Prabowo Soal Dapat Urutan Ketiga Pidato di Sidang Umum PBB: Suatu Kehormatan

  • Maskobus
  • Sep 24, 2025

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan rasa hormatnya atas kesempatan yang diberikan kepada Indonesia untuk berpidato pada urutan ketiga dalam Sidang Majelis Umum (SMU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80. Kesempatan ini, menurutnya, menempatkan Indonesia di antara negara-negara berpengaruh seperti Brasil dan Amerika Serikat. Sidang Umum PBB ke-80 ini, yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, menjadi platform penting bagi para pemimpin dunia untuk menyampaikan pandangan dan solusi terhadap berbagai isu global.

"Ya, saya kira ini suatu kehormatan. Saya bisa bicara termasuk dikasih urutan yang terhormat ya, habis Brasil yang selalu nomor satu, Amerika yang selalu nomor dua, baru kasih kesempatan kepada Indonesia," ujar Prabowo di New York, Amerika Serikat, pada Rabu (24/9) waktu setempat. Pernyataan ini mencerminkan apresiasi mendalam atas pengakuan yang diberikan PBB kepada Indonesia.

Menurut tradisi yang tercatat di situs resmi PBB, Brasil memang selalu mendapatkan giliran pidato pertama sejak tahun 1955, dengan pengecualian pada tahun 1983 dan 1984. Sementara itu, Amerika Serikat sebagai negara tuan rumah selalu mendapatkan urutan kedua. Urutan selanjutnya ditentukan berdasarkan level representatif negara dan pertimbangan geografis.

Prabowo menilai bahwa penempatan Indonesia pada urutan ketiga ini menunjukkan bahwa PBB menghormati dan menghargai peran serta kontribusi Indonesia dalam forum internasional. "Saya kira [PBB] menghormati Indonesia, menghargai Indonesia," tegasnya. Penghargaan ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga mencerminkan pengakuan atas peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global.

Prabowo Soal Dapat Urutan Ketiga Pidato di Sidang Umum PBB: Suatu Kehormatan

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Prabowo menyampaikan sikap Indonesia terhadap berbagai isu global, dengan fokus utama pada upaya penyelesaian konflik di berbagai belahan dunia. "Tapi yang paling utama bagi kita tentunya kita sangat merasa jeritan penderitaan rakyat Gaza. Saya kira itu," tandasnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia terhadap isu kemanusiaan, khususnya penderitaan rakyat Palestina di Gaza.

Latar Belakang Sidang Umum PBB

Sidang Umum PBB merupakan forum utama bagi perwakilan dari 193 negara anggota PBB untuk membahas berbagai isu global, mulai dari perdamaian dan keamanan, pembangunan berkelanjutan, hingga hak asasi manusia. Sidang ini diadakan setiap tahun pada bulan September di Markas Besar PBB di New York. Setiap negara anggota memiliki hak untuk menyampaikan pidato yang mencerminkan pandangan dan prioritas mereka.

Sidang Umum PBB memiliki peran penting dalam membentuk agenda global dan memobilisasi dukungan untuk berbagai inisiatif internasional. Resolusi yang diadopsi oleh Sidang Umum PBB memiliki kekuatan moral dan politik yang signifikan, meskipun tidak mengikat secara hukum seperti resolusi Dewan Keamanan PBB.

Tradisi Urutan Pidato di Sidang Umum PBB

Tradisi urutan pidato di Sidang Umum PBB memiliki sejarah panjang dan mencerminkan dinamika politik global. Brasil, sebagai negara yang sering kali menjadi yang pertama berpidato, memiliki peran simbolis sebagai negara yang menjunjung tinggi multilateralisme dan dialog internasional. Amerika Serikat, sebagai tuan rumah, mendapatkan urutan kedua sebagai bentuk penghormatan.

Urutan pidato selanjutnya ditentukan melalui proses konsultasi dan negosiasi antara negara-negara anggota PBB. Faktor-faktor seperti level representatif (apakah kepala negara, kepala pemerintahan, atau menteri luar negeri yang berpidato) dan pertimbangan geografis (keterwakilan dari berbagai kawasan dunia) menjadi pertimbangan penting.

Makna Urutan Ketiga bagi Indonesia

Penempatan Indonesia pada urutan ketiga pidato di Sidang Umum PBB ke-80 memiliki makna strategis dan simbolis. Secara strategis, hal ini memberikan Indonesia platform yang lebih besar untuk menyampaikan pandangan dan prioritasnya kepada audiens global. Secara simbolis, hal ini mencerminkan pengakuan atas peran aktif Indonesia dalam diplomasi internasional dan kontribusinya terhadap perdamaian dan stabilitas global.

Indonesia telah lama menjadi pemain kunci dalam berbagai forum regional dan internasional, termasuk ASEAN, Gerakan Non-Blok, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Indonesia juga aktif dalam menjaga perdamaian melalui partisipasinya dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB di berbagai belahan dunia.

Prioritas Indonesia dalam Sidang Umum PBB ke-80

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB ke-80, Prabowo Subianto kemungkinan akan menyampaikan prioritas Indonesia dalam berbagai isu global, termasuk:

  • Perdamaian dan Keamanan: Indonesia akan terus mendorong penyelesaian konflik secara damai melalui dialog dan negosiasi. Indonesia juga akan menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB.
  • Pembangunan Berkelanjutan: Indonesia akan mempromosikan agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan mengajak negara-negara lain untuk bekerja sama dalam mencapai target-target SDGs. Indonesia juga akan menekankan pentingnya mengatasi perubahan iklim dan melindungi lingkungan hidup.
  • Hak Asasi Manusia: Indonesia akan terus mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia, baik di dalam negeri maupun di forum internasional. Indonesia juga akan menekankan pentingnya toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
  • Isu Kemanusiaan: Indonesia akan terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara yang membutuhkan, termasuk rakyat Palestina di Gaza. Indonesia juga akan mengajak negara-negara lain untuk meningkatkan solidaritas dan kerja sama dalam mengatasi krisis kemanusiaan.
  • Reformasi PBB: Indonesia akan terus mendorong reformasi PBB agar lebih efektif, efisien, dan representatif. Indonesia juga akan menekankan pentingnya meningkatkan peran negara-negara berkembang dalam pengambilan keputusan di PBB.

Dampak Pidato Prabowo bagi Hubungan Internasional Indonesia

Pidato Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB ke-80 diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi hubungan internasional Indonesia. Pidato ini akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat citra sebagai negara yang aktif, konstruktif, dan bertanggung jawab dalam forum internasional. Pidato ini juga akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara-negara lain dan meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang.

Selain itu, pidato Prabowo juga akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mempromosikan kepentingan nasionalnya dan mendapatkan dukungan untuk berbagai inisiatif yang diajukan. Dengan memanfaatkan platform Sidang Umum PBB secara efektif, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar dalam membentuk agenda global dan berkontribusi terhadap perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran dunia.

Tantangan dan Peluang bagi Indonesia di PBB

Meskipun memiliki potensi besar untuk memainkan peran yang lebih besar di PBB, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan. Tantangan-tantangan ini termasuk keterbatasan sumber daya, perbedaan pandangan dengan negara-negara lain, dan kompleksitas isu-isu global.

Namun demikian, Indonesia juga memiliki berbagai peluang untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan meningkatkan perannya di PBB. Peluang-peluang ini termasuk dukungan yang luas dari negara-negara berkembang, pengalaman yang kaya dalam diplomasi internasional, dan komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB.

Dengan memanfaatkan peluang-peluang ini secara optimal, Indonesia dapat menjadi pemain yang lebih berpengaruh di PBB dan berkontribusi secara signifikan terhadap upaya kolektif untuk mengatasi tantangan global dan membangun masa depan yang lebih baik bagi semua.

Kesimpulan

Keikutsertaan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Umum PBB ke-80 dan kesempatan berpidato pada urutan ketiga merupakan suatu kehormatan dan pengakuan atas peran penting Indonesia dalam kancah internasional. Pidato ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menyampaikan pandangan, prioritas, dan komitmennya terhadap perdamaian, pembangunan, dan kemanusiaan. Dengan memanfaatkan platform PBB secara efektif, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar dalam membentuk agenda global dan berkontribusi terhadap masa depan dunia yang lebih baik.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :