Momen Pram Ngobrol dengan Siswa PAUD: Tanya Cita-cita, Ajak Main ke Balai Kota

  • Maskobus
  • Sep 13, 2025

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menciptakan momen keakraban dengan para siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Happy Hope Preschool saat meresmikan sekolah tersebut di kawasan Ampera, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 13 September 2025. Interaksi hangat ini tidak hanya menjadi bagian dari peresmian, tetapi juga menjadi kesempatan bagi Pramono untuk menggali impian anak-anak serta memberikan motivasi untuk meraih cita-cita setinggi mungkin.

Dalam suasana yang penuh keceriaan, Pramono Anung berbaur dengan para siswa PAUD, menciptakan dialog santai yang mengalir begitu saja. Ia memulai dengan pertanyaan sederhana namun bermakna: "Cita-citanya mau jadi apa?" Pertanyaan ini membuka pintu bagi imajinasi anak-anak untuk melambung tinggi, mengungkapkan berbagai keinginan yang mungkin terdengar lucu, unik, bahkan mengejutkan.

Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika seorang anak perempuan dengan lantang menyatakan ingin menjadi seorang bajak laut. Jawaban ini tentu saja di luar ekspektasi Pramono, yang sebelumnya mungkin membayangkan jawaban-jawaban seperti tentara, dokter, atau polisi. Namun, alih-alih meremehkan, Pramono justru menanggapinya dengan antusias dan berusaha memahami alasan di balik cita-cita tersebut.

"Suka ikan hiu," jawab anak perempuan itu dengan polos, yang langsung disambut gelak tawa dan tepuk tangan meriah dari para orang tua yang hadir. Pramono pun dengan bijak menanggapi, "Tepuk tangan buat Shafiya yang mau jadi bajak laut. Semoga bajak lautnya bukan bajak laut beneran, tapi bajak laut yang bisa menghasilkan ikan yang banyak." Ucapan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan positif tentang bagaimana mewujudkan impian dengan cara yang bermanfaat.

Momen Pram Ngobrol dengan Siswa PAUD: Tanya Cita-cita, Ajak Main ke Balai Kota

Selain Shafiya, ada juga seorang anak laki-laki yang mengungkapkan cita-citanya menjadi pemain sepak bola. Pramono pun bertanya, "Kenapa mau jadi pemain bola?" Anak itu menjawab dengan singkat, "Karena seru." Pramono kemudian melanjutkan dengan pertanyaan yang lebih spesifik, "Apakah kamu juga seorang The Jakmania, pendukung Persija?" Namun, jawaban anak itu kembali mengejutkan, "Saya penggemar Persib."

Persib Bandung dan Persija Jakarta merupakan dua klub sepak bola yang memiliki rivalitas yang sangat kuat di Indonesia. Mendengar jawaban tersebut, Pramono tidak lantas menunjukkan kekecewaan, melainkan mencoba mendekati anak itu dengan humor. "Oh, Persib. Eh, kemarin Persib juara lho, tapi tahun ini yang juara Persija," kata Pramono, mencoba mencairkan suasana. Ia kemudian bertanya, "Jadi kamu tetap Persib, tidak mau Persija?" Anak itu menggelengkan kepala, menandakan keteguhan pilihannya.

Pramono tidak menyerah begitu saja. Ia mencoba meyakinkan anak itu dengan mengatakan, "Kan kamu tinggalnya di Jakarta." Namun, anak itu menjelaskan bahwa ia sebenarnya berasal dari Cisaung, Jawa Barat, sehingga lebih memilih Persib. Akhirnya, Pramono mengakhiri percakapan itu dengan nada bercanda, "Gini aja, kamu maunya Persib, tapi Persija yang juara ya," yang kembali disambut tawa hadirin.

Interaksi-interaksi spontan seperti ini menunjukkan bahwa Pramono Anung tidak hanya hadir sebagai seorang gubernur, tetapi juga sebagai sosok yang peduli dan dekat dengan anak-anak. Ia mampu menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan, sehingga anak-anak tidak merasa canggung untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka.

Selain berinteraksi dengan para siswa, Pramono Anung juga menyampaikan harapannya agar Happy Hope Preschool dapat menjadi wadah yang efektif untuk menanamkan pentingnya literasi sejak dini. Menurutnya, literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi secara kritis.

"Literasi itu tidak hanya bisa sekadar membaca, tetapi yang paling penting adalah membuka ruang wawasan bagi siapa pun anak-anak kita untuk bisa mengetahui jendela dunia," ujar Pramono usai acara peresmian. Ia menambahkan, "Karena kalau itu bisa, maka saya yakin akan menjadi modal awal semangat anak-anak untuk bisa belajar menjadi lebih baik."

Pramono meyakini bahwa dengan menumbuhkan minat baca dan kemampuan literasi sejak usia dini, anak-anak akan memiliki fondasi yang kuat untuk mengembangkan potensi mereka di berbagai bidang. Mereka akan lebih mudah menyerap informasi, berpikir kreatif, dan memecahkan masalah. Dengan demikian, mereka akan siap menghadapi tantangan di masa depan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Selain menekankan pentingnya literasi, Pramono Anung juga mengajak para siswa PAUD Happy Hope Preschool untuk berkunjung ke Balai Kota Jakarta. Ia ingin memperkenalkan kepada mereka tentang pemerintahan dan pembangunan kota Jakarta, serta memberikan inspirasi agar mereka memiliki cita-cita untuk menjadi pemimpin di masa depan.

"Boleh nggak, sekali-sekali kalau anak-anak ini Pak Gubernur undang ke Balai Kota? Lihat Monas, lihat kantornya Pak Gubernur, supaya nanti kalau besar cita-citanya ada yang pengin jadi tentara, jadi polisi, jadi dokter, dan juga jadi…" ucapan Pramono terhenti karena disela oleh teriakan seorang anak perempuan yang ingin menjadi bajak laut. Namun, ajakan Pramono ini tetap menunjukkan komitmennya untuk memberikan pendidikan dan wawasan yang luas kepada anak-anak Jakarta.

Kunjungan ke Balai Kota diharapkan dapat memberikan pengalaman yang berharga bagi para siswa PAUD. Mereka dapat melihat langsung bagaimana pemerintahan kota berjalan, berinteraksi dengan para pejabat, dan belajar tentang berbagai program pembangunan yang sedang dilaksanakan. Dengan demikian, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kota tempat mereka tinggal dan termotivasi untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Peresmian Happy Hope Preschool dan interaksi Pramono Anung dengan para siswa PAUD merupakan contoh nyata dari perhatian pemerintah terhadap pendidikan anak usia dini. Pendidikan PAUD merupakan fondasi penting bagi perkembangan anak secara holistik, meliputi aspek kognitif, sosial, emosional, dan fisik. Dengan memberikan pendidikan PAUD yang berkualitas, diharapkan anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kreatif, mandiri, dan berakhlak mulia.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan PAUD di seluruh wilayah Jakarta. Berbagai program telah diluncurkan, seperti peningkatan kompetensi guru PAUD, penyediaan fasilitas dan sarana prasarana yang memadai, serta pemberian bantuan operasional kepada lembaga PAUD. Dengan upaya-upaya ini, diharapkan semua anak di Jakarta memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan PAUD yang berkualitas.

Selain itu, peran serta orang tua dan masyarakat juga sangat penting dalam mendukung pendidikan PAUD. Orang tua diharapkan dapat memberikan stimulasi dan dukungan yang optimal bagi perkembangan anak di rumah, serta menjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah. Masyarakat juga dapat berkontribusi dengan memberikan dukungan moral dan material kepada lembaga PAUD, serta berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah.

Dengan sinergi antara pemerintah, orang tua, masyarakat, dan lembaga pendidikan, diharapkan pendidikan PAUD di Jakarta akan semakin maju dan berkualitas. Anak-anak Jakarta akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia, serta siap menghadapi tantangan di masa depan dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Momen Pramono Anung berinteraksi dengan para siswa PAUD Happy Hope Preschool bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan Jakarta. Dengan memberikan perhatian dan dukungan yang optimal kepada pendidikan anak usia dini, kita sedang membangun fondasi yang kuat bagi generasi penerus bangsa yang akan membawa Jakarta menuju masa depan yang lebih baik.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :