa berenang, nyaris putus asa karena badai kehidupan, hingga kini menjadi salah satu motor penggerak pariwisata Pulau Sebesi, Ridwan telah membuktikan bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, segala impian dapat diraih. Bagi Ridwan, Pulau Sebesi bukan sekadar tempat tinggal, melainkan juga harapan masa depan. Ia ingin terus mengembangkan potensi wisata pulau itu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Kalau sendiri saya tidak bisa sukses, tapi kalau bersama-sama, insyaallah kita bisa. Wisata ini bukan hanya untuk saya, tapi untuk semua warga Pulau Sebesi," pungkasnya. Ridwan berharap bahwa pariwisata Pulau Sebesi dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat. Kisah Ridwan adalah inspirasi bagi kita semua untuk tidak pernah menyerah dalam meraih mimpi, serta untuk selalu bersyukur dan berbagi dengan sesama. Ia telah membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong dan kerja keras, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri dan bagi komunitas kita.

Pulau Sebesi, dengan keindahan alamnya yang memukau dan kisah inspiratif Ridwan, adalah destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi. Di sana, pengunjung tidak hanya dapat menikmati keindahan alam, tetapi juga belajar tentang ketekunan, keberanian, dan semangat pantang menyerah. Pulau Sebesi adalah bukti bahwa di tengah keterbatasan, mimpi tetap dapat dirangkai dan diwujudkan. Dan Ridwan, adalah sosok yang menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang dan berkontribusi bagi kemajuan daerah kita.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :