Dusun II Aek Kemuning, Desa Danau Pandan, Kecamatan Pinangsori, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, menjadi saksi bisu sebuah tragedi yang merenggut nyawa seorang nelayan bernama JL (46 tahun). Pria tersebut ditemukan tewas bersimbah darah di teras rumahnya pada Selasa (19/8), sekitar pukul 17.00 WIB. Kematiannya yang tragis ini diduga kuat akibat kehabisan darah setelah mengalami luka parah di lengan kanannya akibat pecahan kaca.
Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Wahyu Endrajaya, melalui Kapolsek Pinangsori, Iptu J. Sinurat, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya segera merespons laporan warga dengan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari para saksi. Penyelidikan awal mengungkap bahwa sebelum ditemukan tewas, JL terlibat pertengkaran sengit dengan istrinya, SAL (41 tahun).
Menurut keterangan yang diperoleh dari SAL, pertengkaran tersebut dipicu oleh tuduhan perselingkuhan yang dilontarkan JL kepadanya. Saat itu, JL dalam kondisi mabuk berat akibat mengonsumsi minuman keras tradisional jenis tuak. Dalam keadaan tidak sadar penuh, JL bahkan mengancam SAL dengan sebilah parang, memperkeruh suasana dan memicu cekcok yang semakin panas.
Lebih lanjut, Iptu Sinurat menjelaskan bahwa JL tidak sendirian saat mengonsumsi minuman keras. Ia bersama dua orang rekannya terlibat dalam pesta miras sebelum kejadian tragis itu. Diduga, pengaruh alkohol yang kuat telah menghilangkan akal sehat JL, membuatnya gelap mata dan melakukan tindakan-tindakan yang berujung pada kematiannya.
Dalam kondisi emosi yang tidak terkendali, SAL mencoba membela diri dengan memukul jendela kaca dinding rumah. Tindakan ini justru melukai wajahnya sendiri. Namun, JL juga melakukan hal serupa, bahkan dengan lebih brutal. Ia memukul kaca dengan keras, hingga pecahan-pecahan kaca tajam melukai lengan kanannya. Luka inilah yang kemudian menjadi penyebab utama kematiannya.
Setelah kejadian tersebut, SAL merasa ketakutan dan memutuskan untuk meninggalkan rumah. Ia pergi mencari perlindungan ke rumah adik iparnya, berharap dapat menenangkan diri dan menghindari amukan JL. Namun, takdir berkata lain. Beberapa saat kemudian, adik JL, Yanuari Lase, menerima kabar buruk dari warga sekitar. Ia diberitahu bahwa JL ditemukan bersimbah darah dan tidak bergerak di teras rumahnya.
Yanuari Lase segera bergegas menuju lokasi kejadian. Pemandangan yang dilihatnya sangat mengerikan. JL ditemukan dalam posisi duduk dengan luka robek yang menganga di lengan kanannya. Kondisinya sudah sangat lemah dan tidak bernyawa. Yanuari Lase sangat terpukul dengan kejadian ini. Ia tidak menyangka bahwa kakaknya akan meninggal dengan cara yang tragis seperti itu.
Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah JL dan melakukan olah TKP secara menyeluruh. Namun, pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Mereka menerima kematian JL sebagai sebuah musibah dan membuat surat pernyataan untuk tidak melanjutkan kasus ini ke jalur hukum. Alasan utama penolakan autopsi adalah karena pihak keluarga ingin segera memakamkan jenazah JL sesuai dengan adat dan tradisi yang berlaku di daerah tersebut. Selain itu, mereka juga tidak ingin memperpanjang kesedihan dan trauma yang dialami akibat kejadian ini.
Meskipun pihak keluarga menolak autopsi, pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kematian JL. Mereka mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian, termasuk pecahan kaca, parang, dan sisa-sisa minuman keras. Selain itu, mereka juga meminta keterangan dari para saksi, termasuk istri korban, adik korban, dan rekan-rekan korban yang sempat minum bersama sebelum kejadian.
Dari hasil penyelidikan sementara, pihak kepolisian menyimpulkan bahwa kematian JL disebabkan oleh kehabisan darah akibat luka robek di lengan kanannya. Luka tersebut disebabkan oleh pecahan kaca yang dipukul oleh JL sendiri saat sedang mabuk dan bertengkar dengan istrinya. Tidak ada indikasi adanya tindak kekerasan lain yang menyebabkan kematian JL.
Iptu Sinurat menambahkan bahwa Polsek Pinangsori telah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, serta membuat berita acara serah terima jenazah dan pernyataan tidak keberatan dari pihak keluarga. Dengan demikian, kasus ini dianggap selesai dan tidak akan dilanjutkan ke proses hukum lebih lanjut.
Tragedi yang menimpa JL ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang bahaya minuman keras dan pentingnya pengendalian emosi. Minuman keras dapat menghilangkan akal sehat dan membuat seseorang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Pertengkaran yang dipicu oleh emosi yang tidak terkendali juga dapat berujung pada hal-hal yang sangat buruk.
Selain itu, kejadian ini juga menjadi pengingat bagi kita tentang pentingnya menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Komunikasi yang baik dan saling pengertian antara suami dan istri dapat mencegah terjadinya pertengkaran dan konflik yang berkepanjangan. Jika ada masalah, sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin dan mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak.
Kematian JL meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabatnya. Ia dikenal sebagai seorang nelayan yang pekerja keras dan bertanggung jawab. Namun, di balik itu, ia juga memiliki kelemahan, yaitu mudah terpengaruh oleh minuman keras. Kelemahan inilah yang akhirnya membawa petaka bagi dirinya sendiri dan keluarganya.
Semoga arwah JL diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini. Tragedi ini juga diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam bertindak dan menjauhi hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kasus ini juga menyoroti masalah minuman keras ilegal yang masih marak beredar di masyarakat. Pemerintah daerah dan aparat kepolisian perlu meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap peredaran minuman keras ilegal ini. Selain itu, perlu juga dilakukan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya minuman keras dan pentingnya menjauhi minuman haram tersebut.
Tragedi di Tapanuli Tengah ini adalah satu dari sekian banyak kasus kematian yang disebabkan oleh minuman keras. Sudah saatnya kita semua menyadari bahaya minuman keras dan bersama-sama memberantas peredarannya. Jangan sampai ada lagi korban jiwa yang jatuh akibat minuman haram ini.
Sebagai penutup, mari kita jadikan kejadian ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya minuman keras dan pentingnya menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Semoga kita semua terhindar dari segala macam musibah dan selalu diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Esa.