Pengakuan Pria Pilih ‘Bunuh Diri Medis’, Tak Ingin Menderita karena Penyakitnya

  • Maskobus
  • Sep 18, 2025

Peringatan: Artikel ini membahas isu sensitif tentang euthanasia dan keinginan mengakhiri hidup. Jika Anda atau orang yang Anda kenal sedang mengalami depresi atau pikiran untuk bunuh diri, segera cari bantuan profesional. Kesehatan mental adalah hal yang sangat penting. Anda bisa menghubungi psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan jiwa. Konsultasi daring gratis juga tersedia di Healing119.id.

Robert Munsch, seorang penulis buku anak ternama asal Kanada berusia 80 tahun, telah memutuskan untuk menjalani Medical Assistance in Dying (MAID), atau yang lebih dikenal sebagai euthanasia. Keputusan ini diambil setelah ia mendapatkan persetujuan dari pemerintah Kanada. Munsch didiagnosis menderita demensia dan penyakit Parkinson pada tahun 2021, kondisi yang secara signifikan memengaruhi kualitas hidupnya.

Dalam sebuah wawancara dengan New York Times Magazine, Munsch mengungkapkan bahwa ia telah menentukan waktu kematiannya. Faktor utama yang memengaruhi keputusannya adalah kemampuannya untuk berkomunikasi. "Ketika saya mulai benar-benar kesulitan berbicara dan berkomunikasi, saat itulah saya tahu (waktunya)," ujarnya, seperti yang dikutip dari BBC pada Rabu, 18 September 2025. Ungkapan ini mencerminkan pertimbangan mendalam Munsch tentang bagaimana penyakitnya memengaruhi identitas dan kemampuannya untuk berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.

Kanada menjadi salah satu negara yang melegalkan euthanasia. Pada tahun 2016, undang-undang yang memperbolehkan euthanasia disahkan untuk orang-orang yang menderita penyakit terminal yang tidak dapat disembuhkan. Kemudian, pada tahun 2021, undang-undang tersebut diperluas untuk mencakup individu dengan kondisi fisik yang serius dan kronis, meskipun kondisi tersebut tidak mengancam jiwa secara langsung. Perluasan ini mencerminkan perubahan pandangan masyarakat Kanada tentang hak individu untuk menentukan nasib mereka sendiri, terutama ketika menghadapi penderitaan yang berkepanjangan.

Keputusan Munsch juga dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya menyaksikan penderitaan saudaranya yang meninggal akibat amyotrophic lateral sclerosis (ALS), sebuah penyakit saraf motorik yang progresif. "Mereka terus mempertahankannya hidup lewat berbagai intervensi. Saya pikir, biarkan saja dia meninggal," kenang Munsch. Pengalaman ini memberikan perspektif yang kuat tentang pentingnya kualitas hidup dan hak untuk menghindari penderitaan yang tidak perlu.

Pengakuan Pria Pilih 'Bunuh Diri Medis', Tak Ingin Menderita karena Penyakitnya

Proses untuk mendapatkan persetujuan euthanasia di Kanada tidaklah mudah. Ada sejumlah persyaratan ketat yang harus dipenuhi. Individu harus berusia di atas 18 tahun, menderita penyakit yang serius dan tidak dapat disembuhkan, membuat permintaan secara sukarela tanpa adanya paksaan, dan berada dalam kondisi penurunan kemampuan yang tidak dapat dipulihkan. Persyaratan ini dirancang untuk melindungi individu yang rentan dan memastikan bahwa keputusan untuk mengakhiri hidup diambil dengan pertimbangan yang matang dan independen.

Selain itu, dua dokter atau perawat praktisi independen harus melakukan penilaian terhadap pasien untuk memastikan bahwa semua persyaratan terpenuhi. Penilaian ini melibatkan pemeriksaan medis yang komprehensif dan evaluasi psikologis untuk memastikan bahwa pasien memahami sepenuhnya implikasi dari keputusannya. Menurut hukum Kanada, seseorang harus mampu memberikan persetujuan aktif pada hari kematiannya. Ini berarti bahwa individu harus sadar dan mampu berkomunikasi keinginannya untuk mengakhiri hidup pada saat prosedur euthanasia dilakukan.

"Saya harus memilih momen ketika saya masih bisa memintanya," tegas Munsch. Pernyataan ini menyoroti pentingnya waktu dalam proses pengambilan keputusan euthanasia. Munsch menyadari bahwa penyakitnya akan terus memburuk, dan ia ingin memastikan bahwa ia dapat mengambil keputusan sendiri sebelum penyakitnya membuatnya tidak mampu lagi berkomunikasi.

Data menunjukkan bahwa euthanasia semakin umum di Kanada. Pada tahun 2023, kematian dengan euthanasia menyumbang 4,7 persen dari seluruh angka kematian di negara tersebut. Sekitar 96 persen dari 15.300 orang yang menjalani prosedur tersebut pada tahun 2023 memiliki kondisi medis yang parah seperti kanker, yang berarti bahwa kematian mereka dapat ‘diperkirakan secara wajar’. Angka-angka ini mencerminkan perubahan sikap masyarakat terhadap euthanasia dan semakin diterimanya opsi ini sebagai cara untuk mengakhiri penderitaan yang tidak tertahankan.

Kasus Robert Munsch telah memicu perdebatan yang lebih luas tentang etika euthanasia, hak individu untuk menentukan nasib mereka sendiri, dan peran pemerintah dalam mengatur praktik medis yang kompleks. Pendukung euthanasia berpendapat bahwa individu memiliki hak untuk mengakhiri hidup mereka sendiri ketika mereka menghadapi penderitaan yang tidak tertahankan dan tidak ada harapan untuk pemulihan. Mereka juga menekankan pentingnya otonomi dan martabat dalam proses pengambilan keputusan.

Di sisi lain, penentang euthanasia berpendapat bahwa praktik ini merendahkan nilai kehidupan manusia dan dapat mengarah pada penyalahgunaan. Mereka juga khawatir tentang potensi tekanan pada individu yang rentan untuk memilih euthanasia karena alasan ekonomi atau sosial. Selain itu, beberapa kelompok agama dan etika menentang euthanasia atas dasar prinsip-prinsip moral dan keyakinan agama.

Perdebatan tentang euthanasia melibatkan sejumlah isu yang kompleks dan sensitif, dan tidak ada jawaban yang mudah. Penting untuk mempertimbangkan semua perspektif dan menghormati hak individu untuk membuat keputusan sendiri tentang perawatan kesehatan mereka.

Keputusan Robert Munsch untuk menjalani euthanasia adalah keputusan yang sangat pribadi dan kompleks. Keputusannya mencerminkan perjuangannya dengan penyakit yang melemahkan, keyakinannya tentang kualitas hidup, dan keinginannya untuk mengakhiri hidupnya dengan martabat. Kisahnya telah memicu diskusi penting tentang etika euthanasia dan hak individu untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Penting untuk diingat bahwa depresi dan keinginan bunuh diri bukanlah hal yang sepele. Kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang berjuang dengan depresi atau pikiran untuk bunuh diri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Ada sumber daya yang tersedia untuk membantu Anda melewati masa-masa sulit ini. Anda tidak sendirian.

Kisah Robert Munsch menyoroti pentingnya diskusi terbuka dan jujur tentang euthanasia dan hak individu untuk membuat keputusan sendiri tentang perawatan kesehatan mereka. Ini juga menekankan perlunya dukungan dan sumber daya yang memadai untuk individu yang menghadapi penyakit yang melemahkan dan penderitaan yang tidak tertahankan. Pada akhirnya, keputusan tentang euthanasia adalah keputusan yang sangat pribadi dan harus dibuat dengan hati-hati dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :