Jakarta – Kehadiran benjolan di kepala, terutama di area belakang, seringkali memicu kekhawatiran. Sensasi ini bisa diperparah jika benjolan muncul secara tiba-tiba atau tanpa riwayat cedera yang jelas. Meskipun dalam banyak situasi, benjolan tersebut berasal dari kondisi yang tidak berbahaya, seperti kista atau lipoma, penting untuk tidak mengabaikannya. Benjolan juga bisa mengindikasikan cedera atau bahkan, dalam kasus yang jarang terjadi, tumor. Oleh karena itu, pemahaman yang komprehensif mengenai potensi penyebab benjolan di kepala belakang dan kapan saatnya mencari pertolongan medis profesional sangatlah krusial.
Benjolan di kepala belakang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab yang umum meliputi kista pilar, kista epidermoid, cedera kepala, folikulitis, lipoma, ingrown hair hingga dalam kasus yang jarang, tumor. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai masing-masing penyebab:
1. Kista Pilar
Kista pilar adalah jenis kista kulit yang umumnya berkembang di kulit kepala. Namun, mereka juga dapat muncul di area leher. Kista ini muncul sebagai benjolan halus dan padat di bawah kulit. Isinya terdiri dari keratin, protein struktural yang merupakan komponen utama rambut dan kuku. Kista pilar cenderung tumbuh perlahan dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika meradang atau terinfeksi.
Gejala Kista Pilar:
- Benjolan bulat atau oval di bawah kulit kepala.
- Konsistensi padat dan halus saat disentuh.
- Biasanya tidak nyeri, kecuali jika terjadi peradangan atau infeksi.
- Pertumbuhan lambat dari waktu ke waktu.
Penanganan Kista Pilar:
Kista pilar seringkali tidak memerlukan perawatan medis kecuali jika mengganggu secara kosmetik atau menyebabkan ketidaknyamanan. Jika diperlukan, kista dapat diangkat melalui pembedahan kecil oleh dokter.
2. Lipoma
Lipoma adalah pertumbuhan lemak jinak yang berkembang di bawah kulit. Benjolan ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk kepala dan leher. Lipoma biasanya berukuran kecil hingga sedang dan jarang menyebabkan rasa sakit. Karakteristiknya adalah teksturnya yang lunak dan kenyal saat disentuh, serta kemampuannya untuk bergerak sedikit di bawah kulit saat ditekan. Lipoma lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia antara 40 dan 60 tahun dan sedikit lebih umum pada pria dibandingkan wanita.
Gejala Lipoma:
- Benjolan lunak dan kenyal di bawah kulit.
- Mudah bergerak saat ditekan.
- Biasanya tidak nyeri.
- Pertumbuhan lambat.
Penanganan Lipoma:
Seperti kista pilar, lipoma seringkali tidak memerlukan perawatan medis kecuali jika menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu penampilan. Jika diperlukan, lipoma dapat diangkat melalui pembedahan atau sedot lemak.
3. Folikulitis Kulit Kepala
Folikulitis kulit kepala adalah kondisi peradangan yang memengaruhi folikel rambut di kulit kepala. Peradangan ini dapat menyebabkan munculnya benjolan-benjolan kecil berisi nanah yang menyerupai jerawat. Benjolan ini bisa terasa gatal, nyeri, dan dapat membesar jika tidak diobati. Folikulitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, atau virus, serta iritasi akibat mencukur atau menggaruk kulit kepala.
Gejala Folikulitis Kulit Kepala:
- Benjolan kecil berisi nanah di kulit kepala.
- Gatal dan nyeri pada area yang terkena.
- Kemerahan di sekitar folikel rambut.
- Benjolan dapat membesar dan bergabung membentuk plak.
Penanganan Folikulitis Kulit Kepala:
Pengobatan folikulitis tergantung pada penyebabnya. Kasus ringan dapat diobati dengan sampo anti-bakteri atau anti-jamur. Kasus yang lebih parah mungkin memerlukan antibiotik oral atau krim steroid.
4. Kista Epidermoid
Kista epidermoid adalah benjolan kecil yang tidak berbahaya yang terbentuk di bawah kulit. Kista ini tumbuh perlahan dan seringkali tidak menimbulkan rasa sakit. Kista epidermoid terbentuk ketika sel-sel kulit mati terperangkap di bawah permukaan kulit dan membentuk kantung berisi keratin. Seringkali, kista ini memiliki lubang kecil di bagian tengahnya.
Gejala Kista Epidermoid:
- Benjolan kecil di bawah kulit.
- Pertumbuhan lambat.
- Biasanya tidak nyeri.
- Mungkin memiliki lubang kecil di bagian tengah.
Penanganan Kista Epidermoid:
Kista epidermoid seringkali tidak memerlukan perawatan. Namun, jika kista tumbuh dengan cepat, pecah, atau terinfeksi, sebaiknya diperiksakan ke dokter. Dokter dapat merekomendasikan pengangkatan kista melalui pembedahan kecil.
5. Cedera Kepala
Cedera kepala dapat menyebabkan munculnya benjolan di belakang kepala. Beberapa kemungkinan cedera kepala yang dapat menyebabkan benjolan meliputi:
- Hematoma Kulit Kepala: Pukulan atau benturan di kepala dapat menyebabkan hematoma kulit kepala, yaitu penumpukan darah tepat di bawah kulit. Kondisi ini membentuk benjolan semi padat yang terasa nyeri saat disentuh.
- Memar: Memar akibat benturan juga dapat menyebabkan benjolan sementara di kepala.
- Fraktur Tengkorak: Dalam kasus yang lebih serius, cedera kepala dapat menyebabkan fraktur tengkorak, yang dapat terasa seperti benjolan di kepala.
Gejala Cedera Kepala:
Gejala cedera kepala dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera. Beberapa gejala umum meliputi:
- Benjolan di kepala.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Mual dan muntah.
- Kebingungan.
- Kehilangan kesadaran.
Penanganan Cedera Kepala:
Penanganan cedera kepala tergantung pada tingkat keparahan cedera. Cedera kepala ringan mungkin hanya memerlukan istirahat dan kompres es. Cedera kepala yang lebih parah mungkin memerlukan perawatan medis di rumah sakit, termasuk pemantauan, obat-obatan, atau pembedahan.
6. Tumor di Tulang Dasar Tengkorak
Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, benjolan di kepala belakang bisa merupakan tumor tulang. Salah satu jenis tumor tulang belakang leher yang paling umum adalah chordoma, tumor yang dapat tumbuh dari tulang di dasar tengkorak. Chordoma tergolong jarang dibandingkan dengan semua jenis kanker tulang lainnya. Chordoma kecil biasanya tidak menimbulkan gejala yang nyata. Namun, gejala chordoma yang lebih besar dapat meliputi:
Gejala Tumor di Tulang Dasar Tengkorak (Chordoma):
- Sakit kepala persisten.
- Nyeri leher.
- Penglihatan ganda atau masalah penglihatan lainnya.
- Kesulitan menelan.
- Suara serak.
- Kelemahan atau mati rasa di lengan atau kaki.
Penanganan Tumor di Tulang Dasar Tengkorak:
Penanganan tumor tulang dasar tengkorak biasanya melibatkan pembedahan untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin. Radioterapi dan kemoterapi juga dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa.
7. Ingrown Hair
Ingrown hair, atau rambut tumbuh ke dalam, terjadi ketika rambut yang baru dicukur atau dicabut tidak dapat tumbuh dengan benar dan malah tumbuh kembali di bawah kulit. Kondisi ini dapat menyebabkan munculnya bintik-bintik yang menonjol, meradang, dan gatal di kulit kepala.
Gejala Ingrown Hair:
- Bintik-bintik merah atau meradang di kulit kepala.
- Gatal dan nyeri pada area yang terkena.
- Rambut yang terlihat tumbuh di bawah kulit.
Penanganan Ingrown Hair:
Ingrown hair seringkali dapat diobati sendiri dengan kompres hangat dan eksfoliasi lembut. Jika ingrown hair terinfeksi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik.
Kapan Harus Waspada?
Meskipun sebagian besar benjolan di kepala belakang tidak berbahaya, penting untuk mewaspadai tanda-tanda yang mengindikasikan masalah yang lebih serius. Segera hubungi dokter jika benjolan di belakang kepala:
- Tumbuh dengan cepat.
- Terasa sangat nyeri.
- Tidak bergerak saat disentuh.
- Disertai dengan gejala lain, seperti sakit kepala parah, demam, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
- Mengeluarkan cairan atau nanah.
- Mengganggu penglihatan atau pendengaran.
- Menyebabkan kelemahan atau mati rasa di bagian tubuh mana pun.
Selain itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika salah satu gejala berikut terjadi setelah cedera kepala:
- Kehilangan kesadaran.
- Sakit kepala parah yang tidak membaik dengan obat pereda nyeri.
- Muntah berulang.
- Kebingungan atau disorientasi.
- Kejang.
- Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.
- Kelemahan atau mati rasa di lengan atau kaki.
- Perubahan penglihatan.
- Pendarahan atau keluarnya cairan dari hidung atau telinga.
Dengan memahami berbagai potensi penyebab benjolan di kepala belakang dan kapan saatnya mencari pertolongan medis, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang benjolan di kepala Anda.
(elk/suc)