Persiapan menuju putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia semakin intens. Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat dalam upaya merebut tiket ke putaran final, bersaing dengan tim-tim kuat seperti Arab Saudi dan Irak.
Timnas Indonesia tergabung dalam Grup B yang menjanjikan persaingan sengit. Arab Saudi, selain berstatus sebagai tuan rumah, juga memiliki peringkat FIFA yang jauh lebih tinggi, begitu pula dengan Irak. Pertarungan di Grup B diprediksi akan menjadi salah satu yang paling menarik untuk disaksikan.
Namun, di balik persiapan taktis dan strategi yang akan diterapkan, ada satu aspek menarik untuk dikaji, yaitu jumlah pemain yang berkiprah di liga-liga Eropa dari ketiga negara tersebut. Keberadaan pemain yang bermain di Eropa seringkali menjadi indikator kualitas dan pengalaman, mengingat kompetisi di Benua Biru dikenal sangat ketat dan kompetitif.
Bola.com mencoba merangkum data mengenai jumlah pemain dari Timnas Indonesia, Arab Saudi, dan Irak yang saat ini bermain di klub-klub Eropa. Data ini memberikan gambaran menarik tentang bagaimana ketiga negara ini memanfaatkan potensi pemain diaspora dan bagaimana hal ini bisa memengaruhi performa mereka di Kualifikasi Piala Dunia. Mari kita simak perbandingan jumlah pemain Liga Eropa dari ketiga tim.
Timnas Indonesia: Kekuatan Diaspora yang Meningkat
Timnas Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam hal pemanfaatan pemain diaspora. Saat ini, Skuad Garuda memiliki sejumlah pemain yang bermain di berbagai liga di Eropa, mulai dari Belanda, Italia, Belgia, hingga Prancis.
Jika melihat skuad terkini Timnas Indonesia, tercatat ada 12 pemain yang merumput di Eropa. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan Arab Saudi dan Irak. Beberapa nama bahkan bermain di klub-klub yang cukup dikenal, seperti Calvin Verdonk di Lille.
Kehadiran pemain-pemain ini memberikan dimensi baru bagi permainan Timnas Indonesia. Mereka membawa pengalaman bermain di level kompetisi yang lebih tinggi, serta mentalitas dan disiplin yang telah terasah di lingkungan sepak bola Eropa. Selain itu, keberadaan mereka juga meningkatkan daya saing di dalam tim, mendorong pemain lokal untuk terus meningkatkan kemampuan.
Jumlah pemain Indonesia yang bermain di Eropa berpotensi bertambah. Ivar Jenner dan Ole Romeny, misalnya, berpeluang memperkuat Timnas Indonesia. Romeny bermain di Inggris bersama Oxford United, sementara Jenner bermain untuk FC Utrecht di Belanda. Jika keduanya bergabung, kekuatan Timnas Indonesia akan semakin bertambah.
Berikut daftar pemain Timnas Indonesia yang bermain di Eropa:
- Sandy Walsh: KV Mechelen (Belgia)
- Shayne Pattynama: KAS Eupen (Belgia)
- Jordi Amat: Johor Darul Ta’zim (Dipinjam dari KAS Eupen, Belgia)
- Rafael Struick: ADO Den Haag (Belanda)
- Ivar Jenner: FC Utrecht (Belanda)
- Marselino Ferdinan: KMSK Deinze (Belgia)
- Pratama Arhan: Suwon FC (Korea Selatan, sering dianggap setara Eropa karena kualitas liga)
- Asnawi Mangkualam: Port FC (Thailand, sering dianggap setara Eropa karena kualitas liga)
- Egy Maulana Vikri: Dewa United (Indonesia, pernah bermain di Eropa)
- Witan Sulaeman: Persija Jakarta (Indonesia, pernah bermain di Eropa)
- Elkan Baggott: Bristol Rovers (Inggris)
- Calvin Verdonk: NEC Nijmegen (Belanda)
- Jay Idzes: Venezia (Italia)
Keberadaan pemain-pemain ini membuktikan bahwa Timnas Indonesia semakin serius dalam membangun tim yang kompetitif, dengan memanfaatkan potensi pemain diaspora yang tersebar di berbagai liga di Eropa.
Arab Saudi: Fokus pada Liga Domestik yang Gemerlap
Berbeda dengan Timnas Indonesia, Timnas Arab Saudi memiliki jumlah pemain yang sangat sedikit yang bermain di Eropa. Saat ini, hanya ada dua pemain yang tercatat bermain di liga-liga Eropa.
Marwan Al-Sahafi bermain di Belgia bersama Royal Antwerp. Muhanad Al-Saad bermain untuk klub liga level tertinggi Swiss, Lausanne-Sport. Minimnya jumlah pemain Arab Saudi yang bermain di Eropa ini cukup mencolok, mengingat status mereka sebagai salah satu tim terkuat di Asia.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan fenomena ini. Salah satunya adalah daya tarik Saudi Pro League yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan investasi besar-besaran, liga ini mampu mendatangkan bintang-bintang sepak bola dunia dengan tawaran gaji yang fantastis. Hal ini membuat para pemain lokal merasa lebih nyaman dan memilih untuk bermain di liga domestik.
Selain itu, kultur dan adaptasi juga menjadi pertimbangan. Banyak pemain Arab Saudi yang lebih memilih untuk tetap berada di lingkungan yang familiar, dengan keluarga dan teman-teman di dekat mereka. Tantangan adaptasi di Eropa, baik dari segi bahasa, budaya, maupun gaya bermain, mungkin menjadi penghalang bagi sebagian pemain.
Namun, minimnya pemain yang bermain di Eropa juga bisa menjadi kekurangan bagi Timnas Arab Saudi. Pengalaman bermain di level kompetisi yang lebih tinggi, menghadapi pemain-pemain berkualitas dari berbagai negara, tentu akan memberikan nilai tambah bagi perkembangan seorang pemain.
Berikut daftar pemain Timnas Arab Saudi yang bermain di Eropa:
- Marwan Al-Sahafi: Royal Antwerp (Belgia)
- Muhanad Al-Saad: Lausanne-Sport (Swiss)
Meskipun demikian, dengan kualitas pemain yang ada di liga domestik, serta dukungan finansial yang besar, Timnas Arab Saudi tetap menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di level Asia.
Irak: Kombinasi Talenta Lokal dan Diaspora
Timnas Irak berada di antara Indonesia dan Arab Saudi dalam hal jumlah pemain yang bermain di Eropa. Skuad terkini Timnas Irak memiliki tiga pemain yang berkarier di liga-liga Eropa.
Mereka adalah Mechas Doski (Viktoria Plzen), Amir Al-Ammari (Cariova), dan Marko Farji (Strømsgodset). Marko Farji menarik perhatian karena lahir dan besar di Norwegia. Winger ini bermain untuk salah satu klub besar di Norwegia, Strømsgodset.
Keberadaan pemain-pemain diaspora seperti Farji memberikan warna tersendiri bagi Timnas Irak. Mereka membawa gaya bermain yang berbeda, serta pengalaman yang berharga dari kompetisi di Eropa.
Namun, mayoritas pemain Timnas Irak tetap bermain di liga domestik. Salah satunya adalah Ali Jasim, bintang muda yang kini bermain untuk klub Arab Saudi, Al Najma.
Berikut daftar pemain Timnas Irak yang bermain di Eropa:
- Mechas Doski: Viktoria Plzen (Republik Ceko)
- Amir Al-Ammari: Cariova (Romania)
- Marko Farji: Strømsgodset (Norwegia)
Timnas Irak mencoba untuk menyeimbangkan antara pengembangan pemain lokal dengan memanfaatkan potensi pemain diaspora. Strategi ini diharapkan dapat membawa mereka meraih prestasi di level Asia.
Kesimpulan: Indonesia Unggul dalam Jumlah Pemain Liga Eropa
Dari data yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa Timnas Indonesia memiliki jumlah pemain terbanyak yang bermain di liga-liga Eropa dibandingkan dengan Arab Saudi dan Irak. Keberadaan pemain-pemain ini memberikan keuntungan tersendiri bagi Timnas Indonesia, baik dari segi kualitas pemain, pengalaman, maupun daya saing di dalam tim.
Namun, jumlah pemain yang bermain di Eropa bukanlah satu-satunya faktor penentu keberhasilan sebuah tim. Kualitas pemain lokal, strategi yang diterapkan, serta kekompakan tim juga memegang peranan penting.
Timnas Arab Saudi, meskipun memiliki sedikit pemain yang bermain di Eropa, tetap menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan berkat kualitas pemain yang ada di liga domestik, serta dukungan finansial yang besar. Sementara Timnas Irak mencoba untuk menyeimbangkan antara pengembangan pemain lokal dengan memanfaatkan potensi pemain diaspora.
Persaingan di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia diprediksi akan berlangsung sangat ketat. Timnas Indonesia, Arab Saudi, dan Irak akan saling beradu kekuatan untuk memperebutkan tiket ke putaran final. Menarik untuk disaksikan bagaimana ketiga tim ini akan memanfaatkan kekuatan masing-masing untuk meraih hasil yang terbaik.