Prabowo di PBB: Kami Targetkan Reboisasi 12 Juta Hektare Hutan di RI

  • Maskobus
  • Sep 23, 2025

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan komitmen kuat Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim melalui pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di New York, pada hari Selasa, 23 September (Waktu Setempat). Dalam forum internasional tersebut, Prabowo menegaskan target ambisius pemerintahannya untuk mereboisasi 12 juta hektare hutan terdegradasi di seluruh Indonesia.

"Kami bertujuan untuk mereboisasi lebih dari 12 juta hektare hutan terdegradasi, untuk mengurangi degradasi hutan, dan memberdayakan masyarakat lokal dengan pekerjaan hijau yang berkualitas untuk masa depan," ungkap Prabowo di hadapan para pemimpin dunia. Pernyataan ini menggarisbawahi keseriusan Indonesia dalam memulihkan ekosistem hutan yang vital, sekaligus menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Inisiatif reboisasi ini bukan hanya sekadar menanam pohon. Lebih dari itu, program ini dirancang untuk memberikan dampak positif yang luas, termasuk meningkatkan penyerapan karbon dioksida dari atmosfer, menjaga keanekaragaman hayati, mencegah erosi tanah, dan meningkatkan kualitas air. Reboisasi juga akan membuka lapangan kerja baru di sektor kehutanan, seperti pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pengolahan hasil hutan secara berkelanjutan.

Selain fokus pada reboisasi, Prabowo juga menyoroti langkah-langkah Indonesia dalam transisi dari energi fosil menuju energi terbarukan. Komitmen ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperlambat laju pemanasan global.

Prabowo di PBB: Kami Targetkan Reboisasi 12 Juta Hektare Hutan di RI

"Kami berkomitmen untuk memenuhi kewajiban Perjanjian Paris 2015. Kami bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 dan kami sangat yakin dapat mencapai emisi nol bersih jauh lebih awal," tegas Prabowo. Pernyataan ini menunjukkan optimisme Indonesia dalam mencapai target iklim yang ambisius, dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan yang melimpah, seperti tenaga surya, air, angin, dan panas bumi.

Prabowo juga menekankan bahwa tujuan utama dari kebijakan lingkungan dan energi Indonesia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Ia meyakini bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif adalah kunci untuk mengangkat masyarakat dari kemiskinan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

"Tujuan kami jelas, untuk mengangkat seluruh warga negara kami keluar dari kemiskinan dan menjadikan Indonesia sebagai pusat solusi ketahanan pangan, energi, dan air," tandas Prabowo. Visi ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk berkontribusi pada solusi global terhadap tantangan-tantangan mendesak, seperti perubahan iklim, kelaparan, dan kekurangan energi.

Latar Belakang dan Konteks Reboisasi 12 Juta Hektare

Target reboisasi 12 juta hektare hutan terdegradasi merupakan bagian dari komitmen yang lebih besar dari Indonesia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Degradasi hutan di Indonesia telah menjadi masalah serius selama beberapa dekade, disebabkan oleh berbagai faktor seperti penebangan liar, konversi lahan untuk perkebunan dan pertanian, kebakaran hutan, dan pertambangan.

Degradasi hutan tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berdampak negatif pada ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Hilangnya hutan menyebabkan erosi tanah, banjir, kekeringan, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Hal ini juga mengancam mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada sumber daya hutan, seperti petani, nelayan, dan masyarakat adat.

Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi masalah degradasi hutan, termasuk penegakan hukum terhadap pelaku penebangan liar, pengendalian kebakaran hutan, dan rehabilitasi hutan yang rusak. Namun, upaya-upaya ini masih belum cukup untuk mengatasi skala masalah yang besar.

Target reboisasi 12 juta hektare merupakan upaya ambisius untuk mempercepat pemulihan hutan yang terdegradasi dan meningkatkan kapasitas Indonesia dalam menyerap emisi karbon. Program ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan masyarakat lokal.

Strategi dan Implementasi Reboisasi

Untuk mencapai target reboisasi 12 juta hektare, pemerintah Indonesia akan menerapkan berbagai strategi dan pendekatan, antara lain:

  1. Identifikasi dan Pemetaan Lahan Terdegradasi: Pemerintah akan melakukan identifikasi dan pemetaan lahan-lahan yang terdegradasi di seluruh Indonesia. Data ini akan digunakan untuk menentukan prioritas lokasi reboisasi dan jenis tanaman yang cocok untuk ditanam.

  2. Pemilihan Jenis Tanaman yang Tepat: Pemilihan jenis tanaman yang tepat sangat penting untuk keberhasilan reboisasi. Pemerintah akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi tanah, iklim, dan kebutuhan masyarakat setempat dalam memilih jenis tanaman yang akan ditanam. Tanaman yang dipilih harus memiliki nilai ekonomis dan ekologis, serta mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat.

  3. Keterlibatan Masyarakat Lokal: Keterlibatan masyarakat lokal sangat penting untuk keberhasilan dan keberlanjutan program reboisasi. Pemerintah akan melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan reboisasi. Masyarakat lokal akan diberikan pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan keterampilan dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan.

  4. Kemitraan dengan Sektor Swasta: Pemerintah akan menjalin kemitraan dengan sektor swasta untuk mendukung program reboisasi. Sektor swasta dapat berpartisipasi dalam program ini melalui berbagai cara, seperti memberikan investasi, menyediakan bibit tanaman, atau memberikan pelatihan kepada masyarakat lokal.

  5. Penggunaan Teknologi: Pemerintah akan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program reboisasi. Teknologi dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan tanaman, mengelola sumber daya air, dan mencegah kebakaran hutan.

  6. Penegakan Hukum: Pemerintah akan terus meningkatkan penegakan hukum terhadap pelaku perusakan hutan, seperti penebangan liar dan pembakaran hutan. Penegakan hukum yang tegas akan memberikan efek jera dan mencegah terjadinya degradasi hutan di masa depan.

Manfaat Reboisasi bagi Indonesia

Program reboisasi 12 juta hektare akan memberikan berbagai manfaat bagi Indonesia, antara lain:

  1. Peningkatan Penyerapan Karbon: Hutan berperan penting dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Reboisasi akan meningkatkan kapasitas Indonesia dalam menyerap emisi karbon dan membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

  2. Peningkatan Keanekaragaman Hayati: Hutan merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Reboisasi akan membantu memulihkan keanekaragaman hayati yang hilang akibat degradasi hutan.

  3. Pencegahan Erosi Tanah dan Banjir: Hutan berfungsi sebagai penyangga alami yang mencegah erosi tanah dan banjir. Reboisasi akan membantu mengurangi risiko bencana alam yang disebabkan oleh erosi tanah dan banjir.

  4. Peningkatan Kualitas Air: Hutan berperan penting dalam menjaga kualitas air. Reboisasi akan membantu meningkatkan kualitas air dan memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat.

  5. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Lokal: Reboisasi akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal yang bergantung pada sumber daya hutan.

Tantangan dan Upaya Mengatasi

Meskipun program reboisasi 12 juta hektare memiliki potensi manfaat yang besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, antara lain:

  1. Pendanaan: Program reboisasi membutuhkan pendanaan yang besar. Pemerintah perlu memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk mendukung program ini.

  2. Koordinasi: Program reboisasi melibatkan berbagai pihak, sehingga koordinasi yang baik sangat penting untuk memastikan keberhasilan program.

  3. Konflik Lahan: Konflik lahan dapat menghambat pelaksanaan program reboisasi. Pemerintah perlu menyelesaikan konflik lahan secara adil dan transparan.

  4. Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan keberhasilan reboisasi. Pemerintah perlu mempertimbangkan dampak perubahan iklim dalam perencanaan dan pelaksanaan reboisasi.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah-langkah berikut:

  1. Meningkatkan Alokasi Anggaran: Pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran untuk program reboisasi.

  2. Memperkuat Koordinasi: Pemerintah perlu memperkuat koordinasi antar lembaga pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan masyarakat lokal.

  3. Menyelesaikan Konflik Lahan: Pemerintah perlu menyelesaikan konflik lahan secara adil dan transparan, dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan.

  4. Mengembangkan Strategi Adaptasi: Pemerintah perlu mengembangkan strategi adaptasi terhadap perubahan iklim untuk memastikan keberhasilan reboisasi.

Kesimpulan

Target reboisasi 12 juta hektare hutan terdegradasi merupakan komitmen ambisius dari pemerintah Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini memiliki potensi manfaat yang besar bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial Indonesia.

Untuk mencapai target ini, pemerintah perlu menerapkan strategi dan pendekatan yang tepat, melibatkan berbagai pihak, dan mengatasi tantangan-tantangan yang ada. Dengan kerja keras dan komitmen yang kuat, Indonesia dapat mencapai target reboisasi 12 juta hektare dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya global dalam mengatasi perubahan iklim. Pidato Presiden Prabowo di PBB menjadi momentum penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia serius dalam menjaga lingkungan dan membangun masa depan yang berkelanjutan.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :