PT Pelabuhan Indonesia (Persero), atau Pelindo, mengumumkan perubahan signifikan dalam jajaran manajemennya. Perubahan ini meliputi pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, pengalihan tugas, dan pengangkatan anggota direksi serta komisaris. Keputusan ini diambil berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham seri A dwiwarna dan PT. Danantara Asset Manajemen selaku pemegang saham seri B. Langkah ini menandai upaya Pelindo untuk memperkuat struktur organisasi dan meningkatkan efisiensi operasional dalam menghadapi tantangan industri pelabuhan yang semakin kompleks.
Pemberhentian dan Pengangkatan Direksi
Salah satu poin penting dalam pengumuman tersebut adalah pemberhentian dengan hormat Hambra dari jabatannya sebagai Wakil Direktur Utama, serta Mega Satria sebagai Direktur Keuangan. Pemberhentian ini dilakukan karena Mega Satria telah diangkat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina Patra Niaga pada tanggal 4 Juli 2025. Manajemen Pelindo menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan dedikasi yang telah diberikan oleh keduanya selama menjabat.
Sebagai pengganti, Pelindo menunjuk Bachtiar Soeria Atmadja sebagai Direktur Keuangan yang baru. Selain itu, Hosadi Apriza Putra ditunjuk sebagai Direktur Pengembangan Usaha, dan Muhammad Suriawan Wakan sebagai Direktur Teknik. Penunjukan ini diharapkan dapat membawa angin segar dan memperkuat kinerja Pelindo di berbagai bidang.
Perubahan Nomenklatur dan Pengalihan Tugas
Selain pemberhentian dan pengangkatan, Pelindo juga melakukan perubahan nomenklatur jabatan dalam jajaran direksi. Perubahan ini mencakup peniadaan posisi Wakil Direktur Utama, serta perubahan nama jabatan Direktur Strategi menjadi Direktur Komersial, Direktur Pengelola menjadi Direktur Operasi, dan Direktur Investasi menjadi Direktur Pengembangan Usaha. Selain itu, Pelindo juga menambahkan dua posisi baru, yaitu Direktur Manajemen Risiko dan Direktur Teknik.
Sejalan dengan perubahan nomenklatur, Pelindo juga melakukan pengalihan tugas beberapa anggota direksi. Putut Sri Mulyanto kini menjabat sebagai Direktur Operasi, Drajat Sulistyo sebagai Direktur Komersial, dan Boy Robyanto sebagai Direktur Manajemen Risiko. Pengalihan tugas ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi masing-masing direktur dan meningkatkan sinergi antar departemen.
Perubahan pada Jajaran Komisaris
Perubahan tidak hanya terjadi pada jajaran direksi, tetapi juga pada jajaran komisaris. Pelindo memberhentikan dengan hormat Andus Winarno dari jabatannya sebagai Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia, yang diangkat pada tanggal 3 Januari 2024. Sebagai pengganti, Pelindo mengangkat Arief Poyuono sebagai Komisaris Independen dan Ilhamsyah sebagai Komisaris.
Tanggal Efektif Perubahan
Manajemen Pelindo menegaskan bahwa masa jabatan Hambra sebagai Wakil Direktur Utama dan Andus Winarno sebagai Dewan Komisaris telah berakhir pada tanggal 19 September 2025. Perubahan ini secara efektif berlaku sejak tanggal tersebut.
Latar Belakang dan Tujuan Restrukturisasi
Restrukturisasi yang dilakukan Pelindo ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya saing perusahaan di tingkat regional dan global. Industri pelabuhan terus mengalami perubahan yang signifikan, didorong oleh perkembangan teknologi, perubahan pola perdagangan, dan tuntutan pelanggan yang semakin tinggi. Oleh karena itu, Pelindo perlu beradaptasi dan melakukan penyesuaian internal agar tetap relevan dan mampu bersaing di pasar.
Efisiensi Operasional
Salah satu tujuan utama dari restrukturisasi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional. Dengan meniadakan posisi Wakil Direktur Utama dan merampingkan nomenklatur jabatan, Pelindo berharap dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan mengurangi birokrasi. Selain itu, penambahan posisi Direktur Manajemen Risiko dan Direktur Teknik menunjukkan komitmen Pelindo untuk meningkatkan kualitas layanan dan meminimalkan risiko operasional.
Fokus pada Pengembangan Usaha
Perubahan nama jabatan Direktur Investasi menjadi Direktur Pengembangan Usaha mencerminkan fokus Pelindo pada pengembangan bisnis baru dan peningkatan pendapatan. Dalam era globalisasi, perusahaan pelabuhan tidak hanya berperan sebagai penyedia jasa bongkar muat, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi yang berkontribusi pada pertumbuhan sektor-sektor lain. Oleh karena itu, Pelindo perlu terus berinovasi dan mencari peluang-peluang baru untuk mengembangkan usahanya.
Peningkatan Tata Kelola Perusahaan
Pengangkatan Arief Poyuono sebagai Komisaris Independen merupakan langkah penting dalam meningkatkan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG). Komisaris Independen memiliki peran penting dalam mengawasi kinerja direksi dan memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan responsibilitas. Dengan adanya Komisaris Independen yang kompeten, Pelindo diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan pemangku kepentingan lainnya.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meskipun restrukturisasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi Pelindo, perusahaan juga dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang ke depan. Salah satu tantangan utama adalah persaingan yang semakin ketat di industri pelabuhan. Pelindo perlu terus berinvestasi dalam infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia agar dapat bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan lain di kawasan regional.
Di sisi lain, Pelindo juga memiliki peluang besar untuk mengembangkan usahanya. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi maritim yang sangat besar. Pelindo dapat memanfaatkan potensi ini dengan mengembangkan jaringan pelabuhan yang terintegrasi dan menyediakan layanan logistik yang efisien. Selain itu, Pelindo juga dapat berperan aktif dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Harapan Pemangku Kepentingan
Perubahan dalam jajaran manajemen Pelindo ini tentu menimbulkan harapan dari berbagai pemangku kepentingan. Pemerintah berharap Pelindo dapat menjadi motor penggerak ekonomi maritim dan berkontribusi pada peningkatan daya saing Indonesia di pasar global. Investor berharap Pelindo dapat terus meningkatkan kinerja keuangan dan memberikan imbal hasil yang optimal. Karyawan berharap Pelindo dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan karir. Masyarakat berharap Pelindo dapat memberikan layanan yang berkualitas dan berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi.
Langkah Strategis Selanjutnya
Setelah melakukan restrukturisasi, Pelindo perlu mengambil langkah-langkah strategis selanjutnya untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan antara lain:
-
Penyusunan Rencana Bisnis yang Komprehensif: Pelindo perlu menyusun rencana bisnis yang komprehensif dan realistis, yang mencakup target-target kinerja yang jelas, strategi-strategi untuk mencapai target tersebut, dan indikator-indikator untuk mengukur kemajuan.
-
Investasi dalam Infrastruktur dan Teknologi: Pelindo perlu terus berinvestasi dalam infrastruktur pelabuhan, seperti dermaga, peralatan bongkar muat, dan sistem informasi. Selain itu, Pelindo juga perlu mengadopsi teknologi-teknologi baru, seperti otomatisasi, digitalisasi, dan analitik data, untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan.
-
Pengembangan Sumber Daya Manusia: Pelindo perlu mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, pendidikan, dan program pengembangan karir. Pelindo juga perlu menciptakan budaya perusahaan yang positif, yang mendorong inovasi, kolaborasi, dan kepuasan pelanggan.
-
Peningkatan Kerjasama dengan Pihak Ketiga: Pelindo perlu meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga, seperti perusahaan pelayaran, perusahaan logistik, dan pemerintah daerah. Kerjasama ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti joint venture, outsourcing, dan kemitraan strategis.
-
Pemasaran dan Promosi yang Efektif: Pelindo perlu melakukan pemasaran dan promosi yang efektif untuk meningkatkan citra perusahaan dan menarik pelanggan baru. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti media sosial, website, dan pameran dagang.
Kesimpulan
Restrukturisasi yang dilakukan Pelindo merupakan langkah strategis untuk memperkuat organisasi dan meningkatkan kinerja. Perubahan ini mencakup pemberhentian, pengangkatan, perubahan nomenklatur, dan pengalihan tugas dalam jajaran direksi dan komisaris. Dengan struktur organisasi yang lebih efisien, tata kelola perusahaan yang lebih baik, dan fokus pada pengembangan usaha, Pelindo diharapkan dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di industri pelabuhan yang semakin kompetitif. Keberhasilan Pelindo akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan meningkatkan daya saing bangsa di pasar global. Semua pemangku kepentingan berharap Pelindo dapat terus berinovasi, beradaptasi, dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan nasional.