Nyamuk Tak Sembarangan Gigit Manusia, Lebih Doyan Incar Pemilik Goldar Ini

  • Maskobus
  • Sep 13, 2025

Nyamuk, serangga kecil yang seringkali menjadi musuh besar bagi manusia, ternyata memiliki preferensi tersendiri dalam memilih mangsanya. Bukan sekadar mencari darah untuk kelangsungan hidup, nyamuk memiliki ketertarikan khusus terhadap individu tertentu, meninggalkan pertanyaan besar mengapa sebagian orang menjadi target favorit sementara yang lain relatif aman dari gigitan mereka. Fenomena ini telah lama menjadi perhatian para ilmuwan dan peneliti, yang berusaha mengungkap misteri di balik perilaku selektif nyamuk dalam mencari mangsa.

Professor entomologi Jonathan F Day, seorang ahli terkemuka di bidangnya, mengemukakan hipotesis menarik tentang "magnet nyamuk," yang menjelaskan mengapa beberapa orang tampaknya lebih menarik bagi nyamuk daripada yang lain. Menurut Day, faktor-faktor seperti jumlah karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh tubuh, kadar asam laktat, suhu tubuh, kebiasaan mengonsumsi alkohol, status kehamilan, aktivitas olahraga, obesitas, dan bahkan cara berpakaian dapat memengaruhi daya tarik seseorang terhadap nyamuk.

Karbon dioksida, gas yang kita keluarkan saat bernapas, merupakan salah satu daya tarik utama bagi nyamuk. Orang dengan metabolisme tinggi, baik karena faktor genetik maupun gaya hidup, cenderung menghasilkan lebih banyak CO2, sehingga membuat mereka lebih mudah terdeteksi oleh nyamuk. Nyamuk memiliki reseptor khusus yang sangat sensitif terhadap CO2, memungkinkan mereka untuk menemukan mangsa dari jarak jauh.

Selain CO2, kadar asam laktat dalam tubuh juga dapat menjadi indikator bagi nyamuk. Asam laktat adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh otot selama aktivitas fisik yang intens, dan keberadaannya dapat menarik perhatian nyamuk. Orang yang sering berolahraga atau memiliki kadar asam laktat yang lebih tinggi mungkin menjadi target yang lebih menarik bagi nyamuk.

Faktor-faktor lain seperti suhu tubuh, konsumsi alkohol, dan status kehamilan juga dapat memengaruhi daya tarik seseorang terhadap nyamuk. Suhu tubuh yang lebih tinggi dapat membuat seseorang lebih mudah terdeteksi oleh nyamuk, sementara konsumsi alkohol dapat meningkatkan suhu tubuh dan kadar CO2 yang dikeluarkan. Wanita hamil juga cenderung lebih menarik bagi nyamuk karena mereka menghasilkan lebih banyak CO2 dan memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi.

Nyamuk Tak Sembarangan Gigit Manusia, Lebih Doyan Incar Pemilik Goldar Ini

Bahkan, cara berpakaian pun dapat memengaruhi daya tarik seseorang terhadap nyamuk. Pakaian berwarna gelap cenderung lebih disukai oleh nyamuk karena terlihat lebih menonjol dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, mengenakan pakaian berwarna terang atau netral dapat membantu mengurangi risiko gigitan nyamuk.

Namun, di antara semua faktor yang memengaruhi daya tarik nyamuk, golongan darah tampaknya menjadi salah satu yang paling menarik perhatian para ilmuwan. Penelitian menunjukkan bahwa nyamuk memiliki preferensi terhadap golongan darah tertentu, dengan golongan darah O menjadi target favorit mereka.

Ilmuwan menduga bahwa nyamuk dapat merasakan antigen yang berbeda yang ada di permukaan sel darah merah, tergantung pada golongan darah seseorang. Antigen ini dapat dikeluarkan oleh beberapa orang melalui cairan tubuh seperti air liur atau mata. Orang dengan golongan darah O mengeluarkan antigen H, prekursor dari antigen A dan B, yang tampaknya sangat menggugah selera nyamuk.

Beberapa penelitian telah mengkonfirmasi preferensi nyamuk terhadap golongan darah O. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1974 menemukan bahwa nyamuk cenderung memilih inang dengan golongan darah O. Penelitian tersebut melibatkan 102 peserta yang direkrut untuk menyelidiki golongan darah apa yang paling menarik bagi nyamuk.

Studi lain pada tahun 2004 memperkuat teori tersebut dengan menemukan bahwa golongan darah O lebih menarik bagi nyamuk dibandingkan dengan golongan darah lainnya. Para peneliti menggunakan sampel darah dari berbagai golongan darah dan mengamati preferensi nyamuk terhadap masing-masing sampel.

Dalam penelitian lebih lanjut di tahun 2019, para ilmuwan menggunakan alat pemakan yang berisi darah dari berbagai golongan darah untuk mengamati preferensi nyamuk. Hasilnya menunjukkan bahwa nyamuk paling tertarik pada darah golongan O dibandingkan dengan golongan lainnya.

Meskipun penelitian-penelitian ini memberikan bukti yang kuat tentang preferensi nyamuk terhadap golongan darah O, penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor lain juga berperan dalam menentukan daya tarik seseorang terhadap nyamuk. Kombinasi dari faktor-faktor seperti kadar CO2, asam laktat, suhu tubuh, dan golongan darah dapat memengaruhi seberapa menarik seseorang bagi nyamuk.

Selain itu, jenis nyamuk yang berbeda juga dapat memiliki preferensi yang berbeda. Beberapa jenis nyamuk mungkin lebih tertarik pada golongan darah O, sementara yang lain mungkin lebih tertarik pada faktor-faktor lain seperti kadar CO2 atau asam laktat.

Memahami faktor-faktor yang memengaruhi daya tarik nyamuk dapat membantu kita mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk. Beberapa strategi yang dapat kita lakukan antara lain:

  1. Mengurangi produksi CO2: Hindari aktivitas fisik yang intens, terutama di malam hari, dan hindari mengonsumsi alkohol sebelum tidur.
  2. Menjaga kebersihan tubuh: Mandi secara teratur untuk menghilangkan keringat dan asam laktat dari tubuh.
  3. Mengenakan pakaian berwarna terang: Hindari mengenakan pakaian berwarna gelap, terutama di malam hari.
  4. Menggunakan obat nyamuk: Oleskan obat nyamuk yang mengandung DEET atau bahan aktif lainnya pada kulit yang terbuka.
  5. Menghindari area yang banyak nyamuk: Hindari area yang lembap dan berair, terutama di pagi dan sore hari saat nyamuk paling aktif.
  6. Menggunakan kelambu: Tidur di bawah kelambu untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk saat tidur.
  7. Menanam tanaman pengusir nyamuk: Tanam tanaman seperti serai, lavender, atau geranium di sekitar rumah untuk membantu mengusir nyamuk.

Dengan memahami preferensi nyamuk dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko gigitan nyamuk dan melindungi diri dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah, malaria, dan Zika.

Meskipun golongan darah O tampaknya menjadi target favorit nyamuk, penting untuk diingat bahwa setiap orang dapat digigit nyamuk, terlepas dari golongan darah mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, terutama jika Anda tinggal di daerah yang banyak nyamuk atau berisiko tinggi terkena penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

Penelitian tentang preferensi nyamuk terus berlanjut, dan para ilmuwan terus berupaya untuk mengungkap misteri di balik perilaku selektif nyamuk dalam mencari mangsa. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang memengaruhi daya tarik nyamuk, kita dapat mengembangkan strategi pencegahan yang lebih efektif dan melindungi diri dari ancaman penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :