Petaka Baru di Thailand, Wabah Rabies Meluas di Bangkok! Warga Diimbau Waspada.

  • Maskobus
  • Sep 13, 2025

Wabah rabies telah memicu kekhawatiran serius di Bangkok dan sekitarnya, memaksa Departemen Peternakan Thailand untuk menetapkan zona epidemik sementara di beberapa wilayah. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kasus rabies yang terdeteksi di Nong Bon, Distrik Prawet, Bangkok, dan sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran penyakit mematikan ini. Larangan pergerakan hewan, terutama anjing, kucing, dan mamalia lainnya, telah diberlakukan selama 30 hari, mulai dari 9 September hingga 8 Oktober 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk membatasi interaksi antar hewan dan mencegah penyebaran virus rabies ke wilayah lain.

Wabah rabies diklasifikasikan sebagai ancaman kesehatan serius karena potensinya untuk menular ke manusia dan berbagai jenis hewan, termasuk anjing, kucing, sapi, kerbau, dan mamalia lainnya. Gejala rabies pada hewan dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi perubahan perilaku seperti gelisah, agresivitas, menggigit tanpa sebab, kebingungan, kelumpuhan, kesulitan menelan, mengeluarkan air liur berlebihan, dan kepekaan terhadap cahaya dan suara. Pada manusia, rabies dapat menyebabkan demam, sakit kepala, kelemahan, kecemasan, halusinasi, kelumpuhan, koma, dan akhirnya kematian jika tidak segera diobati.

Zona epidemi yang ditetapkan meliputi Nong Bon di distrik Prawet, yang berbatasan dengan Thap Chang, Bang Kaeo, Racha Thewa, dan Bang Chak. Wilayah-wilayah ini dianggap sebagai area dengan risiko tinggi penularan rabies, dan tindakan pencegahan yang ketat telah diterapkan untuk melindungi kesehatan masyarakat dan hewan peliharaan.

Pihak berwenang telah menerapkan serangkaian tindakan ketat untuk mengendalikan wabah rabies, termasuk pembatasan pergerakan hewan dan bangkai, serta pelaporan wajib terhadap hewan yang sakit. Anjing, kucing, dan bangkai hewan tidak boleh dipindahkan masuk atau keluar dari area yang dinyatakan sebagai zona epidemi tanpa izin tertulis dari dokter hewan berwenang. Pemilik hewan diwajibkan untuk melaporkan hewan yang sakit kepada pihak berwenang dalam waktu 12 jam. Hewan yang mati harus dibiarkan di tempat kematiannya sampai laporan disampaikan kepada petugas veteriner.

Semua perintah yang dikeluarkan oleh dokter hewan resmi harus dipatuhi oleh para pemilik hewan. Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat dikenakan hukuman hingga dua tahun penjara, denda tidak melebihi 40.000 baht (sekitar Rp 20,6 juta), atau keduanya. Hukuman ini menunjukkan keseriusan pihak berwenang dalam menangani wabah rabies dan menegakkan kepatuhan terhadap langkah-langkah pencegahan.

Petaka Baru di Thailand, Wabah Rabies Meluas di Bangkok! Warga Diimbau Waspada.

Unit pengendalian rabies di Bangkok Veterinary Public Health Office telah mengeluarkan peringatan setelah hewan yang terkena rabies ditemukan di Chalerm Phrakiat Rama 9 Soi, Nong Bon. Para warga di wilayah tersebut dan masyarakat sekitar dalam radius 5 km diimbau untuk sangat berhati-hati dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Selain Nong Bon, beberapa zona berisiko tinggi lainnya antara lain Dok Mai dan Prawet, On Nut dan Phatthaakan di distrik Suan Luang, Thap Chang, Lat Krabang, Bang Na Nuea, dan Bang Chak. Bang Kaeo dan Racha Thewa di Samut Prakan juga dianggap sebagai zona berisiko tinggi. Masyarakat yang tinggal di atau bepergian ke wilayah-wilayah ini harus sangat waspada dan mengambil tindakan pencegahan tambahan untuk melindungi diri mereka sendiri dan hewan peliharaan mereka.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk menghindari sentuhan dengan hewan liar, terutama anjing dan kucing yang tidak dikenal. Hewan liar seringkali tidak divaksinasi dan dapat membawa virus rabies tanpa menunjukkan gejala yang jelas. Jika seseorang terkena gigitan atau cakaran hewan, luka harus segera dicuci dengan sabun dan air selama minimal 15 menit. Setelah mencuci luka, segera dapatkan vaksinasi rabies di rumah sakit atau pusat kesehatan terdekat. Vaksinasi rabies adalah langkah penting untuk mencegah perkembangan penyakit dan menyelamatkan nyawa.

Bagi orang yang melihat hewan dengan tanda-tanda rabies, seperti gelisah, menggigit tanpa sebab, kaku, mengeluarkan air liur berlebihan, atau menjulurkan lidah, harus melaporkannya kepada pihak berwenang di Bangkok. Jangan mencoba mendekati atau menangkap hewan tersebut, karena hal ini dapat meningkatkan risiko gigitan atau cakaran. Laporkan lokasi dan deskripsi hewan kepada pihak berwenang agar mereka dapat mengambil tindakan yang tepat.

Pencegahan rabies melibatkan beberapa langkah penting, termasuk vaksinasi hewan peliharaan, menghindari kontak dengan hewan liar, dan mencari perawatan medis segera setelah terpapar. Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk melindungi hewan peliharaan dari rabies. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk menentukan jadwal vaksinasi yang tepat untuk hewan peliharaan Anda.

Selain vaksinasi, penting juga untuk mengendalikan populasi hewan liar melalui program penangkapan, sterilisasi, dan pelepasan (TNR). Program TNR membantu mengurangi jumlah hewan liar yang berkeliaran di jalanan dan mencegah penyebaran rabies. Dukung organisasi atau inisiatif yang terlibat dalam program TNR di komunitas Anda.

Pendidikan masyarakat tentang rabies juga sangat penting. Sebarkan informasi tentang risiko rabies, gejala, pencegahan, dan tindakan yang harus diambil jika terpapar. Semakin banyak orang yang sadar akan rabies, semakin baik mereka dapat melindungi diri mereka sendiri dan hewan peliharaan mereka.

Wabah rabies di Bangkok dan sekitarnya adalah masalah kesehatan masyarakat yang serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan segera. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan oleh pihak berwenang, kita dapat membantu mengendalikan penyebaran rabies dan melindungi diri kita sendiri, keluarga kita, dan hewan peliharaan kita. Ingatlah selalu untuk waspada, berhati-hati, dan melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan kepada pihak berwenang. Kesehatan dan keselamatan kita semua tergantung pada tindakan kolektif kita.

Pemerintah Thailand terus berupaya untuk mengendalikan wabah rabies melalui berbagai program dan inisiatif. Mereka bekerja sama dengan organisasi internasional dan ahli rabies untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan penyakit ini. Dukungan dan kerja sama dari masyarakat sangat penting untuk keberhasilan upaya ini.

Rabies adalah penyakit yang dapat dicegah, dan dengan tindakan yang tepat, kita dapat mengalahkannya. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi semua orang dan hewan di Thailand.

Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti perkembangan informasi terkini mengenai wabah rabies dari sumber-sumber resmi pemerintah dan media terpercaya. Informasi yang akurat dan tepat waktu sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa rabies tidak hanya menjadi ancaman bagi kesehatan manusia dan hewan, tetapi juga dapat berdampak negatif pada ekonomi dan pariwisata. Wabah rabies dapat menyebabkan penurunan produktivitas pertanian, peningkatan biaya perawatan kesehatan, dan penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah yang terkena dampak. Oleh karena itu, pengendalian rabies sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat, hewan, dan ekonomi negara.

Mari kita bersatu dalam upaya kita untuk melawan rabies dan menciptakan masa depan yang lebih sehat dan aman bagi semua. Dengan kesadaran, pencegahan, dan tindakan yang tepat, kita dapat mengalahkan rabies dan melindungi diri kita sendiri, keluarga kita, hewan peliharaan kita, dan komunitas kita.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :