Gelombang kekhawatiran melanda para pengguna Windows 11 setelah serangkaian laporan mengenai masalah serius yang menimpa perangkat penyimpanan Solid State Drive (SSD). Biang keladinya diduga kuat adalah dua pembaruan keamanan terbaru dari Microsoft, yaitu KB5063878 dan KB5062660. Ironisnya, alih-alih meningkatkan keamanan sistem, pembaruan ini justru memicu malapetaka bagi sejumlah SSD, terutama yang menggunakan controller buatan Phison.
Masalah ini pertama kali mencuat ke permukaan berkat kejelian komunitas pengguna dan para penguji independen. Mereka menemukan pola kegagalan yang konsisten pada SSD saat digunakan untuk menulis data berukuran besar, umumnya di atas 50GB. Gejala yang timbul pun beragam dan mengkhawatirkan. Beberapa pengguna melaporkan bahwa SSD mereka tiba-tiba tidak terdeteksi oleh sistem operasi, menghilang begitu saja dari File Explorer dan Device Manager. Ada pula yang mengalami kerusakan partisi atau bahkan tidak bisa mengaksesnya sama sekali setelah melakukan restart. Dalam kasus yang lebih parah, controller SSD mengalami hang atau firmware lockup, yang jauh lebih serius daripada sekadar error file system biasa.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Microsoft mengenai penyebab pasti masalah ini, indikasi kuat mengarah pada adanya ketidakcocokan antara pembaruan Windows 11 dan controller SSD tertentu. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan besar mengenai proses pengujian yang dilakukan sebelum pembaruan dirilis ke publik.
Sejauh ini, mayoritas kasus yang dilaporkan melibatkan SSD yang menggunakan controller Phison PS5012-E12/E16. Namun, ada juga laporan mengenai gangguan serupa pada beberapa model SSD non-Phison, meskipun jumlahnya tidak sebanyak SSD berbasis Phison. Berikut adalah daftar beberapa model SSD yang dilaporkan terdampak:
- Corsair Force MP600: Menggunakan controller Phison PS5012-E12
- SanDisk Extreme PRO M.2 NVMe 3D SSD:
- KIOXIA EXCERIA PLUS G4: Berbasis Phison
- Maxio FN955: Varian Phison

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua unit SSD dengan controller di atas mengalami masalah. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lain mungkin juga berperan dalam memicu bug ini. Bisa jadi, terdapat kombinasi tertentu antara firmware SSD, konfigurasi sistem, dan pembaruan Windows yang menyebabkan masalah.
Menanggapi laporan yang semakin meluas, Phison, sebagai produsen controller SSD yang terdampak, telah mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka mengkonfirmasi bahwa saat ini sedang melakukan investigasi mendalam untuk mencari tahu penyebab pasti masalah ini.
"Kami telah menyadari dampak luas dari update KB5063878 dan KB5062660 terhadap beberapa perangkat penyimpanan yang menggunakan controller kami," demikian pernyataan resmi dari Phison. "Kami sedang bekerja sama dengan mitra industri untuk mengidentifikasi model yang terdampak dan akan menyediakan pembaruan firmware serta panduan mitigasi melalui vendor terkait."
Pernyataan Phison ini memberikan sedikit harapan bagi para pengguna yang terdampak. Namun, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan. Pertama, Phison menekankan bahwa solusi akan disalurkan melalui mitra OEM dan vendor SSD, bukan langsung ke publik. Artinya, pengguna perlu memantau situs web resmi vendor SSD mereka untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai pembaruan firmware atau solusi lainnya.
Kedua, belum ada jadwal pasti kapan solusi akan tersedia. Proses investigasi dan pengembangan firmware baru tentu membutuhkan waktu. Sementara menunggu solusi resmi, Phison memberikan beberapa rekomendasi sementara bagi pengguna:
- Hindari transfer data besar secara berurutan: Aktivitas ini dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah pada SSD.
- Rutin melakukan backup data penting: Tindakan ini sangat penting untuk mencegah kehilangan data jika terjadi kegagalan SSD.
- Pantau situs resmi vendor SSD untuk pembaruan firmware: Informasi terbaru mengenai solusi akan diumumkan melalui saluran ini.
- Pertimbangkan untuk menunda instalasi update KB5063878/KB5062660 jika belum dilakukan: Jika Anda belum menginstal pembaruan ini, menundanya mungkin dapat mencegah masalah terjadi.
Rekomendasi ini tentu tidak ideal, tetapi setidaknya dapat membantu mengurangi risiko terjadinya masalah pada SSD. Bagi para pengguna yang sudah terlanjur menginstal pembaruan dan mengalami masalah, disarankan untuk segera menghubungi vendor SSD mereka untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai tanggung jawab Microsoft dalam memastikan kompatibilitas pembaruan Windows dengan berbagai perangkat keras. Meskipun tidak mungkin untuk menguji setiap kombinasi perangkat keras yang ada, pengujian yang lebih komprehensif sebelum merilis pembaruan ke publik tentu dapat membantu mencegah masalah seperti ini.
Selain itu, komunikasi yang lebih transparan dari Microsoft mengenai masalah ini juga sangat penting. Pengguna perlu mengetahui apa yang terjadi, apa penyebabnya, dan apa yang sedang dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Kurangnya informasi resmi dari Microsoft dapat menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran di kalangan pengguna.
Sebagai pengguna Windows 11, Anda tentu perlu waspada terhadap masalah ini. Jika Anda menggunakan SSD, terutama yang menggunakan controller Phison, sebaiknya ikuti rekomendasi yang diberikan oleh Phison dan pantau terus perkembangan terbaru. Jangan ragu untuk menghubungi vendor SSD Anda jika Anda mengalami masalah atau memiliki pertanyaan.
Selain itu, penting juga untuk diingat bahwa backup data adalah kunci untuk melindungi diri dari kehilangan data akibat kegagalan perangkat keras. Pastikan Anda memiliki backup data yang terbaru dan teratur, baik di media penyimpanan eksternal maupun di cloud.
Masalah bug SSD akibat pembaruan Windows 11 ini menjadi pengingat bagi kita semua mengenai pentingnya kehati-hatian dalam menginstal pembaruan sistem operasi. Meskipun pembaruan seringkali membawa perbaikan dan fitur baru, terkadang juga dapat menimbulkan masalah yang tidak terduga. Selalu pastikan untuk membaca informasi terbaru mengenai pembaruan sebelum menginstalnya, dan jika Anda ragu, sebaiknya tunda dulu hingga ada informasi lebih lanjut.
Selain itu, masalah ini juga menyoroti pentingnya kerjasama antara produsen perangkat keras dan pengembang sistem operasi. Komunikasi yang baik dan pengujian yang komprehensif dapat membantu mencegah masalah kompatibilitas dan memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Hingga saat ini, belum ada informasi terbaru baik dari Phison maupun Microsoft mengenai perkembangan investigasi dan solusi untuk masalah ini. Kita semua berharap agar solusi segera ditemukan dan masalah ini dapat diatasi dengan cepat. Sambil menunggu, mari kita tetap waspada dan mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh para ahli.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda mengalami masalah ini atau tidak? Jangan ragu untuk berbagi pengalaman Anda di kolom komentar di bawah ini. Pengalaman Anda dapat membantu pengguna lain untuk memahami masalah ini dengan lebih baik dan mencari solusi yang tepat.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Tetaplah waspada dan selalu backup data Anda!
Referensi:
Video Terkait:
Penulis: Gylang Satria