Perjuangan Haru Wanita Hong Kong Melahirkan Anak Kedua di Usia 58 Tahun

  • Maskobus
  • Sep 09, 2025

Kisah mengharukan datang dari Hong Kong, di mana seorang wanita berusia 58 tahun, Chan Lai-lai, berhasil melahirkan anak keduanya. Peristiwa ini menjadi sorotan publik, bukan hanya karena usia Chan yang tidak lagi muda, tetapi juga karena perjuangan dan harapan yang menyertainya. Chan Lai-lai, istri dari aktor lokal Brian Wong Chak-fung, melahirkan seorang bayi perempuan pada tanggal 22 Agustus melalui program fertilisasi in vitro (IVF). Kabar bahagia ini diumumkan oleh pihak keluarga melalui media sosial, memicu gelombang ucapan selamat dan kekaguman dari warganet.

Video yang diunggah di media sosial pada hari Sabtu (6/9) memperlihatkan momen-momen mengharukan, di antaranya Wong memotong tali pusar bayi di ruang bersalin, menyambut kelahiran putrinya, dan memperkenalkan bayi mungil tersebut kepada putri sulungnya yang berusia enam tahun. Unggahan ini dibanjiri komentar positif, salah satunya berbunyi, "Anda adalah bukti nyata bahwa melahirkan di usia ibu lanjut bukanlah masalah, Anda luar biasa!" Pujian ini mencerminkan kekaguman banyak orang atas keberanian dan ketabahan Chan Lai-lai dalam menghadapi tantangan kehamilan di usia yang tidak lagi muda.

Berita kehamilan Chan pada bulan Mei sebelumnya telah menarik perhatian publik, memicu harapan bagi wanita lanjut usia yang ingin memiliki anak. Namun, di sisi lain, kehamilan ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang risiko yang mungkin timbul akibat melahirkan di usia lanjut. Kehamilan di usia 50-an memang memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan di usia yang lebih muda. Risiko tersebut meliputi komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, preeklamsia, dan risiko kelahiran prematur. Selain itu, risiko keguguran dan lahir mati juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia ibu.

Pemerintah Hong Kong sendiri telah berupaya untuk meningkatkan angka kelahiran di kota tersebut, yang termasuk salah satu yang terendah di dunia. Berbagai langkah telah diambil, termasuk memberikan dukungan kepada wanita yang lebih tua untuk melahirkan. Pemerintah mengizinkan penyimpanan embrio dalam jangka waktu yang lebih lama dan menawarkan pengurangan pajak bagi mereka yang menjalani perawatan IVF. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu wanita yang ingin menunda kehamilan atau yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami.

Usia rata-rata ibu baru di Hong Kong telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Pada tahun 1976, usia rata-rata ibu baru adalah 24,4 tahun. Namun, pada tahun 2024, angka tersebut telah meningkat menjadi 32,8 tahun. Peningkatan ini mencerminkan tren global di mana wanita cenderung menunda pernikahan dan kehamilan untuk mengejar pendidikan, karir, atau tujuan pribadi lainnya.

Perjuangan Haru Wanita Hong Kong Melahirkan Anak Kedua di Usia 58 Tahun

Chan dan Wong mengungkapkan bahwa mereka memutuskan untuk memiliki anak kedua karena putri sulung mereka menginginkan seorang saudara untuk menemaninya. Keinginan sang putri menjadi motivasi utama bagi pasangan ini untuk kembali menjalani program IVF. Meskipun Chan telah mengalami beberapa tantangan kesehatan selama kehamilan pertamanya, termasuk eksim gestasional dan tekanan darah tinggi, mereka tetap bertekad untuk mewujudkan impian putri mereka.

Selama kehamilan pertamanya, Chan juga mengalami preeklamsia saat melahirkan. Preeklamsia adalah kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urin. Kondisi ini dapat membahayakan ibu dan bayi jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Untuk kehamilan keduanya, Chan menjalani perawatan IVF di Taiwan setelah mengalami keguguran tahun lalu. Keguguran merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan bagi setiap pasangan, dan Chan dan Wong tidak terkecuali. Namun, mereka tidak menyerah dan terus berusaha untuk mewujudkan impian mereka memiliki anak kedua.

Pasangan ini menghabiskan sekitar HK$200.000 (US$25.700) atau sekitar Rp 423 juta untuk perawatan IVF. Biaya ini mencakup suntikan harian ke perut Chan, yang diperlukan untuk meningkatkan peluang keberhasilan program IVF. Perawatan IVF memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tetapi bagi pasangan yang sangat menginginkan anak, biaya tersebut sebanding dengan kebahagiaan yang akan mereka dapatkan.

Para spesialis kebidanan dan ginekologi sebelumnya mengatakan kepada Post bahwa sekitar satu dari lima wanita hamil di Hong Kong berada pada usia ibu lanjut, yang berarti mereka berusia 35 tahun atau lebih. Sementara itu, satu dari 20 wanita hamil berusia di atas 40 tahun. Angka ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia, menunjukkan bahwa semakin banyak wanita di Hong Kong yang menunda kehamilan hingga usia yang lebih tua.

Meskipun kehamilan di usia lanjut semakin umum, penting untuk diingat bahwa risiko keguguran bagi wanita hamil meningkat hingga 40 persen bagi mereka yang berusia 45 tahun atau lebih. Selain itu, risiko lahir mati bagi wanita berusia 40 tahun atau lebih adalah tiga kali lipat dari wanita di bawah usia 35 tahun. Risiko-risiko ini perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk hamil di usia lanjut.

Kisah Chan Lai-lai ini menjadi inspirasi bagi banyak wanita yang ingin memiliki anak di usia yang tidak lagi muda. Meskipun ada risiko yang terkait dengan kehamilan di usia lanjut, dengan perawatan medis yang tepat dan dukungan dari keluarga dan teman, kehamilan yang sehat dan bahagia tetap mungkin terjadi.

Kisah ini juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap wanita yang ingin memiliki anak. Dengan menyediakan akses ke perawatan kesuburan yang terjangkau dan memberikan dukungan emosional dan finansial, kita dapat membantu lebih banyak wanita mewujudkan impian mereka menjadi seorang ibu.

Perjuangan Chan Lai-lai melahirkan anak kedua di usia 58 tahun adalah bukti nyata bahwa cinta dan harapan dapat mengatasi segala rintangan. Kisahnya menginspirasi kita untuk tidak pernah menyerah pada impian kita, tidak peduli seberapa sulitnya rintangan yang menghadang.

Lebih dari sekadar kisah pribadi, pengalaman Chan Lai-lai juga mencerminkan perubahan sosial dan demografis yang lebih luas di Hong Kong dan di seluruh dunia. Semakin banyak wanita yang menunda kehamilan untuk mengejar pendidikan, karir, atau tujuan pribadi lainnya. Hal ini menyebabkan peningkatan usia rata-rata ibu baru dan peningkatan jumlah wanita yang menjalani perawatan kesuburan untuk membantu mereka hamil.

Perkembangan teknologi medis, seperti IVF, telah memberikan harapan baru bagi wanita yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami. Namun, perawatan kesuburan seringkali mahal dan tidak terjangkau bagi semua orang. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memberikan dukungan finansial dan emosional kepada pasangan yang ingin menjalani perawatan kesuburan.

Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko yang terkait dengan kehamilan di usia lanjut. Wanita yang mempertimbangkan untuk hamil di usia 35 tahun atau lebih harus berkonsultasi dengan dokter mereka untuk membahas risiko dan manfaat dari kehamilan di usia lanjut. Dokter dapat membantu wanita membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan mereka dan kesehatan bayi mereka.

Kisah Chan Lai-lai adalah pengingat bahwa kehamilan adalah pengalaman yang unik dan pribadi. Setiap wanita memiliki hak untuk membuat keputusan sendiri tentang kapan dan bagaimana mereka ingin memiliki anak. Penting bagi kita untuk menghormati pilihan setiap wanita dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan untuk mewujudkan impian mereka menjadi seorang ibu.

Pada akhirnya, kisah Chan Lai-lai adalah kisah tentang cinta, harapan, dan ketabahan. Kisahnya menginspirasi kita untuk tidak pernah menyerah pada impian kita, tidak peduli seberapa sulitnya rintangan yang menghadang. Kisahnya juga mengingatkan kita tentang pentingnya dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap wanita yang ingin memiliki anak. Dengan bekerja sama, kita dapat membantu lebih banyak wanita mewujudkan impian mereka menjadi seorang ibu dan menciptakan keluarga yang bahagia dan sehat.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :