Planet X Masih Misterius, Kemungkinan Ada Planet Y Seukuran Bumi

  • Maskobus
  • Aug 25, 2025

Tata Surya, sebuah sistem yang kita anggap sebagai rumah kosmik kita, ternyata menyimpan lebih banyak misteri daripada yang kita sadari. Batas-batasnya tidaklah jelas, melampaui jangkauan planet-planet yang familiar dan merentang jauh ke wilayah gelap di mana pengaruh Matahari mulai memudar. Di area yang jauh ini, wahana Voyager telah berhasil meloloskan diri ke ruang antarbintang, tetapi ada juga komet dan planet yang lebih besar yang mengorbit Matahari kita pada jarak yang sangat jauh, menyimpan rahasia tentang pembentukan dan evolusi sistem planet kita.

Para astronom, dengan rasa ingin tahu yang tak pernah padam, terus bertanya-tanya tentang apa yang mungkin tersembunyi di wilayah terpencil ini, tempat Matahari hanyalah bintang lain di langit. Sebuah tim peneliti baru-baru ini telah mengemukakan perkiraan keberadaan sebuah planet baru yang potensial, tetapi bukan planet yang mungkin kita bayangkan. Planet ini, yang dijuluki Planet Y, menawarkan pandangan baru yang menarik tentang potensi arsitektur Tata Surya yang jauh.

Ini bukanlah Planet 9 yang terkenal, sebuah planet hipotetis yang lebih besar dari Bumi tetapi lebih kecil dari Neptunus, yang dihipotesiskan berada setidaknya 300 kali lebih jauh dari Bumi, bahkan mungkin lebih jauh lagi. Gagasan tentang lebih banyak planet tak teridentifikasi di Tata Surya bukanlah hal baru. Sebelum hipotesis Planet 9, ketika Pluto belum diturunkan statusnya menjadi planet katai, gagasan tersebut dikenal sebagai Planet X, penamaan yang menyimbolkan X sebagai angka 10 dalam angka Romawi dan sebagai sesuatu yang tidak diketahui secara matematis.

Planet X kini telah dikaitkan dengan Planet 9, oleh karena itu, tim mengusulkan menamai dunia hipotetis baru ini dengan sebutan Planet Y. Bukti yang disarankan untuk keberadaan objek hipotetis ini berasal dari lengkungan pada bidang objek trans-Neptunus. Pada dasarnya, orbit mereka tampak miring secara konsisten dibandingkan dengan bidang Tata Surya. Fenomena ini telah membingungkan para astronom selama bertahun-tahun, dan Planet Y menawarkan penjelasan yang mungkin.

Objek trans-Neptunus, atau TNO, adalah benda-benda es kecil yang mengorbit Matahari di luar orbit Neptunus. Ada banyak TNO yang telah diketahui, dan kemungkinan masih banyak lagi yang menunggu untuk ditemukan. Tim ini menggunakan planet-planet yang mengorbit Matahari pada jarak antara 50 dan 400 unit astronomi (jarak antara Bumi dan Matahari) untuk menganalisis lengkungan ini. Mereka dengan hati-hati memisahkan TNO yang orbitnya beresonansi dengan Neptunus (seperti TNO yang mengorbit satu kali setiap 10 kali planet raksasa es tersebut) dan mengamati distribusi sisanya.

Planet X Masih Misterius, Kemungkinan Ada Planet Y Seukuran Bumi

Analisis mereka mengungkapkan bahwa tidak ada lengkungan pada TNO antara 50 dan 80 unit astronomi, tetapi antara 80 dan 200, dan 80 dan 400, terdapat bukti statistik adanya lengkungan sekitar 15 derajat. Hanya ada 2 persen kemungkinan bahwa lengkungan yang ditemukan di sini adalah sebuah kebetulan, dan jika memang demikian, penemuan TNO lainnya akan menunjukkannya. Temuan ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang memengaruhi orbit TNO di wilayah ini, dan Planet Y adalah kandidat yang menjanjikan.

Jika ini bukan kebetulan, para peneliti yakin hal ini paling tepat dijelaskan oleh sebuah planet yang massanya berada di antara massa Merkurius dan Bumi, yang mengorbit pada jarak antara 100 dan 200 unit astronomi. Planet dengan massa seperti Pluto juga mungkin bisa, tetapi itu bukanlah skenario yang diinginkan. Apa pun yang lebih besar dari ukuran Bumi juga akan menyebabkan lengkungan pada rentang 50 hingga 80, dan kemungkinan besar sudah ditemukan. Dengan kata lain, ukuran dan lokasi Planet Y yang dihipotesiskan sangat spesifik, yang menunjukkan bahwa itu adalah objek yang unik dan menarik.

Penelitian independen sebelumnya juga telah mengusulkan Planet Y serupa untuk menjelaskan lengkungan atau fitur lain dalam populasi TNO. Gagasan bahwa ada planet yang belum ditemukan yang memengaruhi orbit benda-benda di Tata Surya luar bukanlah hal baru, dan Planet Y hanyalah salah satu dari banyak kandidat yang telah diusulkan selama bertahun-tahun. Namun, bukti yang mendukung keberadaan Planet Y semakin meningkat, menjadikannya target yang menarik untuk penelitian lebih lanjut.

Kabar baiknya adalah keberadaan planet ini mungkin dapat dikonfirmasi atau disangkal dalam beberapa tahun, berkat Observatorium Vera Rubin dan survei dekadenya. Observatorium Vera Rubin, yang saat ini sedang dibangun di Chili, adalah teleskop canggih yang akan mensurvei seluruh langit selatan setiap beberapa malam. Survei Ruang dan Waktu Legacy (LSST) yang akan dilakukan oleh observatorium ini akan menghasilkan sejumlah besar data yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang objek-objek di Tata Surya, termasuk TNO.

"Akhirnya, kami mencatat bahwa Planet Y hipotetis seperti yang dijelaskan dalam makalah mereka kemungkinan besar dapat dideteksi oleh Survei Ruang dan Waktu Legacy (LSST) yang akan datang di Observatorium Vera C. Rubin jika saat ini berada dalam jejak survei," tulis para penulis dalam makalah tersebut. LSST akan memiliki kekuatan untuk mendeteksi Planet Y secara langsung, jika memang ada, atau untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang orbit TNO yang dapat membantu kita memahami pengaruhnya.

"Jika benda langit semacam itu ada tetapi tidak dapat dideteksi oleh LSST karena lokasinya di langit (yaitu, lintang ekliptika yang tinggi), LSST tetap akan menjelaskan detail lengkungan bidang rata-rata sabuk Kuiper yang disebabkan oleh planet tersebut," kata para peneliti. Bahkan jika Planet Y itu sendiri lolos dari deteksi, LSST masih dapat memberikan bukti tidak langsung tentang keberadaannya dengan memetakan orbit TNO dengan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Implikasi dari penemuan Planet Y akan sangat besar. Itu akan mengubah pemahaman kita tentang pembentukan dan evolusi Tata Surya, dan itu akan memberi kita wawasan baru tentang potensi habitabilitas planet di luar orbit Neptunus. Jika Planet Y terbukti ada, itu akan menjadi tambahan yang menarik untuk keluarga planet kita, dan itu akan memicu penelitian lebih lanjut tentang wilayah Tata Surya yang jauh.

Namun, penting untuk dicatat bahwa keberadaan Planet Y masih bersifat hipotetis. Lebih banyak bukti diperlukan untuk mengkonfirmasi atau menyangkal keberadaannya. Sementara itu, para astronom akan terus memindai langit, mencari petunjuk yang dapat membantu kita memecahkan misteri Planet Y. Pencarian planet yang hilang ini adalah bukti kekuatan rasa ingin tahu manusia dan keinginan kita yang tak henti-hentinya untuk memahami alam semesta.

Misteri Planet Y menyoroti betapa banyak yang masih belum kita ketahui tentang lingkungan kosmik kita sendiri. Tata Surya, yang kita anggap sebagai lingkungan kita sendiri, ternyata merupakan wilayah yang luas dan kompleks yang menyimpan banyak kejutan. Seiring kemajuan teknologi kita dan semakin dalam kita menyelidiki kedalaman ruang angkasa, kita pasti akan menemukan lebih banyak misteri yang menantang pemahaman kita dan menginspirasi kita untuk terus mencari pengetahuan.

Singkatnya, potensi keberadaan Planet Y adalah prospek yang menarik yang membuka kemungkinan baru untuk memahami Tata Surya bagian luar. Sementara keberadaannya masih belum pasti, bukti yang ada menunjukkan bahwa itu adalah kandidat yang layak untuk penyelidikan lebih lanjut. Dengan munculnya observatorium dan survei baru yang kuat, kita mungkin berada di ambang penemuan besar yang dapat mengubah pemahaman kita tentang tempat kita di alam semesta. Hanya waktu yang akan menjawab apakah Planet Y itu nyata, tetapi pencarian itu sendiri adalah bukti kekuatan rasa ingin tahu manusia dan upaya kita yang tak henti-hentinya untuk mengungkap misteri kosmos.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :