Penundaan peluncuran Satelit Nusantara Lima (SNL), aset vital milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) yang semula dijadwalkan meluncur pada 8 September 2025 pukul 20.02 waktu setempat (9 September 2025 pukul 08.02 WIB) dari Cape Canaveral, Florida, telah menjadi sorotan utama, bahkan sampai ke stasiun-stasiun televisi lokal di Orlando. Faktor cuaca ekstrem menjadi penyebab utama di balik keputusan penundaan yang krusial ini.
Beberapa stasiun televisi di Orlando, termasuk Fox 35, secara intensif membahas penundaan ini, menyoroti dampak signifikan dari cuaca buruk yang melanda wilayah tersebut. Laporan-laporan berita tersebut menekankan bahwa hujan badai yang disertai potensi petir menjadi alasan utama di balik penundaan peluncuran satelit yang sangat dinantikan ini.
Dalam segmen "Good Morning Orlando" yang disiarkan oleh Fox 35, dilaporkan bahwa pada malam tanggal 8 September 2025, sejumlah wilayah di Florida mengalami hujan badai yang sangat ekstrem. Kondisi ini bahkan memicu potensi banjir di beberapa area. Cuaca yang tidak bersahabat ini memaksa SpaceX, perusahaan antariksa yang bertanggung jawab atas peluncuran, untuk menunda peluncuran Satelit Nusantara Lima demi memprioritaskan keselamatan dan keberhasilan misi.
Meskipun penundaan ini menimbulkan kekecewaan, SpaceX menyatakan komitmennya untuk mencoba kembali meluncurkan Satelit Nusantara Lima pada malam 9 September 2025. Keputusan ini menunjukkan tekad perusahaan untuk mengatasi tantangan cuaca dan memastikan peluncuran yang sukses.
Selain liputan dari stasiun televisi lokal, penundaan peluncuran SNL juga menarik perhatian dari berbagai situs web yang khusus membahas penerbangan luar angkasa. Situs-situs ini memberikan analisis mendalam tentang implikasi penundaan dan prospek peluncuran di masa mendatang.
Salah satu situs yang menyoroti penundaan ini adalah Spaceflight Now, yang mengabarkan bahwa "Cuaca buruk memaksa SpaceX membatalkan peluncuran satelit komunikasi Indonesia dari Cape Canaveral." Laporan tersebut menjelaskan bahwa SpaceX membatalkan upaya peluncuran pada Senin malam karena kondisi cuaca yang tidak mendukung di landasan peluncuran.
SpaceX, perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk, kini menargetkan peluncuran Satelit Nusantara Lima dari landasan 40 di Cape Canaveral Space Force Station pada pukul 20.01 EDT (07.01 WIB 10 September). Jendela waktu peluncuran yang tersedia adalah 116 menit, memberikan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan cuaca yang mungkin terjadi.
Menurut prakiraan dari 45th Weather Squadron, peluang cuaca yang mendukung peluncuran pada awal jendela waktu adalah 30 persen, meningkat menjadi 45 persen seiring berjalannya waktu. Prakiraan ini berlaku untuk upaya peluncuran baik pada Senin maupun Selasa, menunjukkan bahwa kondisi cuaca yang lebih baik mungkin akan terjadi.
Para meteorolog memperkirakan bahwa "kemungkinan besar terjadi hujan dan badai" yang mencakup malam hingga pagi hari. Mereka juga mencatat bahwa "kelembapan atmosfer yang tinggi akan tetap bertahan di Florida hingga awal minggu depan," yang dapat mempengaruhi kondisi peluncuran.
Laporan dari Spaceflight Now juga menjelaskan bahwa "Di permukaan, batas lemah akan bergerak melintasi Florida Tengah sebelum digantikan oleh front yang lebih kuat pada pertengahan minggu depan. Pola cuaca yang tidak menentu juga dipengaruhi oleh palung di wilayah Great Lakes yang membentang ke selatan hingga Teluk Meksiko."
SpaceX berencana meluncurkan Satelit Nusantara Lima menggunakan roket Falcon 9 yang dilengkapi dengan booster tahap pertama yang telah teruji, B1078. Booster ini memiliki rekam jejak yang mengesankan, dengan 22 penerbangan sebelumnya yang mencakup misi-misi penting seperti NASA Crew-6, USSF-124, dan satelit BlueBird 1-5 milik ASTSpaceMobile.
Setelah mendorong roket keluar dari atmosfer bawah, B1078 akan melakukan pendaratan terkontrol di kapal drone A Shortfall of Gravitas yang ditempatkan di Samudra Atlantik. Keberhasilan pendaratan ini akan menandai pemulihan ke-124 untuk kapal tersebut dan pendaratan booster ke-502 bagi SpaceX, menunjukkan keandalan dan kemampuan perusahaan dalam teknologi pendaratan roket.
Satelit Nusantara Lima, yang dibangun oleh Boeing dengan platform 702MP, merupakan satelit komunikasi berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dengan kapasitas lebih dari 160 Gbps. Satelit ini dirancang untuk memberikan konektivitas internet yang lebih cepat dan andal di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur terestrial. Selain itu, SNL juga akan mendukung pasar Asia Tenggara seperti Malaysia dan Filipina, memperluas jangkauan dan dampak positifnya di kawasan tersebut.
Sebelumnya, telah diumumkan bahwa peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PSN yang dijadwalkan pada Senin malam (8/9/2025) di Cape Canaveral, Florida, telah resmi ditunda. Alasan penundaan bukan hanya hujan, tetapi juga kondisi cuaca ekstrem yang mencakup petir dan awan badai cumulonimbus, yang dapat membahayakan proses peluncuran roket.
CEO PT PSN, Adi Rahman Adiwoso, secara resmi mengonfirmasi penundaan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa tim telah menunggu selama dua jam dengan harapan cuaca akan membaik, tetapi kondisi justru memburuk. Hujan deras dan kilat yang menyambar menjadi indikasi jelas bahwa peluncuran tidak dapat dilanjutkan dengan aman.
Peluncuran kemudian dijadwalkan ulang pada Selasa, 9 September 2025, dengan jendela peluncuran yang sama, yaitu pukul 20.02-22.02 waktu Orlando (10 September 2025 pukul 07.02-09.02 WIB). Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan keyakinan bahwa kondisi cuaca akan lebih baik pada hari berikutnya.
Adi Rahman Adiwoso menyampaikan optimismenya, "Insyaallah besok cuacanya lebih baik. Lebih baik kita menjaga safety daripada memaksa." Pernyataan ini mencerminkan komitmen PT PSN untuk memprioritaskan keselamatan dan memastikan bahwa peluncuran Satelit Nusantara Lima dilakukan dalam kondisi yang optimal.
Penundaan peluncuran Satelit Nusantara Lima, meskipun mengecewakan, merupakan langkah yang bertanggung jawab untuk memastikan keberhasilan misi dan keselamatan semua pihak yang terlibat. Dengan pemantauan cuaca yang cermat dan perencanaan yang matang, SpaceX dan PT PSN berharap dapat segera meluncurkan SNL dan mewujudkan manfaatnya bagi konektivitas internet di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Satelit ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang membutuhkan akses internet yang lebih baik.