Nadiem Makarim Tersangka Hebohkan Linimasa, Netizen Kaget.

  • Maskobus
  • Sep 04, 2025

Kabar mengejutkan datang dari Kejaksaan Agung (Kejagung) yang menetapkan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook. Penetapan tersangka ini sontak menghebohkan linimasa media sosial, memicu berbagai reaksi dari netizen yang terkejut dan mempertanyakan integritas mantan bos Gojek tersebut.

Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna dalam jumpa pers di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025), mengonfirmasi penetapan tersangka baru dengan inisial NAM. "Telah menetapkan tersangka baru dengan inisial NAM," ujarnya, tanpa menyebutkan nama lengkap Nadiem Makarim. Namun, dari konteks kasus dan pemberitaan sebelumnya, jelas bahwa inisial NAM merujuk pada Nadiem Anwar Makarim.

Direktur Penyidikan (Dirdik) Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo, menambahkan bahwa penetapan Nadiem sebagai tersangka didasarkan pada alat bukti yang cukup yang ditemukan oleh penyidik. Selain itu, penyidik juga telah memeriksa berbagai saksi, termasuk saksi ahli, untuk memperkuat bukti-bukti yang ada. "Nadiem ditetapkan sebagai tersangka setelah penyidik menemukan alat bukti. Tak hanya itu, penyidik juga telah memeriksa berbagai saksi termasuk saksi ahli," jelas Nurcahyo.

Penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka ini menambah daftar panjang pejabat publik yang terjerat kasus korupsi. Kasus ini juga menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi.

Reaksi Netizen: Kaget, Kecewa, dan Pertanyaan

Nadiem Makarim Tersangka Hebohkan Linimasa, Netizen Kaget.

Kabar penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka langsung viral di media sosial. Berbagai platform seperti X (dulu Twitter), Instagram, Facebook, dan TikTok dibanjiri komentar netizen yang mengungkapkan keterkejutan, kekecewaan, dan pertanyaan.

Di platform X, tagar #NadiemTersangka menjadi trending topic dalam waktu singkat. Netizen ramai-ramai mencuitkan komentar, opini, dan meme terkait kasus ini. Beberapa komentar yang mencuat antara lain:

  • "Nadiem makarim kena?? yah begitulahhhh," tulis seorang netizen dengan nada sinis.
  • "Ngeri ngeri sedap nadiem korupsii," tulis komentar berikutnya yang menggambarkan keterkejutan dan kekecewaan.
  • "Kurang apa duit dari gojek pak nadiem?" tanya seorang warganet yang mempertanyakan motif Nadiem melakukan korupsi.
  • "Bang Nadiem tarik semua yg terlibat, jangan mau jadi tumbal," seru sebuah akun yang menduga ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini.
  • "Nadiem tersangka! Udah bagus bisnis aja… malah masuk di pemerintahan," sebut netizen yang menyayangkan keputusan Nadiem terjun ke dunia politik.
  • "Udah jadi bos gojek, penghasilan lumayan gede, trus pindah jadi menteri, eehhh malah korupsi," demikian ekspresi kaget seorang warganet yang mempertanyakan moralitas Nadiem.

Selain komentar-komentar di atas, banyak juga netizen yang membuat meme lucu dan satir terkait kasus ini. Meme-meme tersebut banyak dibagikan dan dikomentari oleh pengguna media sosial lainnya.

Beberapa netizen juga mempertanyakan kinerja Kejaksaan Agung dalam menangani kasus ini. Mereka berharap agar Kejagung dapat mengusut tuntas kasus ini dan menyeret semua pihak yang terlibat ke pengadilan.

Latar Belakang Kasus Pengadaan Laptop Chromebook

Kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook yang menjerat Nadiem Makarim ini bermula dari proyek pengadaan laptop untuk mendukung program digitalisasi sekolah yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek. Proyek ini menelan anggaran negara yang cukup besar, namun dalam pelaksanaannya diduga terjadi berbagai penyimpangan.

Beberapa penyimpangan yang diduga terjadi antara lain:

  • Mark-up harga: Harga laptop Chromebook yang dibeli oleh Kemendikbudristek diduga jauh lebih mahal dari harga pasar.
  • Spesifikasi tidak sesuai: Spesifikasi laptop Chromebook yang dibeli diduga tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.
  • Proses pengadaan tidak transparan: Proses pengadaan laptop Chromebook diduga tidak dilakukan secara transparan dan akuntabel.
  • Keterlibatan pihak ketiga: Diduga ada pihak ketiga yang terlibat dalam proyek ini dan mendapatkan keuntungan yang tidak sah.

Kejaksaan Agung telah melakukan penyidikan terhadap kasus ini sejak beberapa waktu lalu. Beberapa saksi telah diperiksa, termasuk Nadiem Makarim sendiri.

Proses Pemeriksaan Nadiem Makarim

Sebagai informasi, sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Nadiem Makarim telah dua kali diperiksa oleh Kejaksaan Agung dalam kasus ini. Nadiem diperiksa pertama kalinya pada Senin (23/6) lalu, yang berlangsung sekitar 12 jam. Kemudian, Nadiem kembali diperiksa pada Selasa (15/7) selama sekitar 9 jam.

Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik mencecar Nadiem dengan berbagai pertanyaan terkait proyek pengadaan laptop Chromebook. Nadiem juga dicegah ke luar negeri selama 6 bulan ke depan sejak 19 Juni 2025.

Penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka menunjukkan bahwa Kejaksaan Agung serius dalam menangani kasus ini. Namun, banyak pihak yang berharap agar Kejagung tidak berhenti pada Nadiem Makarim saja. Mereka berharap agar Kejagung dapat mengusut tuntas kasus ini dan menyeret semua pihak yang terlibat, termasuk pihak-pihak yang berada di lingkaran kekuasaan.

Dampak Kasus terhadap Dunia Pendidikan

Kasus dugaan korupsi yang menjerat Nadiem Makarim ini tentu saja berdampak negatif terhadap dunia pendidikan. Kasus ini dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga pendidikan. Selain itu, kasus ini juga dapat menghambat upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk memulihkan kepercayaan masyarakat dan memastikan agar kasus serupa tidak terulang kembali di masa depan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Transparansi dan akuntabilitas: Pemerintah harus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pendidikan.
  • Pengawasan yang ketat: Pemerintah harus meningkatkan pengawasan terhadap proyek-proyek pendidikan yang menggunakan anggaran negara.
  • Penegakan hukum yang tegas: Pemerintah harus menindak tegas pelaku korupsi di sektor pendidikan.
  • Peningkatan kualitas sumber daya manusia: Pemerintah harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan, termasuk dalam hal integritas dan profesionalisme.

Kasus Nadiem Makarim ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Korupsi adalah musuh bersama yang harus diperangi. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mencegah dan memberantas korupsi, termasuk di sektor pendidikan.

Implikasi Politik dan Hukum

Penetapan Nadiem Makarim sebagai tersangka juga memiliki implikasi politik yang signifikan. Kasus ini dapat mempengaruhi citra pemerintah dan partai politik yang berkuasa. Selain itu, kasus ini juga dapat memicu perdebatan publik tentang efektivitas pemberantasan korupsi di Indonesia.

Secara hukum, kasus ini akan melalui proses peradilan yang panjang. Nadiem Makarim memiliki hak untuk membela diri dan mengajukan bukti-bukti yang meringankan. Pengadilan akan memutuskan apakah Nadiem Makarim bersalah atau tidak.

Apapun hasilnya, kasus ini harus menjadi momentum bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya korupsi dan pentingnya menjaga integritas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang merugikan negara dan masyarakat. Kita semua harus bersatu padu untuk memberantas korupsi demi Indonesia yang lebih baik.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :