Perkembangan teknologi digital telah membawa kemajuan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kemudahan akses informasi dan komunikasi hingga peningkatan efisiensi dalam pekerjaan. Namun, di balik kemudahan ini, terdapat ancaman serius yang terus menghantui, yaitu spam dan scam. Praktik penipuan digital ini tidak hanya meresahkan, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian finansial dan kebocoran data pribadi yang signifikan bagi masyarakat.
Spam, dalam bentuk pesan berulang yang tidak diinginkan, menjadi gangguan umum bagi pengguna seluler. Sementara itu, scam, yang merupakan penipuan digital, bertujuan untuk mengelabui korban agar menyerahkan uang atau informasi pribadi mereka. Kombinasi kedua ancaman ini menciptakan lanskap digital yang penuh risiko, terutama bagi masyarakat yang kurang waspada.
Laporan Penipuan Asia GASA 2024 menyoroti betapa rentannya masyarakat Indonesia terhadap ancaman ini. Data menunjukkan bahwa 65% orang Indonesia mengalami upaya penipuan setiap minggunya. Bentuk penipuan yang dialami beragam, mulai dari pesan phishing yang mencoba mencuri informasi sensitif, tawaran pekerjaan palsu yang menjanjikan keuntungan besar, hingga penipuan investasi yang menyesatkan. Angka ini mengindikasikan bahwa penipuan digital telah menjadi masalah yang meresahkan dan memerlukan tindakan serius.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengungkapkan bahwa kerugian finansial yang ditimbulkan oleh kejahatan siber mencapai nilai yang fantastis. Dalam periode singkat antara November 2024 hingga Januari 2025, kerugian akibat penipuan digital mencapai hampir setengah triliun rupiah, tepatnya Rp 476 miliar. Mayoritas penipuan ini berasal dari pesan instan atau SMS, dengan 64% spam terjadi melalui layanan seluler. Fakta ini menunjukkan bahwa layanan seluler menjadi媒介 utama bagi pelaku kejahatan siber untuk melancarkan aksinya.
Nezar Patria juga mengungkapkan fakta mengejutkan lainnya, yaitu pemerintah telah menerima 1,2 juta laporan penipuan digital hingga saat ini. Jumlah laporan yang sangat besar ini menggarisbawahi skala masalah dan mendesak perlunya tindakan cepat dan terkoordinasi dari semua pihak terkait. Pemerintah, penyedia layanan telekomunikasi, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi ancaman penipuan digital ini.
Menyadari situasi yang mengkhawatirkan ini, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengambil langkah proaktif dengan meluncurkan dua inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI), yaitu Tri AI dan Satspam. Kedua fitur ini dirancang khusus untuk melindungi pelanggan dari ancaman spam dan scam, serta memberikan rasa aman dan nyaman dalam berinteraksi di ruang digital.
Satspam akan menjadi perisai bagi pengguna IM3, memberikan perlindungan terhadap berbagai bentuk penipuan digital. Sementara itu, Tri AI diperuntukkan bagi pelanggan Tri Indonesia, menawarkan fitur-fitur yang dirancang untuk mendeteksi dan mencegah upaya penipuan. Peluncuran kedua fitur ini bertepatan dengan bulan kemerdekaan Indonesia, sebagai simbol kemerdekaan digital bagi masyarakat.
Kemerdekaan digital bukan hanya tentang kebebasan berselancar di internet, tetapi juga tentang kebebasan dari rasa takut ditipu, kerugian finansial, dan kemampuan untuk berinteraksi secara aman. Dengan adanya perlindungan yang memadai, masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal tanpa perlu khawatir menjadi korban penipuan.
Director & Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Bilal Kazmi, menekankan bahwa rasa aman untuk berinteraksi di ruang digital adalah hak setiap orang. Teknologi seharusnya menjadi alat perlindungan, bukan hanya konektivitas. Dengan menghadirkan Tri AI dan Satspam, IOH berkomitmen untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pelanggannya dan membangun kepercayaan terhadap ruang digital.
Satspam bukan hanya sekadar fitur biasa, melainkan wujud nyata dari upaya IOH dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap ruang digital yang semakin kompleks. Dengan Satspam, pelanggan tidak perlu lagi khawatir saat menjawab telepon atau membaca pesan teks, karena fitur ini akan secara otomatis menyaring dan memblokir potensi spam dan scam.
Chief Marketing Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vivek Mehendiratta, menjelaskan bahwa Tri AI akan menjadi andalan Tri dalam membentengi pelanggan dari spam dan scam. Fitur ini mampu mendeteksi dan memberikan peringatan dalam kategori warna yang berbeda ketika ada panggilan masuk dari nomor telepon yang tidak dikenal.
Panggilan dari nomor yang aman akan ditandai dengan warna toska dan notifikasi "Tri: Nomor Aman". Panggilan yang terindikasi spam akan muncul dengan warna kuning dan notifikasi "Tri: Nomor Tak Dikenal". Sementara itu, panggilan yang teridentifikasi sebagai scam akan diberi warna merah dan notifikasi "Tri: Nomor Berisiko". Dengan sistem peringatan визуально yang jelas ini, pelanggan dapat dengan mudah mengidentifikasi potensi ancaman dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Untuk pengamanan melalui SMS, Tri AI akan memberikan peringatan otomatis jika terdeteksi pesan yang mencurigakan. Dengan demikian, pengguna dapat segera mengambil langkah-langkah pencegahan untuk melindungi diri dari potensi penipuan.
Fitur Satspam akan aktif secara otomatis bagi pengguna IM3 Prabayar yang memiliki paket data aktif, tanpa perlu melakukan pengaturan tambahan. Pelanggan dapat menikmati layanan proteksi dasar dengan mengaktifkan paket seharga Rp 35.000. Bagi pelanggan yang membutuhkan perlindungan yang lebih tinggi, tersedia Satspam+ dengan paket internet minimal Rp 50.000.
Tri AI tersedia untuk semua pelanggan Tri dan akan aktif secara otomatis selama pelanggan memiliki paket data. Fitur ini tersedia dalam dua pilihan, yaitu fitur dasar yang sudah aktif secara otomatis dan fitur Plus+ yang menyediakan tampilan peringatan SMS yang lebih jelas, pop-up notifikasi telepon dengan varian warna, dan rangkuman riwayat panggilan. Pelanggan dapat mengaktifkan fitur Plus+ dengan membeli paket mulai dari Rp 50.000.
Dengan peluncuran Tri AI dan Satspam, Indosat Ooredoo Hutchison berharap dapat memberikan perlindungan yang komprehensif bagi pelanggannya dan menciptakan ruang digital yang lebih aman dan nyaman. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam memerangi penipuan digital dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap teknologi digital.
Selain inisiatif dari penyedia layanan telekomunikasi, kesadaran dan kewaspadaan masyarakat juga merupakan faktor penting dalam mencegah penipuan digital. Masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi, terutama melalui telepon atau pesan online. Verifikasi informasi sebelum mempercayai tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, dan laporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam melindungi masyarakat dari penipuan digital. Pemerintah perlu meningkatkan regulasi dan pengawasan terhadap aktivitas online, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengenali dan menghindari penipuan digital. Kerja sama antara pemerintah, penyedia layanan telekomunikasi, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan terpercaya.
Dengan upaya bersama dari semua pihak, diharapkan masyarakat Indonesia dapat merdeka dari penipuan digital dan memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk meningkatkan kualitas hidup. Kemerdekaan digital adalah hak setiap orang, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk mewujudkannya.