Moms, Waspadai Dampak Sharenting si Buah Hati di Media Sosial.

  • Maskobus
  • Sep 09, 2025

Apakah Moms sering berbagi foto atau video anak-anak pada momen tertentu ke media sosial? Jika iya, mari kenali dahulu dampaknya. Sebelum membahas mengenai dampak yang ditimbulkan, ada baiknya apabila Moms mengetahui apa maksud dari sharenting. Sharenting adalah aktivitas di mana orang tua mendokumentasikan momen-momen spesial seorang anak di media sosial. Hal ini terkesan sebagai hal yang lumrah. Tetapi para akademisi kini memperingatkan bahwa hal ini dapat menimbulkan risiko yang tidak terduga. Peneliti dari Universitas Southampton mengatakan temuan mereka menunjukkan hal itu meningkatkan risiko anak-anak menjadi korban kejahatan dunia maya. "Temuan ini menyoroti risiko serius yang dapat dihadapi anak-anak ketika foto dan video mereka dibagikan secara luas di media sosial," ujar NSPCC child safety online policy manager Rani Govender kepada BBC. Anak-anak berisiko lebih tinggi mengalami pelecehan, perundungan siber, dan pencurian identitas di kemudian hari akibat foto-foto mereka yang diunggah daring oleh orang tua. Para peneliti men-survei lebih dari 1.000 orang tua di Inggris, dan kemudian melakukan wawancara lanjutan. Mereka menemukan 45% orang tua yang mereka ajak bicara secara aktif mengunggah foto anak-anak mereka secara daring – sementara satu dari enam orang tua melaporkan anak mereka telah mengalami hal-hal buruk. Salah satu kekhawatirannya adalah bahwa media yang dibagikan secara daring dapat mengungkapkan rincian, seperti tanggal lahir, alamat, nama hewan peliharaan, dan sebagainya – yang di kemudian hari dapat meningkatkan risiko penipuan identitas. "Sharenting menimbulkan bahaya nyata dan nyata bagi anak-anak kita," kata peneliti utama Pamela Ugwudike.

Fenomena sharenting, atau kebiasaan orang tua membagikan foto dan video anak-anak mereka di media sosial, semakin marak terjadi di era digital ini. Meskipun niat awalnya seringkali untuk berbagi kebahagiaan dan perkembangan si kecil dengan keluarga dan teman, sharenting menyimpan potensi dampak negatif yang perlu diwaspadai. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai aspek sharenting, mulai dari definisi, motivasi di baliknya, risiko yang mungkin timbul, hingga tips bijak dalam berbagi momen anak di dunia maya.

Apa Itu Sharenting?

Sharenting merupakan gabungan dari kata "share" (berbagi) dan "parenting" (pengasuhan anak). Secara sederhana, sharenting dapat diartikan sebagai praktik orang tua yang membagikan informasi, foto, dan video tentang anak-anak mereka di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan lainnya. Informasi yang dibagikan bisa beragam, mulai dari foto bayi yang baru lahir, video lucu anak belajar berjalan, hingga pencapaian akademis atau kegiatan ekstrakurikuler mereka.

Moms, Waspadai Dampak Sharenting si Buah Hati di Media Sosial.

Mengapa Orang Tua Melakukan Sharenting?

Ada berbagai alasan mengapa orang tua tertarik untuk melakukan sharenting. Beberapa motivasi yang umum meliputi:

  • Berbagi Kebahagiaan: Orang tua merasa bangga dengan anak-anak mereka dan ingin berbagi momen-momen bahagia dalam perkembangan mereka dengan keluarga dan teman.
  • Mendapatkan Dukungan dan Validasi: Sharenting dapat menjadi cara bagi orang tua untuk mencari dukungan, saran, dan validasi dari komunitas online, terutama dalam menghadapi tantangan pengasuhan anak.
  • Menjaga Kenangan: Media sosial dapat berfungsi sebagai album digital yang menyimpan kenangan indah masa kecil anak-anak.
  • Terhubung dengan Keluarga Jauh: Sharenting memudahkan keluarga yang tinggal berjauhan untuk tetap terhubung dan melihat perkembangan anak-anak secara berkala.
  • Mengikuti Tren: Di era media sosial, sharenting menjadi tren yang umum dilakukan, sehingga orang tua merasa terdorong untuk ikut serta agar tidak ketinggalan.

Risiko Sharenting yang Perlu Diwaspadai

Meskipun sharenting memiliki beberapa manfaat, orang tua juga perlu menyadari potensi risiko yang mungkin timbul akibat praktik ini. Beberapa risiko yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Privasi Anak Terancam: Membagikan informasi pribadi anak secara online dapat mengancam privasi mereka. Data seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat, dan kebiasaan anak dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
  • Pelecehan dan Eksploitasi: Foto dan video anak-anak yang dibagikan secara online dapat menjadi target pelecehan seksual atau eksploitasi oleh pedofil atau pelaku kejahatan lainnya.
  • Perundungan Siber (Cyberbullying): Anak-anak yang fotonya sering dibagikan secara online berisiko menjadi korban perundungan siber. Teman sebaya atau orang lain dapat menggunakan foto atau informasi yang dibagikan untuk mengejek atau mempermalukan anak.
  • Pencurian Identitas: Informasi pribadi anak yang dibagikan secara online dapat digunakan untuk mencuri identitas mereka. Pencuri identitas dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuka rekening bank, mengajukan pinjaman, atau melakukan tindakan kriminal lainnya atas nama anak.
  • Dampak Psikologis: Sharenting dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak. Anak-anak mungkin merasa malu, tidak nyaman, atau tertekan jika foto atau informasi tentang mereka dibagikan tanpa persetujuan mereka. Mereka juga mungkin merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi yang ditetapkan oleh orang tua melalui media sosial.
  • Overexposure: Terlalu sering membagikan foto dan video anak di media sosial dapat membuat anak merasa diekspos dan kehilangan kendali atas citra diri mereka. Hal ini dapat berdampak pada kepercayaan diri dan harga diri anak.
  • Potensi Konflik di Masa Depan: Apa yang dibagikan orang tua di media sosial hari ini dapat menjadi sumber konflik di masa depan. Anak-anak mungkin merasa malu atau tidak setuju dengan apa yang dibagikan orang tua tentang mereka di masa lalu.

Tips Bijak dalam Melakukan Sharenting

Untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat sharenting, orang tua perlu berhati-hati dan bijak dalam berbagi momen anak di media sosial. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

  • Pikirkan Sebelum Berbagi: Sebelum membagikan foto atau video anak, tanyakan pada diri sendiri apakah konten tersebut benar-benar perlu dibagikan. Pertimbangkan apakah konten tersebut berpotensi membahayakan privasi atau keamanan anak.
  • Minta Izin Anak: Jika anak sudah cukup besar untuk memahami konsep privasi, mintalah izin mereka sebelum membagikan foto atau video mereka. Hargai pendapat anak jika mereka tidak ingin fotonya dibagikan.
  • Periksa Pengaturan Privasi: Pastikan pengaturan privasi akun media sosial Anda diatur dengan benar. Batasi siapa saja yang dapat melihat konten yang Anda bagikan.
  • Hindari Membagikan Informasi Pribadi: Jangan membagikan informasi pribadi anak seperti nama lengkap, tanggal lahir, alamat, nama sekolah, atau informasi sensitif lainnya.
  • Waspadai Lokasi: Hindari membagikan foto atau video yang mengungkapkan lokasi anak secara real-time.
  • Pertimbangkan Dampak Jangka Panjang: Pikirkan bagaimana konten yang Anda bagikan hari ini dapat memengaruhi anak di masa depan. Hindari membagikan konten yang berpotensi memalukan atau merugikan anak di kemudian hari.
  • Batasi Frekuensi: Jangan terlalu sering membagikan foto atau video anak. Berikan anak ruang untuk tumbuh dan berkembang tanpa sorotan media sosial.
  • Hormati Privasi Orang Lain: Jika foto atau video yang Anda bagikan melibatkan anak-anak lain, pastikan Anda telah mendapatkan izin dari orang tua mereka.
  • Edukasi Anak tentang Keamanan Online: Ajarkan anak tentang pentingnya menjaga privasi dan keamanan mereka di dunia maya.
  • Jadilah Contoh yang Baik: Tunjukkan kepada anak bagaimana menggunakan media sosial secara bertanggung jawab dan menghormati privasi orang lain.

Sharenting adalah fenomena kompleks yang memiliki potensi manfaat dan risiko. Dengan memahami risiko dan mengikuti tips bijak dalam berbagi momen anak di media sosial, orang tua dapat melindungi anak-anak mereka dari bahaya dunia maya dan memastikan bahwa pengalaman mereka di dunia digital tetap positif dan aman. Ingatlah bahwa privasi dan keamanan anak adalah yang utama, dan keputusan untuk berbagi informasi tentang mereka di media sosial harus dipertimbangkan dengan matang.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :