Pakar Ungkap Tipe Kepribadian Orang Otrovert, Ini Ciri-cirinya

  • Maskobus
  • Sep 22, 2025

Kebanyakan orang hanya mengenal dua tipe kepribadian yang umum, yaitu introvert dan ekstrovert. Pandangan yang sering muncul adalah bahwa kepribadian seseorang dapat dikategorikan secara tegas ke dalam salah satu dari kedua kategori tersebut. Namun, realitasnya lebih kompleks daripada sekadar hitam dan putih. Ada area abu-abu di antara introvert dan ekstrovert, yang dikenal sebagai otrovert. Istilah ini mungkin belum begitu familiar di telinga banyak orang, tetapi semakin mendapatkan perhatian dalam dunia psikologi.

Dr. Rami Kaminski, seorang psikiater terkemuka dari Amerika Serikat, menjelaskan bahwa istilah "otrovert" digunakan untuk menggambarkan individu yang tidak sepenuhnya merasa menjadi bagian dari kelompok introvert maupun ekstrovert. Mereka memiliki karakteristik yang unik, di mana mereka dapat menikmati waktu sendirian, tetapi juga merasa nyaman dan bersemangat saat bersosialisasi. Dengan kata lain, mereka memiliki fleksibilitas dalam menyesuaikan diri dengan berbagai situasi sosial.

Secara sederhana, otrovert merupakan gabungan antara introvert dan ekstrovert. Mereka memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan kelompok besar, tetapi tidak selalu merasa benar-benar menemukan "kelompok" yang sesuai dengan dirinya. Ini adalah perbedaan kunci yang membedakan mereka dari ekstrovert sejati, yang cenderung mencari dan menikmati interaksi sosial dalam kelompok.

"Otrovert sangat ramah dan mampu menjalin hubungan yang sangat mendalam dengan orang lain. Satu-satunya perbedaan sosial terjadi pada kurangnya koneksi dengan kelompok, yakni identitas kolektif atau tradisi bersama," jelas Dr. Kaminski, seperti yang dikutip dari Lad Bible. Pernyataan ini menyoroti bahwa otrovert memiliki kemampuan sosial yang baik dan dapat membentuk hubungan yang bermakna dengan individu lain. Namun, mereka mungkin merasa kurang tertarik atau kurang terhubung dengan identitas kelompok atau tradisi bersama.

Dr. Kaminski menceritakan pengalamannya sendiri, di mana ia menyadari bahwa ia memiliki tipe kepribadian ini sejak kecil. Ia tidak merasakan rasa keterhubungan dan kebersamaan yang sama seperti anak-anak lainnya. Pengalaman pribadinya ini membantunya untuk lebih memahami dan mendefinisikan konsep otrovert.

Pakar Ungkap Tipe Kepribadian Orang Otrovert, Ini Ciri-cirinya

Dr. Kaminski menyebutkan beberapa ciri khas yang sering ditemukan pada orang otrovert:

  1. Fleksibilitas Sosial: Otrovert dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi sosial. Mereka dapat menikmati waktu sendirian untuk mengisi ulang energi, tetapi juga dapat bersenang-senang dan berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan sosial. Mereka tidak merasa terikat pada satu gaya interaksi sosial tertentu.

  2. Kemandirian: Otrovert cenderung memiliki pemikiran yang mandiri dan tidak terlalu bergantung pada validasi dari orang lain. Mereka memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti jalan mereka sendiri dan tidak merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial yang ada.

  3. Pemikiran Kritis: Otrovert seringkali memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan melihat sesuatu dari berbagai perspektif. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh opini orang lain dan cenderung membuat keputusan berdasarkan pemikiran dan pertimbangan mereka sendiri.

  4. Kreativitas: Otrovert seringkali memiliki bakat dalam bidang seni dan kreatif lainnya. Mereka memiliki imajinasi yang kaya dan kemampuan untuk mengekspresikan diri mereka melalui berbagai media kreatif.

  5. Empati: Otrovert memiliki kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain. Mereka dapat berempati dengan orang lain dan memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan.

  6. Keterbukaan: Otrovert cenderung terbuka terhadap pengalaman baru dan ide-ide yang berbeda. Mereka tidak takut untuk mencoba hal-hal baru dan belajar dari pengalaman mereka.

  7. Kecenderungan untuk Menyendiri: Meskipun dapat bersosialisasi dengan baik, otrovert juga membutuhkan waktu sendirian untuk mengisi ulang energi dan merenungkan pikiran mereka. Mereka tidak merasa kesepian saat sendirian dan justru menikmati waktu tersebut.

  8. Kesulitan dalam Mengidentifikasi Diri dengan Kelompok: Otrovert mungkin merasa sulit untuk mengidentifikasi diri dengan kelompok tertentu. Mereka mungkin memiliki minat dan nilai-nilai yang berbeda dari anggota kelompok lainnya dan merasa tidak sepenuhnya cocok dengan kelompok tersebut.

  9. Kemampuan untuk Menjalin Hubungan yang Mendalam: Meskipun mungkin tidak merasa terhubung dengan kelompok, otrovert memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan yang mendalam dengan individu lain. Mereka dapat membentuk ikatan yang kuat dan bermakna dengan orang-orang yang dekat dengan mereka.

  10. Kecenderungan untuk Menghindari Konflik: Otrovert cenderung menghindari konflik dan mencari solusi yang damai. Mereka tidak suka terlibat dalam perdebatan atau pertengkaran dan lebih memilih untuk mencari titik temu.

Meskipun terdengar seperti beban yang berat, menjadi seorang ‘otrovert’ bukan berarti ditakdirkan menjadi orang yang tidak cocok di masyarakat. Faktanya, dalam berhubungan, hal itu dapat memungkinkan terjalinnya ikatan yang lebih kuat dan lebih bermakna dengan orang-orang yang dekat dengan otrovert.

"Orang otrovert merasa sangat sulit untuk menjadi bagian dari suatu kelompok, meskipun kelompok tersebut terdiri dari individu-individu yang masing-masing merupakan teman baik," terang Dr. Kaminski. Pernyataan ini menekankan bahwa kesulitan otrovert dalam berinteraksi dengan kelompok tidak berarti bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan individu lain.

"Masalahnya terletak pada hubungan dengan kelompok sebagai suatu entitas. Misalnya, dalam sebuah pesta seorang otrovert lebih mengobrol mendalam dengan seseorang di sudut yang tenang, daripada menjadi kupu-kupu sosial yang berpindah-pindah dari satu tamu ke tamu lainnya," jelasnya. Ilustrasi ini menggambarkan bagaimana otrovert lebih memilih untuk fokus pada interaksi yang bermakna dengan individu lain daripada mencoba untuk berinteraksi dengan semua orang di sebuah pesta.

Dr. Kaminski percaya bahwa tipe kepribadian ini dapat membuat seseorang menjadi pemikir bebas, lebih mandiri, dan imajinatif daripada seorang introvert atau ekstrovert. Hal ini karena otrovert tidak terlalu peduli pada siapa pun, sebab ia mengatakan orang-orang seperti ini kerap berkembang secara kreatif. Mereka tidak terikat oleh norma-norma sosial dan memiliki kebebasan untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan keinginan mereka sendiri.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu adalah unik dan memiliki kombinasi karakteristik yang berbeda-beda. Tidak semua orang akan cocok dengan definisi otrovert secara sempurna. Namun, pemahaman tentang tipe kepribadian ini dapat membantu kita untuk lebih memahami diri sendiri dan orang lain.

Dengan memahami karakteristik otrovert, kita dapat menghargai perbedaan dan keunikan setiap individu. Kita dapat belajar untuk menghargai fleksibilitas sosial, kemandirian, dan kreativitas yang dimiliki oleh orang-orang otrovert. Kita juga dapat memberikan dukungan dan pengertian kepada mereka yang merasa sulit untuk mengidentifikasi diri dengan kelompok tertentu.

Selain itu, pemahaman tentang otrovert dapat membantu kita untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan menerima. Kita dapat menciptakan ruang di mana setiap individu merasa nyaman untuk menjadi diri mereka sendiri, tanpa merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial yang ada.

Dalam dunia yang semakin kompleks dan beragam, pemahaman tentang berbagai tipe kepribadian menjadi semakin penting. Dengan memahami perbedaan dan keunikan setiap individu, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.

Oleh karena itu, mari kita terus belajar dan mengembangkan pemahaman kita tentang berbagai tipe kepribadian, termasuk otrovert. Dengan begitu, kita dapat menjadi individu yang lebih bijaksana, empatik, dan inklusif.

Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa tidak ada tipe kepribadian yang lebih baik atau lebih buruk daripada yang lain. Setiap tipe kepribadian memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Yang terpenting adalah kita dapat memahami diri sendiri dan orang lain, serta menghargai perbedaan dan keunikan yang ada. Dengan begitu, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan menciptakan dunia yang lebih baik untuk semua.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :