MEDIA ACEH – Pertandingan klasik Eredivisie, PSV Eindhoven melawan Ajax Amsterdam, siap memanaskan persaingan di Philips Stadion pada 21 September 2025. Pertemuan ke-188 antara dua raksasa sepak bola Belanda ini menjanjikan pertarungan sengit mengingat posisi mereka sebagai dua tim teratas musim lalu. Laga ini menjadi semakin menarik karena merupakan De Topper pertama musim ini dan berlangsung di pekan keenam Eredivisie.
Pertandingan ini akan menjadi kesempatan pertama bagi kedua tim untuk bertemu kembali setelah PSV secara dramatis membalikkan defisit sembilan poin di lima pekan terakhir musim lalu untuk merebut gelar juara ke-26 mereka. Kemenangan tersebut meninggalkan luka mendalam bagi Ajax, yang harus menyaksikan rival mereka mengangkat trofi di akhir musim.
Di musim 2024-25, tim asuhan Peter Bosz, yang kini menangani tim lain, menelan dua kekalahan dari Ajax. Namun, kekalahan tersebut tidak menggoyahkan mentalitas PSV dalam perburuan gelar. Mereka justru memanfaatkan kekalahan Ajax untuk mengamankan gelar liga berturut-turut, menunjukkan mentalitas juara yang kuat.
Musim ini, PSV di bawah asuhan pelatih baru, tampaknya meneruskan gaya permainan menyerang khas Bosz. Mereka telah mencetak 17 gol dan kebobolan delapan gol dalam lima pertandingan pertama, statistik yang mencerminkan gaya sepak bola menyerang dan menghibur yang ingin mereka tampilkan. Catatan gol PSV adalah yang tertinggi di Eredivisie, bahkan melampaui tim-tim kuat lainnya seperti Feyenoord yang memimpin klasemen (kebobolan satu gol), Ajax (kebobolan empat gol), dan AZ Alkmaar (kebobolan empat gol).
Meskipun menjadi juara bertahan dan menunjukkan performa impresif di awal musim, PSV mengalami kekalahan mengejutkan 2-0 dari Telstar di kandang sendiri dalam pertandingan terakhir mereka di Eredivisie. Kekalahan ini disusul dengan kekalahan 3-1 dari Union Saint-Gilloise di Liga Champions pada pertengahan pekan, membuat PSV kalah dalam dua pertandingan berturut-turut di Philips Stadion di semua kompetisi. Tim tuan rumah kini berusaha keras untuk menghindari kekalahan kandang beruntun di liga dan tiga kekalahan secara keseluruhan dari rival berat mereka.
Ajax sendiri memiliki pengalaman buruk di Eindhoven. Mereka terakhir kali menderita dua kekalahan kandang berturut-turut di liga tiga tahun lalu, ketika Ajax mengalahkan mereka pada Januari 2022, sebelum AZ melakukan hal yang sama di awal Februari. Pengalaman ini akan menjadi pengingat bagi PSV untuk tampil lebih solid di depan pendukung mereka sendiri dan menghindari kekalahan kedua musim ini.
Pertanyaan besar adalah bagaimana Johnny Heitinga, pelatih Ajax, akan menghadapi PSV yang kini memiliki gaya bermain yang berbeda. Heitinga tentunya sudah mempelajari taktik dan strategi mantan pelatih Borussia Dortmund dan Bayer Leverkusen itu untuk meramu strategi yang tepat.
Ajax sendiri belum mencatatkan kemenangan dalam laga tandang mereka musim ini. Mereka bermain imbang melawan Go Ahead Eagles (2-2) dan tim promosi FC Volendam (1-1). Hasil ini menempatkan mereka di posisi ketiga klasemen, tertinggal satu poin dari PSV dan empat poin dari pemuncak klasemen Feyenoord. Performa tandang yang kurang memuaskan ini menjadi perhatian utama bagi Heitinga.
Kegagalan Ajax meraih kemenangan tandang musim ini merupakan kelanjutan dari performa buruk mereka di laga tandang pada akhir musim lalu. De Godenzonen gagal memenangkan dua pertandingan tandang terakhir mereka di Eredivisie musim lalu, termasuk kekalahan telak 4-0 dari Utrecht pada akhir April. Statistik ini menunjukkan adanya masalah mentalitas dan strategi saat bermain di kandang lawan.
Mengingat hasil buruk di laga tandang musim lalu, rekor clean sheet tandang Ajax kini menjadi lima pertandingan. Peluang mereka untuk meraih clean sheet pertama di laga tandang tampaknya tipis melawan PSV yang biasanya selalu mencetak gol. Namun, para penggemar Ajax akan mengingat kemenangan 2-0 di Eindhoven pada 30 Maret. Mengulangi hasil yang sama tentu akan menjadi keputusan yang tepat, terutama setelah kekalahan 2-0 mereka dari Inter Milan di Liga Champions pada pertengahan pekan. Kemenangan atas PSV akan menjadi suntikan moral yang sangat dibutuhkan.
Dalam hal pemain yang absen, PSV dipastikan tidak dapat diperkuat Alassane Plea (lutut), Mauro Junior (pergelangan kaki), dan Myron Boadu (otot paha belakang) karena cedera masing-masing. Absennya pemain-pemain kunci ini tentu akan mempengaruhi kekuatan lini serang dan tengah PSV.
Ruben van Bommel telah mencetak tiga gol di Eredivisie musim ini, mengungguli rekan-rekan setimnya. Penyerang sayap ini tampaknya akan menjadi penentu bagi The Peasants di pekan keenam. Kecepatan dan kemampuan dribblingnya akan menjadi ancaman nyata bagi lini belakang Ajax.
Namun, Ajax juga memiliki pemain-pemain berbahaya. Ivan Perisic tetap menjadi ancaman, terutama dalam menciptakan peluang. Veteran serba bisa ini bertujuan untuk menambah empat assist-nya akhir pekan ini. Pengalaman dan visi bermainnya akan sangat penting bagi serangan Ajax.
Joey Veerman mengungguli pemain Kroasia ini dalam hal umpan kunci, yang telah menciptakan 15 peluang musim ini, satu lebih banyak dari Perisic, meskipun ia telah memberikan satu assist lebih sedikit daripada Perisic. Kreativitas dan kemampuan umpannya akan menjadi kunci untuk membuka pertahanan PSV.
Meskipun Ajax belum memiliki pemain yang dipastikan absen, raksasa Amsterdam ini akan menilai Aaron Bouwman (cedera lutut), Branco van den Boomen (cedera punggung), dan Steven Berghuis (cedera otot) sebelum pertandingan hari Minggu di Eindhoven. Kondisi fisik pemain-pemain ini akan sangat mempengaruhi kekuatan dan fleksibilitas taktik Ajax.
Wout Weghorst telah mencetak tiga gol sejauh musim ini, satu lebih banyak dari Davy Klaassen dan Mika Godts, dan juga telah memberikan satu assist, menunjukkan nilainya lebih dari sekadar mencetak gol. Kemampuan mencetak gol dan kontribusinya dalam membangun serangan akan sangat penting bagi Ajax.
Dengan kemungkinan absennya Berghuis, De Godenzonen akan kehilangan kreator terbaik mereka (15 peluang tercipta), tetapi Weghorst (13) dan Kenneth Taylor (10) telah menjadi fasilitator utama musim ini, menawarkan sedikit kepastian bagi Heitinga menjelang hari Minggu. Mereka harus mengambil alih peran Berghuis dalam menciptakan peluang dan memberikan umpan-umpan berbahaya.
Pertandingan antara PSV dan Ajax selalu menjadi tontonan menarik bagi para penggemar sepak bola Belanda. Kedua tim memiliki sejarah panjang dan rivalitas yang kuat. Pertandingan ini tidak hanya penting untuk posisi di klasemen, tetapi juga untuk gengsi dan kehormatan.
PSV akan berusaha untuk memanfaatkan keuntungan bermain di kandang sendiri dan meraih kemenangan untuk memperkuat posisi mereka di puncak klasemen. Mereka akan mengandalkan serangan yang tajam dan pertahanan yang solid untuk mengamankan tiga poin.
Sementara itu, Ajax akan berusaha untuk memperbaiki performa tandang mereka dan membuktikan bahwa mereka masih menjadi salah satu tim terbaik di Belanda. Mereka akan bermain dengan semangat juang tinggi dan berusaha untuk mencuri kemenangan di Philips Stadion.
Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung dengan tempo tinggi dan penuh dengan aksi-aksi menarik. Kedua tim akan saling menyerang dan menciptakan peluang. Kunci kemenangan akan terletak pada kemampuan masing-masing tim untuk memanfaatkan peluang dan bertahan dengan baik.
Secara keseluruhan, pertandingan antara PSV dan Ajax pada 21 September 2025 diprediksi akan menjadi laga klasik yang tidak boleh dilewatkan. Kedua tim akan memberikan yang terbaik dan berusaha untuk meraih kemenangan. Para penggemar sepak bola Belanda dapat menantikan pertandingan yang seru dan menghibur.
Prediksi Skor: PSV vs Ajax 3-1