Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menunjukkan penghormatannya kepada mendiang Siti Hartinah atau lebih dikenal sebagai Ibu Tien Soeharto, istri dari Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, dengan mengunggah fotonya di akun Instagram pribadinya, @prabowo. Unggahan tersebut dilakukan pada hari yang bertepatan dengan hari kelahiran Ibu Tien, yaitu 23 Agustus. Langkah ini menarik perhatian publik dan media, mengingat Ibu Tien Soeharto merupakan figur penting dalam sejarah Indonesia dan juga memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo Subianto sebagai mantan mertuanya.
Dalam unggahannya, Prabowo memajang foto Ibu Tien Soeharto dalam nuansa hitam putih yang klasik. Foto tersebut menampilkan sosok Ibu Tien dengan aura yang elegan dan berwibawa, mencerminkan perannya sebagai Ibu Negara selama masa pemerintahan Soeharto. Bersamaan dengan foto tersebut, Prabowo menuliskan keterangan singkat namun penuh makna, "Mengenang hari lahir Ibu Tien Soeharto, 23 Agustus 1923 – 28 April 1996." Keterangan ini menjadi penanda bahwa Prabowo tidak melupakan jasa dan kontribusi Ibu Tien Soeharto bagi bangsa dan negara.
Unggahan ini memicu berbagai reaksi dari warganet. Sebagian besar memberikan apresiasi atas tindakan Prabowo yang dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh perempuan yang memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Banyak yang memuji Ibu Tien Soeharto sebagai sosok yang anggun, cerdas, dan memiliki dedikasi tinggi terhadap keluarga dan negara. Tidak sedikit pula yang mengenang jasa-jasa Ibu Tien Soeharto dalam berbagai bidang, terutama dalam pembangunan sosial dan budaya.
Namun, ada juga sebagian kecil warganet yang memberikan komentar bernada kritis. Mereka mengaitkan sosok Ibu Tien Soeharto dengan berbagai isu kontroversial yang terjadi selama masa pemerintahan Soeharto. Meskipun demikian, komentar-komentar tersebut tidak terlalu mendominasi dan tidak mengurangi esensi dari unggahan Prabowo yang bertujuan untuk mengenang dan menghormati Ibu Tien Soeharto.
Terlepas dari berbagai reaksi yang muncul, unggahan Prabowo ini menjadi momentum untuk kembali mengingat dan merefleksikan peran penting Ibu Tien Soeharto dalam sejarah Indonesia. Ibu Tien Soeharto bukan hanya sekadar istri Presiden Soeharto, tetapi juga seorang tokoh perempuan yang memiliki visi dan misi yang jelas dalam membangun bangsa dan negara.
Profil Singkat Ibu Tien Soeharto
Siti Hartinah atau Tien Soeharto lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada tanggal 23 Agustus 1923. Ia merupakan putri dari seorang bangsawan Jawa bernama K.R.M.T. Soemoharjomo. Sejak kecil, Tien Soeharto dididik dalam lingkungan keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Jawa. Ia juga dikenal sebagai sosok yang cerdas dan memiliki minat yang besar terhadap pendidikan.
Pada tahun 1947, Tien Soeharto menikah dengan Soeharto, seorang perwira TNI yang saat itu sedang bertugas di Yogyakarta. Pernikahan mereka dikaruniai enam orang anak, yaitu Siti Hardiyanti Rukmana (Tutut Soeharto), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto), Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto).
Sebagai istri seorang perwira TNI, Tien Soeharto selalu setia mendampingi suaminya dalam berbagai tugas dan kegiatan. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan kemasyarakatan. Ketika Soeharto menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Tien Soeharto secara otomatis menjadi Ibu Negara.
Sebagai Ibu Negara, Tien Soeharto memiliki peran yang sangat penting dalam mendampingi suaminya menjalankan roda pemerintahan. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan budaya, baik di dalam maupun di luar negeri. Tien Soeharto dikenal sebagai sosok yang anggun, ramah, dan memiliki perhatian yang besar terhadap masalah-masalah sosial.
Salah satu program yang sangat dikenal dari Ibu Tien Soeharto adalah pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). TMII merupakan sebuah kompleks wisata yang menampilkan miniatur rumah adat dan budaya dari seluruh provinsi di Indonesia. Pembangunan TMII bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat luas.
Selain TMII, Ibu Tien Soeharto juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial lainnya, seperti pemberantasan buta huruf, peningkatan kesehatan masyarakat, dan pelestarian lingkungan hidup. Ia juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap nasib para veteran dan pahlawan kemerdekaan.
Ibu Tien Soeharto meninggal dunia pada tanggal 28 April 1996 di Jakarta. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia dimakamkan di Astana Giribangun, sebuah kompleks makam keluarga Soeharto yang terletak di lereng Gunung Lawu.
Hubungan Prabowo Subianto dengan Keluarga Soeharto
Prabowo Subianto memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga Soeharto. Pada tahun 1983, Prabowo menikah dengan Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, putri keempat dari Soeharto dan Tien Soeharto. Pernikahan mereka dikaruniai seorang putra bernama Didit Hediprasetyo.
Selama masa pernikahannya dengan Titiek Soeharto, Prabowo Subianto menjadi bagian dari keluarga besar Soeharto. Ia sering terlibat dalam berbagai kegiatan keluarga dan juga memiliki hubungan yang baik dengan para saudara iparnya.
Namun, pernikahan Prabowo dan Titiek berakhir dengan perceraian pada tahun 1998. Meskipun demikian, Prabowo tetap menjalin hubungan baik dengan keluarga Soeharto, terutama dengan anak-anak Soeharto. Ia juga sering mengunjungi makam Soeharto dan Tien Soeharto di Astana Giribangun.
Unggahan Prabowo tentang Ibu Tien Soeharto di Instagram menunjukkan bahwa ia tetap menghormati dan mengenang jasa-jasa mantan mertuanya. Hal ini juga menunjukkan bahwa Prabowo memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Soeharto, meskipun ia sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga tersebut secara formal.
Relevansi Unggahan Prabowo dalam Konteks Politik Saat Ini
Unggahan Prabowo tentang Ibu Tien Soeharto memiliki relevansi dalam konteks politik saat ini. Sebagai seorang tokoh politik yang memiliki pengaruh besar di Indonesia, tindakan Prabowo ini dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk merangkul berbagai kalangan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki sentimen positif terhadap keluarga Soeharto.
Selain itu, unggahan ini juga dapat dilihat sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa Prabowo tidak melupakan sejarah dan menghormati para tokoh yang telah berjasa bagi bangsa dan negara. Hal ini dapat meningkatkan citra positif Prabowo di mata masyarakat dan memperkuat posisinya sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan berwawasan luas.
Namun, perlu diingat bahwa unggahan ini juga dapat menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat yang memiliki pandangan kritis terhadap keluarga Soeharto. Oleh karena itu, Prabowo perlu berhati-hati dalam menyampaikan pesan-pesan politik yang terkait dengan sejarah dan tokoh-tokoh masa lalu.
Secara keseluruhan, unggahan Prabowo tentang Ibu Tien Soeharto merupakan sebuah tindakan yang memiliki makna simbolis dan politis. Tindakan ini dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk mengenang jasa-jasa Ibu Tien Soeharto, merangkul berbagai kalangan masyarakat, dan memperkuat citra positif Prabowo sebagai seorang pemimpin. Namun, Prabowo juga perlu mempertimbangkan potensi kontroversi yang mungkin timbul akibat unggahan ini.