Pelatih PSIS Soroti Kinerja Wasit seusai Digebuk Persipura: Singgung Pelanggaran Keras yang Seharusnya Dikartu Merah

  • Maskobus
  • Sep 21, 2025

Menurut Kahudi, pelanggaran yang tergolong serius semacam ini seharusnya mendapatkan kartu. Bahkan, ada potensi kartu merah apabila wasit mengecek tayangan ulang video assistant referee (VAR). “Sanksi kartu kuning atau merah pun tidak keluar padahal kalau dilihat sekali lagi itu jelas ada pelanggaran yang serius. Tadi kami pelatih juga sudah menanyakan kata wasit dilakukan pengecekan,” katanya. Namun, Kahudi enggan menganggap ini sebagai faktor kekalahan timnya. Hanya saja, juru taktik berusia 47 tahun itu berharap wasit bisa bertindak secara adil dalam menegakkan aturan dalam pertandingan. “Ini bukan alasan kami kalah, namun kami cuma ingin aturan ditegakkan supaya fair play selalu terjaga di kompetisi dan dengan adanya VAR kualitas pertandingan lebih bagus,” ucap pelatih asal Madiun tersebut. Dari penjelasan manajemen PSIS, Amir Hamzah harus melanjutkan perawanan di rumah sakit seusai pertandingan. Dia harus mendapatkan sejumlah jahitan untuk mengatasi luka sobekan di pelipisnya tersebut.

Kekalahan PSIS Semarang dari Persipura Jayapura dalam pertandingan terakhir meninggalkan kesan pahit bagi sang pelatih, Kahudi. Bukan hanya karena skor akhir yang mengecewakan, tetapi juga karena keputusan-keputusan kontroversial dari wasit yang memimpin pertandingan. Kahudi secara terbuka menyampaikan kekecewaannya terhadap kinerja wasit, terutama terkait dengan beberapa pelanggaran keras yang dinilainya layak mendapatkan kartu, bahkan kartu merah.

Sorotan utama Kahudi tertuju pada insiden yang melibatkan pemainnya, Amir Hamzah, yang mengalami luka sobek di pelipis akibat pelanggaran keras. Kahudi berpendapat bahwa pelanggaran tersebut sangat jelas dan seharusnya diganjar dengan kartu merah, terutama jika wasit menggunakan teknologi VAR untuk meninjau ulang kejadian tersebut. Ketidaktegasan wasit dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran-pelanggaran semacam ini, menurut Kahudi, berpotensi merugikan timnya dan mencederai semangat fair play dalam kompetisi.

Meskipun merasa kecewa dengan kinerja wasit, Kahudi menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah alasan utama atas kekalahan timnya. Ia mengakui bahwa Persipura Jayapura bermain lebih baik dan layak memenangkan pertandingan. Namun, Kahudi tetap berharap agar wasit dapat lebih adil dan konsisten dalam menegakkan aturan pertandingan di masa mendatang. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan VAR untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan akurat, sehingga kualitas pertandingan dapat meningkat dan potensi terjadinya ketidakadilan dapat diminimalkan.

Pelatih PSIS Soroti Kinerja Wasit seusai Digebuk Persipura: Singgung Pelanggaran Keras yang Seharusnya Dikartu Merah

Insiden yang menimpa Amir Hamzah menjadi bukti nyata betapa berbahayanya pelanggaran-pelanggaran keras dalam sepak bola. Luka sobek di pelipis yang dialami Amir Hamzah membutuhkan perawatan medis yang intensif dan beberapa jahitan. Hal ini tentu saja sangat disayangkan dan seharusnya tidak terjadi jika wasit lebih tegas dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi membahayakan keselamatan pemain.

Kritik terhadap kinerja wasit dalam pertandingan sepak bola bukanlah hal baru. Seringkali, keputusan-keputusan wasit menjadi perdebatan dan kontroversi, terutama jika keputusan tersebut dianggap merugikan salah satu tim. Dalam era sepak bola modern yang semakin kompetitif, peran wasit semakin krusial. Wasit tidak hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan yang mendalam tentang aturan permainan, tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan adil dalam waktu yang singkat.

Penggunaan teknologi VAR diharapkan dapat membantu wasit dalam mengambil keputusan yang lebih akurat dan mengurangi potensi terjadinya kesalahan. Namun, VAR bukanlah solusi sempurna. Keputusan akhir tetap berada di tangan wasit, dan interpretasi wasit terhadap tayangan ulang VAR dapat berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi wasit untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang VAR dan bagaimana menggunakannya secara efektif.

Selain itu, transparansi dan akuntabilitas juga merupakan hal yang penting dalam kinerja wasit. Wasit harus bersedia untuk menjelaskan alasan di balik keputusan-keputusan yang mereka ambil, terutama jika keputusan tersebut kontroversial. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan publik terhadap wasit dan mengurangi potensi terjadinya spekulasi dan kecurigaan.

Dalam kasus pertandingan antara PSIS Semarang dan Persipura Jayapura, sorotan Kahudi terhadap kinerja wasit menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dalam kualitas wasit di Indonesia. Peningkatan kualitas wasit tidak hanya akan menguntungkan tim-tim yang bertanding, tetapi juga akan meningkatkan daya tarik dan profesionalisme kompetisi sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Selain masalah kinerja wasit, Kahudi juga menyoroti pentingnya menjaga fair play dalam kompetisi. Fair play bukan hanya tentang mematuhi aturan permainan, tetapi juga tentang menghormati lawan, wasit, dan penonton. Fair play merupakan nilai-nilai fundamental dalam sepak bola yang harus dijunjung tinggi oleh semua pihak yang terlibat, mulai dari pemain, pelatih, ofisial, hingga penonton.

Dengan menjaga fair play, kompetisi sepak bola dapat berjalan dengan lebih sportif dan menghibur. Pemain dapat bermain dengan semangat juang yang tinggi tanpa harus melakukan tindakan-tindakan yang curang atau membahayakan. Wasit dapat memimpin pertandingan dengan lebih tenang dan adil tanpa harus merasa tertekan oleh tekanan dari pihak manapun. Penonton dapat menikmati pertandingan dengan lebih nyaman dan aman tanpa harus khawatir akan terjadinya kericuhan atau tindakan-tindakan yang tidak terpuji.

Dalam konteks sepak bola Indonesia, menjaga fair play merupakan tantangan tersendiri. Masih sering terjadi tindakan-tindakan yang tidak sportif, seperti provokasi, intimidasi, dan bahkan kekerasan. Hal ini tentu saja sangat disayangkan dan harus diatasi secara serius. Semua pihak yang terlibat dalam sepak bola Indonesia harus berkomitmen untuk menjaga fair play dan menciptakan lingkungan sepak bola yang lebih positif dan konstruktif.

Kembali ke insiden yang menimpa Amir Hamzah, kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya keselamatan pemain dalam sepak bola. Pelanggaran-pelanggaran keras yang berpotensi membahayakan keselamatan pemain harus ditindak tegas. Wasit harus lebih berani dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran-pelanggaran semacam ini, tanpa pandang bulu. Klub juga harus memberikan edukasi kepada para pemain tentang pentingnya bermain dengan aman dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun lawan.

Selain itu, fasilitas medis yang memadai juga harus tersedia di setiap stadion. Tim medis harus siap siaga untuk memberikan pertolongan pertama kepada pemain yang mengalami cedera. Dalam kasus Amir Hamzah, penanganan medis yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.

Secara keseluruhan, kekalahan PSIS Semarang dari Persipura Jayapura menjadi momentum bagi semua pihak untuk melakukan introspeksi dan evaluasi. Kinerja wasit, fair play, dan keselamatan pemain merupakan isu-isu penting yang perlu mendapatkan perhatian serius. Dengan melakukan perbaikan di berbagai aspek, sepak bola Indonesia dapat menjadi lebih baik dan lebih profesional di masa mendatang.

Harapan Kahudi agar aturan ditegakkan dan fair play selalu terjaga adalah harapan yang juga diidamkan oleh seluruh pecinta sepak bola Indonesia. Sepak bola bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi juga tentang sportivitas, respek, dan integritas. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut, sepak bola dapat menjadi sarana untuk mempersatukan bangsa dan mempromosikan nilai-nilai positif kepada masyarakat luas.

Kasus Amir Hamzah yang harus dilarikan ke rumah sakit setelah pertandingan menjadi bukti nyata bahwa sepak bola adalah olahraga yang berisiko. Namun, risiko tersebut dapat diminimalkan dengan tindakan pencegahan yang tepat. Wasit harus lebih tegas dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran-pelanggaran keras. Pemain harus lebih berhati-hati dalam bermain dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun lawan. Klub harus menyediakan fasilitas medis yang memadai dan memastikan bahwa tim medis siap siaga untuk memberikan pertolongan pertama kepada pemain yang mengalami cedera.

Dengan kerja sama dari semua pihak, sepak bola Indonesia dapat menjadi lebih aman, lebih sportif, dan lebih menghibur. Kekalahan PSIS Semarang dari Persipura Jayapura dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :