Pertandingan antara Persib Bandung dan Borneo FC dalam lanjutan pekan keempat BRI Super League 2025/2026, yang semula dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 31 Agustus 2025, resmi ditunda. Keputusan ini menjadi pukulan bagi kedua tim dan para penggemar sepak bola yang telah menantikan pertandingan tersebut. Penundaan ini juga menambah daftar panjang ketidakpastian yang melanda kompetisi, di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh penyelenggara dan klub peserta.
Penetapan status penundaan ini secara resmi tertuang dalam surat bernomor 1279/LI-COR/VIII/2025 yang ditujukan kepada manajemen kedua klub, Persib Bandung dan Borneo FC. Surat tersebut menjadi dasar formal bagi perubahan jadwal pertandingan dan memberikan kepastian bagi kedua tim untuk melakukan penyesuaian dalam persiapan mereka. Keputusan ini tentu saja tidak diambil secara sembarangan, melainkan melalui pertimbangan matang dari berbagai aspek yang terkait dengan kelancaran dan keamanan pertandingan.
Alasan di balik penundaan pertandingan ini merujuk pada beberapa pertimbangan krusial yang menjadi perhatian utama pihak berwenang. Salah satu pertimbangan utama adalah surat dari Kepolisian Daerah Jawa Barat dengan nomor B/3210/VIII/PAM.3.3./2025/Roops. Surat ini mengindikasikan adanya potensi gangguan keamanan yang dapat mempengaruhi kelancaran dan keselamatan pertandingan. Selain itu, surat permohonan penundaan dari Persib Bandung sendiri dengan nomor 308/DIR-PBB/VIII/2025 juga menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan. Permohonan ini menunjukkan adanya kekhawatiran dari pihak klub terkait kondisi keamanan di sekitar stadion dan kota Bandung.
Dugaan kuat yang berkembang di kalangan penggemar dan pengamat sepak bola adalah bahwa penundaan pertandingan ini disebabkan oleh situasi politik yang sedang tidak kondusif di beberapa daerah, termasuk di Bandung. Aksi demonstrasi besar-besaran yang dipicu oleh meninggalnya seorang pengemudi ojek online akibat terlindas kendaraan baracuda aparat menjadi sorotan utama. Kondisi ini menciptakan ketegangan sosial dan potensi risiko keamanan yang tidak dapat diabaikan. Pihak berwenang tentu tidak ingin mengambil risiko dengan tetap menggelar pertandingan di tengah situasi yang tidak stabil.
Kiper Borneo FC, Nadeo Argawinata, turut memberikan tanggapan terkait penundaan pertandingan ini. Ia membenarkan bahwa pertandingan antara Persib dan Borneo FC telah ditunda dan memastikan bahwa ia dan rekan-rekan setimnya telah kembali ke Samarinda. Nadeo mengungkapkan bahwa meskipun ia menyayangkan penundaan tersebut, ia memahami dan menghormati keputusan yang telah diambil. Sebagai seorang pemain profesional, ia menyadari bahwa keamanan dan keselamatan semua pihak harus menjadi prioritas utama.
"Kami langsung pulang ke Samarinda. Sebenarnya sangat disayangkan karena harus ada jadwal baru nantinya, atau penundaan pertandingan ini," kata Nadeo Argawinata kepada Bola.com, Sabtu siang. Ungkapan kekecewaan Nadeo mencerminkan perasaan banyak pemain dan penggemar yang telah menantikan pertandingan ini. Namun, ia juga menekankan pentingnya menghormati keputusan yang telah diambil demi menjaga keamanan dan ketertiban.
"Tapi ya situasi keamanannya mungkin kurang baik juga jadi kita semua harus menghormati keputusan pada akhirnya," tambahnya. Pernyataan ini menunjukkan sikap profesionalisme dan kedewasaan Nadeo dalam menghadapi situasi yang tidak ideal. Ia menyadari bahwa ada faktor-faktor di luar kendali yang mempengaruhi jalannya kompetisi dan penting untuk menerima keputusan yang telah diambil dengan lapang dada.
Selain laga Persib kontra Borneo FC, beberapa pertandingan lain pada pekan keempat BRI Super League 2025/2026 juga mengalami penundaan. Pertandingan antara PSM Makassar dan Persebaya Surabaya, serta pertandingan antara Persita Tangerang dan Semen Padang FC, juga harus ditunda karena alasan yang serupa. Hal ini menunjukkan bahwa situasi keamanan yang tidak kondusif tidak hanya terjadi di Bandung, tetapi juga di beberapa daerah lain di Indonesia.
Nadeo Argawinata berharap agar situasi keamanan di seluruh Indonesia dapat segera kembali kondusif, sehingga kompetisi BRI Super League 2025/2026 dapat berjalan normal kembali. Ia menyadari bahwa penundaan pertandingan dapat mempengaruhi momentum dan performa tim, namun ia tetap optimis bahwa kompetisi akan segera kembali bergulir dengan lancar.
"Semoga situasinya segera kondusif dan lekas membaik agar jadwal pertandingan bisa kembali normal seperti yang sudah direncanakan dari awal," pungkasnya. Harapan Nadeo ini juga menjadi harapan seluruh pelaku sepak bola di Indonesia, mulai dari pemain, pelatih, ofisial, hingga para penggemar setia.
Penundaan pertandingan Persib vs Borneo FC dan beberapa laga lainnya menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Indonesia. Situasi politik dan sosial yang stabil merupakan prasyarat utama bagi kelancaran berbagai kegiatan, termasuk kompetisi olahraga seperti BRI Super League.
Pihak berwenang perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meredakan ketegangan sosial dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi penyelenggaraan acara-acara publik. Di sisi lain, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta menghindari tindakan-tindakan yang dapat memicu konflik dan kekerasan.
Penundaan pertandingan ini juga memberikan kesempatan bagi klub-klub peserta untuk melakukan evaluasi dan persiapan yang lebih matang. Para pelatih dapat memanfaatkan waktu luang ini untuk memperbaiki taktik dan strategi tim, serta meningkatkan kondisi fisik dan mental para pemain. Para pemain juga dapat menggunakan waktu ini untuk beristirahat dan memulihkan diri, sehingga mereka dapat kembali bermain dengan performa yang lebih baik ketika kompetisi kembali bergulir.
Selain itu, penundaan pertandingan ini juga dapat menjadi momentum bagi para penggemar sepak bola untuk merenungkan kembali arti pentingnya sportivitas dan persatuan. Sepak bola seharusnya menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan, bukan untuk memicu permusuhan dan kebencian. Para penggemar diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai-nilai fair play dan saling menghormati, serta mendukung tim kesayangan mereka dengan cara yang positif dan konstruktif.
Dengan kerja sama dan dukungan dari semua pihak, diharapkan situasi keamanan di Indonesia dapat segera kembali kondusif, sehingga kompetisi BRI Super League 2025/2026 dapat berjalan normal kembali dan memberikan hiburan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat. Sepak bola Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan bersaing di tingkat internasional, namun hal ini hanya dapat terwujud jika semua pihak bersatu dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi perkembangan olahraga ini.