Momen Langka! Bos-bos Teknologi Dunia Kompak Puji Trump di Gedung Putih

  • Maskobus
  • Sep 05, 2025

Washington D.C., Amerika Serikat – Sebuah pemandangan tak terduga tersaji di Gedung Putih pada Kamis malam, 4 September 2025, ketika Presiden Donald Trump menjamu para pemimpin industri teknologi terkemuka dunia dalam sebuah jamuan makan malam pribadi. Momen yang jarang terjadi ini memperlihatkan para tokoh penting dari Silicon Valley, yang seringkali berseberangan pandangan dengan Trump di masa lalu, kini secara terbuka memberikan pujian atas kebijakan pemerintahannya. Dari Mark Zuckerberg (Meta), Tim Cook (Apple), hingga Satya Nadella (Microsoft), para CEO dan pendiri perusahaan teknologi raksasa itu menyampaikan apresiasi atas dukungan Trump terhadap inovasi, investasi infrastruktur, dan pelatihan tenaga kerja di Amerika Serikat.

Acara makan malam yang berlangsung di Ruang Makan Negara Gedung Putih ini menjadi sorotan karena kontrasnya dengan hubungan yang tegang antara Silicon Valley dan Trump selama masa jabatan pertamanya. Pada masa itu, perselisihan mengenai regulasi, moderasi konten, dan isu-isu lainnya sering mewarnai interaksi antara kedua belah pihak. Namun, kemenangan Trump dalam pemilihan presiden 2024 tampaknya telah memicu perubahan signifikan dalam dinamika ini.

Menurut laporan dari berbagai sumber yang hadir dalam acara tersebut, pujian yang dilontarkan oleh para pemimpin teknologi itu bukan sekadar basa-basi diplomatik. Mereka secara spesifik menyoroti dampak positif dari kebijakan-kebijakan Trump terhadap bisnis mereka, termasuk insentif pajak untuk investasi dalam negeri, deregulasi yang mempermudah operasional, dan fokus pada pengembangan tenaga kerja yang terampil.

Mark Zuckerberg, CEO Meta, misalnya, menyatakan kepada Trump bahwa perusahaannya dan perusahaan teknologi lainnya berencana untuk menggelontorkan lebih dari $600 miliar untuk pusat data dan inovasi di Amerika Serikat hingga tahun 2028. Investasi besar-besaran ini, menurut Zuckerberg, didorong oleh keyakinan bahwa iklim bisnis di AS semakin kondusif berkat kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan Trump.

Tim Cook, CEO Apple, juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Trump terhadap manufaktur di Amerika Serikat. Cook mengatakan bahwa Apple telah melakukan investasi manufaktur yang signifikan di AS, menciptakan ribuan lapangan kerja baru, berkat kebijakan-kebijakan yang memberikan insentif bagi perusahaan untuk memproduksi barang-barang mereka di dalam negeri.

Momen Langka! Bos-bos Teknologi Dunia Kompak Puji Trump di Gedung Putih

Satya Nadella, CEO Microsoft, bersama dengan salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates, menyampaikan terima kasih kepada Trump dan Ibu Negara Melania Trump atas fokus mereka pada pelatihan tenaga kerja dan kepercayaan teknologi. Nadella menekankan pentingnya mempersiapkan tenaga kerja Amerika untuk menghadapi tantangan dan peluang di era digital, dan memuji upaya pemerintah Trump dalam mendukung program-program pelatihan dan pendidikan yang relevan.

CEO Oracle, Safra Catz, menggambarkan momen itu sebagai "luar biasa," dan menambahkan bahwa pengakuan Trump atas kekuatan transformatif kecerdasan buatan (AI) telah "melepaskan inovasi dan kreativitas Amerika." Catz menekankan bahwa dukungan pemerintah terhadap pengembangan dan penerapan AI sangat penting untuk memastikan bahwa Amerika Serikat tetap menjadi pemimpin global dalam teknologi ini.

Sam Altman, CEO OpenAI, bahkan menyebut Trump sebagai "presiden yang pro-bisnis dan pro-inovasi" yang pendekatannya membantu perusahaan-perusahaan Amerika memimpin dalam kecerdasan buatan. Altman, yang perusahaannya berada di garis depan pengembangan teknologi AI generatif, menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan Trump telah menciptakan lingkungan yang mendorong inovasi dan investasi di sektor AI.

Sergey Brin, salah satu pendiri Google, bersama dengan CEO Google, Sundar Pichai, memuji apa yang mereka sebut sebagai hubungan yang konstruktif dengan Washington terkait kebijakan AI. Brin dan Pichai menekankan pentingnya dialog antara pemerintah dan industri teknologi untuk memastikan bahwa kebijakan AI yang diterapkan efektif, adil, dan mendukung inovasi.

Selain para pemimpin perusahaan teknologi raksasa, acara makan malam di Gedung Putih itu juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting lainnya dari dunia teknologi dan bisnis, termasuk pendiri Social Capital, Chamath Palihapitiya, salah satu pendiri Scale AI, Alexandr Wang, dan CEO Blue Origin, Dave Limp. Kehadiran mereka semakin menegaskan pentingnya acara tersebut sebagai forum untuk membahas isu-isu strategis yang berkaitan dengan masa depan teknologi dan ekonomi Amerika Serikat.

Momen langka ini memicu berbagai spekulasi dan analisis mengenai alasan di balik perubahan sikap para pemimpin teknologi terhadap Trump. Beberapa pengamat berpendapat bahwa hal ini merupakan hasil dari kalkulasi bisnis yang pragmatis, di mana para CEO menyadari bahwa bekerja sama dengan pemerintah, terlepas dari perbedaan ideologis, adalah kepentingan terbaik perusahaan mereka. Yang lain percaya bahwa pujian tersebut mencerminkan apresiasi yang tulus atas kebijakan-kebijakan Trump yang dianggap pro-bisnis dan pro-inovasi.

Terlepas dari alasan yang mendasarinya, satu hal yang pasti adalah bahwa momen ini menandai babak baru dalam hubungan antara Silicon Valley dan Gedung Putih. Hal ini menunjukkan bahwa dialog dan kerja sama antara pemerintah dan industri teknologi dapat menghasilkan hasil yang positif bagi kedua belah pihak, serta bagi ekonomi dan masyarakat Amerika secara keseluruhan.

Namun, beberapa pihak juga menyuarakan kekhawatiran mengenai potensi implikasi dari kedekatan yang semakin erat antara perusahaan-perusahaan teknologi raksasa dan pemerintah. Mereka memperingatkan bahwa hal ini dapat mengarah pada konsentrasi kekuasaan yang berlebihan di tangan segelintir perusahaan, serta erosi privasi dan kebebasan sipil.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua tokoh di Silicon Valley mendukung Trump atau kebijakannya. Beberapa kritikus tetap vokal dalam menentang kebijakan-kebijakan yang dianggap diskriminatif, anti-lingkungan, atau mengancam demokrasi. Namun, momen di Gedung Putih itu menunjukkan bahwa setidaknya sebagian besar pemimpin industri teknologi terkemuka bersedia untuk bekerja sama dengan Trump, asalkan hal itu sejalan dengan kepentingan bisnis mereka.

Sebagai kesimpulan, momen langka di Gedung Putih ini merupakan peristiwa penting yang mencerminkan perubahan dinamika antara Silicon Valley dan pemerintahan Trump. Pujian yang dilontarkan oleh para pemimpin teknologi atas kebijakan-kebijakan Trump menunjukkan bahwa dialog dan kerja sama antara pemerintah dan industri teknologi dapat menghasilkan hasil yang positif. Namun, penting juga untuk mewaspadai potensi implikasi negatif dari kedekatan yang semakin erat antara kedua belah pihak, serta untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang diterapkan adil, transparan, dan melindungi kepentingan publik. Masa depan hubungan antara Silicon Valley dan Gedung Putih akan terus menjadi topik yang menarik untuk diamati dan dianalisis dalam beberapa tahun mendatang.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :