Jakarta – Persija Jakarta harus menanggung konsekuensi finansial yang signifikan akibat ulah sebagian suporternya. Kerusakan fasilitas di Jakarta International Stadium (JIS) saat pertandingan melawan Persita Tangerang pada pekan pertama BRI Super League 2025/2026 memaksa klub berjuluk Macan Kemayoran itu membayar denda sebesar Rp219.845.000.
Pertandingan yang digelar pada Minggu, 10 Agustus 2025, itu memang mencatatkan rekor jumlah penonton terbanyak hingga saat ini, yakni 29.153 orang. Namun, antusiasme tinggi tersebut sayangnya diwarnai dengan tindakan kurang terpuji yang berujung pada kerusakan sejumlah fasilitas stadion.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan Persija, Ferry Indrasjarief, mengonfirmasi adanya laporan kerusakan kursi sebanyak 47 unit dan juga kerusakan pagar pembatas di JIS. Kerusakan ini diduga kuat disebabkan oleh perilaku sebagian suporter yang tidak tertib selama pertandingan berlangsung.
"Kerusakan itu kan kebanyakan di kursi. Kursi itu mayoritas yang rusak 3-5 baris depan dari tribun utara, timur, dan selatan. Itu kan berarti banyak anak The Jak yang mau nonton di depan dan tumpuk-tumpukan injak kursi," ujar Ferry Indrasjarief di Jakarta, Sabtu (23/8/2025). Pernyataan ini mengindikasikan bahwa kerusakan kursi disebabkan oleh penonton yang memaksa untuk berada di barisan depan dan menginjak-injak kursi untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik.
Lebih lanjut, Ferry menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama perilaku tidak tertib ini adalah adanya penonton yang duduk di pagar pembatas. "Kenapa bisa begitu? Karena di pagar paling depannya banyak yang duduk-duduk. Ini yang harus kita hindari. Makanya imbauan hari ini yang paling kencang adalah kami minta tidak ada yang duduk di atas pagar, kami minta juga jangan ada yang berdiri di kursi, dan terakhir kami minta jangan ada yang lompat," tegasnya.
Denda yang harus dibayarkan Persija ini menjadi pelajaran berharga bagi klub dan seluruh suporter. Kejadian ini menyoroti pentingnya kesadaran dan tanggung jawab suporter dalam menjaga fasilitas stadion. Selain merugikan klub secara finansial, kerusakan fasilitas juga dapat mencoreng citra Persija dan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Ferry Indrasjarief juga menyoroti masalah lain yang terjadi selama pertandingan, yaitu adanya oknum suporter yang melompat ke tribune lain yang dianggap lebih nyaman. "Dari tribune Jakmania, lompat ke kategori satu, karena ini di kategori satu banyak keluhan dari penonton, mereka banyak bawa keluarga," ungkapnya. Tindakan ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga mengganggu kenyamanan penonton lain, terutama keluarga yang membawa anak-anak.
"Ketika itu penuh sama orang-orang yang ilegal. Mereka datang ke situ, dengan bahasa yang kasar, akhirnya keluarga ini menarik anak-anaknya pindah," lanjut Ferry. Kejadian ini menunjukkan bahwa masih ada oknum suporter yang belum memiliki kesadaran akan pentingnya menghormati hak orang lain dan menjaga ketertiban di stadion.
Menanggapi kejadian ini, manajemen Persija Jakarta berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh dan meningkatkan pengawasan di stadion. Mereka juga akan berkoordinasi dengan pihak keamanan dan perwakilan suporter untuk mencari solusi terbaik agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Ferry Indrasjarief juga mengimbau kepada seluruh suporter Persija Jakarta untuk lebih bijak dalam mendukung tim kesayangannya. Ia berharap agar suporter dapat menjaga ketertiban dan fasilitas stadion demi kenyamanan bersama dan keberlangsungan Persija Jakarta di JIS.
"Mari kita jaga stadion ini, kita jaga supaya kita bisa main terus di sini, atmosfernya yang tercipta benar-benar bikin orang merasa seram, tetapi tidak merusak dan merugikan Persija sendiri," tandasnya. Dengan menjaga JIS tetap kondusif, Persija Jakarta dapat terus bermain di stadion berkapasitas 82 ribu penonton tersebut dan menciptakan atmosfer yang menguntungkan bagi tim.
Kejadian ini menjadi sorotan penting bagi seluruh klub sepak bola di Indonesia. Pengelolaan suporter yang baik dan edukasi mengenai pentingnya menjaga fasilitas stadion menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan sepak bola yang positif dan profesional. Selain itu, penegakan aturan yang tegas juga diperlukan untuk memberikan efek jera bagi para pelaku perusakan fasilitas.
Dampak dari kejadian ini tidak hanya dirasakan oleh Persija Jakarta, tetapi juga oleh para penonton yang merasa tidak nyaman dan terganggu dengan perilaku oknum suporter. Mereka yang datang ke stadion untuk menikmati pertandingan sepak bola harus merasa aman dan nyaman, tanpa harus khawatir dengan tindakan anarkis atau perilaku yang tidak terpuji.
Pihak pengelola JIS juga diharapkan dapat meningkatkan sistem pengamanan dan pengawasan di stadion. Penambahan personel keamanan, pemasangan CCTV, dan penerapan aturan yang lebih ketat dapat membantu mencegah terjadinya kerusakan fasilitas dan gangguan keamanan lainnya.
Selain itu, pihak pengelola juga dapat bekerja sama dengan komunitas suporter untuk melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya menjaga fasilitas stadion. Dengan melibatkan suporter secara aktif, diharapkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap stadion dapat meningkat.
Kejadian ini juga menjadi momentum bagi seluruh suporter sepak bola di Indonesia untuk merefleksikan diri dan meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sebagai pendukung tim kesayangan. Dukungan yang positif dan konstruktif akan membawa dampak yang baik bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Persaingan di BRI Super League 2025/2026 diprediksi akan semakin ketat. Setiap klub berlomba-lomba untuk memperkuat tim dan meningkatkan kualitas permainan. Persija Jakarta sebagai salah satu tim besar di Indonesia tentu memiliki target untuk meraih gelar juara.
Namun, untuk mencapai target tersebut, Persija Jakarta tidak hanya membutuhkan pemain berkualitas dan strategi yang matang, tetapi juga dukungan penuh dari suporter yang tertib dan bertanggung jawab. Dengan dukungan yang positif, Persija Jakarta dapat meraih hasil yang maksimal di setiap pertandingan.
Kejadian kerusakan fasilitas di JIS ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak terkait. Dengan kerja sama dan kesadaran yang tinggi, kita dapat menciptakan lingkungan sepak bola yang positif, aman, dan nyaman bagi semua.
Persija Jakarta sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas tim. Selain mendatangkan pemain asing baru asal Brasil, Bruno Tubarao, yang diharapkan dapat menambah daya gedor lini depan Macan Kemayoran, tim pelatih juga terus berupaya untuk meningkatkan performa para pemain lokal.
Dengan komposisi pemain yang semakin solid dan dukungan penuh dari suporter yang tertib, Persija Jakarta memiliki potensi besar untuk meraih kesuksesan di BRI Super League 2025/2026. Namun, kesuksesan tersebut tidak akan datang dengan sendirinya. Kerja keras, disiplin, dan kesadaran dari seluruh elemen tim menjadi kunci untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Manajemen Persija Jakarta juga berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan infrastruktur tim. Peningkatan kualitas tempat latihan, penyediaan peralatan yang modern, dan peningkatan kesejahteraan pemain menjadi prioritas utama manajemen.
Dengan dukungan finansial yang kuat dan manajemen yang profesional, Persija Jakarta memiliki fondasi yang kokoh untuk menjadi klub sepak bola yang sukses dan berprestasi. Namun, kesuksesan tersebut juga membutuhkan dukungan dari seluruh pihak terkait, termasuk pemerintah, sponsor, dan media.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan penuh kepada klub sepak bola di Indonesia, baik dalam bentuk kebijakan yang mendukung perkembangan sepak bola maupun dalam bentuk bantuan finansial. Sponsor juga diharapkan dapat terus memberikan dukungan kepada klub sepak bola, sehingga klub dapat terus meningkatkan kualitas tim dan infrastruktur.
Media juga memiliki peran penting dalam mempromosikan sepak bola Indonesia dan memberikan informasi yang akurat dan objektif kepada masyarakat. Dengan pemberitaan yang positif, media dapat membantu meningkatkan minat masyarakat terhadap sepak bola Indonesia dan membangun citra positif klub sepak bola.
Kejadian kerusakan fasilitas di JIS ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa membangun sepak bola yang sukses dan berprestasi membutuhkan kerja sama dan dukungan dari seluruh pihak terkait. Dengan kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi, kita dapat menciptakan lingkungan sepak bola yang positif, aman, dan nyaman bagi semua.
Persija Jakarta sebagai salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi contoh yang baik bagi klub-klub lain. Dengan manajemen yang profesional, pemain yang berkualitas, dan suporter yang tertib, Persija Jakarta dapat menjadi inspirasi bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Ke depan, Persija Jakarta diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas tim dan infrastruktur, serta membangun hubungan yang baik dengan seluruh pihak terkait. Dengan kerja keras dan dedikasi yang tinggi, Persija Jakarta dapat meraih kesuksesan dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Denda yang harus dibayarkan Persija Jakarta akibat kerusakan fasilitas di JIS menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Mari kita jaga fasilitas publik dan berikan dukungan yang positif kepada tim kesayangan kita. Dengan begitu, kita dapat menciptakan lingkungan sepak bola yang lebih baik dan berkontribusi pada kemajuan sepak bola Indonesia.