Presiden Prabowo Subianto secara resmi menunjuk Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Suyudi Ario Seto sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang baru, menandai babak baru dalam karirnya yang cemerlang di kepolisian. Penunjukan ini didasarkan pada pengalaman luas Suyudi di bidang reserse, yang diharapkan dapat membawa angin segar dan strategi inovatif dalam pemberantasan narkoba di Indonesia. Pelantikan Suyudi Ario Seto sebagai Kepala BNN ini berdasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) nomor 118 TPA tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan tinggi utama di lingkungan Badan Narkotika Nasional.
Suyudi Ario Seto, seorang perwira tinggi Polri lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1994, dikenal sebagai sosok yang memiliki dedikasi tinggi dan rekam jejak yang mengesankan di berbagai bidang penugasan, khususnya di bidang reserse. Pengalamannya yang kaya dan mendalam di bidang ini menjadi modal utama dalam mengemban amanah baru sebagai Kepala BNN.
Jejak Karir di Bidang Reserse: Membangun Fondasi yang Kuat
Perjalanan karir Suyudi di kepolisian dimulai dari bawah, dengan penugasan pertamanya sebagai Kanit II Resmob Polda Metro Jaya. Pengalaman ini menjadi landasan penting dalam mengembangkan kemampuan investigasi dan penegakan hukumnya. Ia kemudian dipercaya untuk memimpin sejumlah jabatan strategis di wilayah hukum Polda Metro Jaya, mulai dari Kapolsek Pasar Minggu hingga Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat. Di setiap jabatan yang diembannya, Suyudi selalu menunjukkan kinerja yang optimal dan dedikasi yang tinggi, sehingga mendapatkan apresiasi dari pimpinan dan masyarakat.
Pada tahun 2011, Suyudi mendapatkan promosi sebagai Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Di posisi ini, ia bertanggung jawab atas penanganan kasus-kasus pencurian kendaraan bermotor (ranmor) yang kerap meresahkan masyarakat. Dengan strategi yang tepat dan kerja keras timnya, Suyudi berhasil mengungkap banyak jaringan pelaku ranmor dan menekan angka kejahatan tersebut di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Karir Suyudi terus menanjak seiring dengan peningkatan kompetensi dan pengalaman yang dimilikinya. Pada tahun 2017, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat, sebuah wilayah yang memiliki kompleksitas permasalahan yang tinggi. Di sini, Suyudi berhasil menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta menekan angka kriminalitas melalui berbagai program preventif dan represif.
Pada tahun 2019, Suyudi kembali mendapatkan promosi sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya. Jabatan ini merupakan puncak karirnya di bidang reserse, di mana ia bertanggung jawab atas seluruh kegiatan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Di bawah kepemimpinannya, Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil mengungkap banyak kasus-kasus besar yang menjadi perhatian publik, seperti kasus pembunuhan, perampokan, dan kejahatan transnasional.
Menapaki Jenjang Karir di Bareskrim Polri: Memperluas Wawasan dan Kompetensi
Setelah malang melintang di wilayah hukum Polda Metro Jaya, Suyudi mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan karirnya di tingkat nasional dengan bergabung di Bareskrim Polri. Ia pernah menjabat sebagai Wadirtipideksus Bareskrim Polri dan Wadirtipidsiber Bareskrim Polri masing-masing di tahun 2020. Di kedua jabatan ini, Suyudi mendapatkan pengalaman berharga dalam menangani kasus-kasus kejahatan ekonomi khusus (eksus) dan kejahatan siber yang semakin kompleks dan canggih.
Sebagai Wadirtipideksus Bareskrim Polri, Suyudi terlibat dalam penanganan kasus-kasus korupsi, pencucian uang, dan kejahatan perbankan yang merugikan negara. Ia juga aktif dalam melakukan pencegahan dan sosialisasi terkait dengan kejahatan ekonomi khusus kepada masyarakat dan instansi terkait.
Sebagai Wadirtipidsiber Bareskrim Polri, Suyudi bertanggung jawab atas penanganan kasus-kasus kejahatan siber, seperti peretasan, penyebaran berita bohong (hoax), dan ujaran kebencian (hate speech) di media sosial. Ia juga berperan aktif dalam mengembangkan sistem dan teknologi untuk mendeteksi dan mencegah kejahatan siber.
Wakapolda Metro Jaya dan Kapolda Banten: Memimpin dan Mengayomi Masyarakat
Pada tahun 2023, Suyudi dipercaya untuk menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya. Jabatan ini merupakan promosi yang signifikan dalam karirnya, sekaligus menjadi ajang untuk menguji kemampuannya dalam memimpin dan mengelola organisasi kepolisian yang besar dan kompleks. Sebagai Wakapolda Metro Jaya, Suyudi membantu Kapolda dalam melaksanakan tugas-tugas operasional dan pembinaan personel. Ia juga aktif dalam menjalin komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Setahun kemudian, pada tahun 2024, Suyudi kembali mendapatkan promosi sebagai Kapolda Banten. Jabatan ini merupakan amanah yang besar, di mana ia bertanggung jawab atas seluruh kegiatan kepolisian di wilayah hukum Polda Banten. Sebagai Kapolda Banten, Suyudi fokus pada peningkatan pelayanan kepolisian kepada masyarakat, penegakan hukum yang profesional dan akuntabel, serta pencegahan dan penanggulangan kejahatan.
Penunjukan Sebagai Kepala BNN: Tantangan Baru dalam Pemberantasan Narkoba
Penunjukan Suyudi Ario Seto sebagai Kepala BNN merupakan pengakuan atas kompetensi, pengalaman, dan dedikasinya selama ini di kepolisian. Sebagai Kepala BNN, Suyudi memiliki tugas yang berat dan kompleks, yaitu memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Narkoba merupakan ancaman serius bagi generasi muda dan masa depan bangsa, sehingga pemberantasannya membutuhkan strategi yang komprehensif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Suyudi diharapkan dapat membawa angin segar dan inovasi baru dalam pemberantasan narkoba di Indonesia. Dengan pengalaman luasnya di bidang reserse, ia diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penegakan hukum terhadap para pelaku narkoba, mulai dari bandar, pengedar, hingga pengguna. Selain itu, Suyudi juga diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan narkoba melalui program-program edukasi dan sosialisasi yang menyasar berbagai kalangan masyarakat.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Penunjukan Irjen Pol Suyudi Ario Seto sebagai Kepala BNN disambut baik oleh berbagai pihak, baik di internal kepolisian maupun di masyarakat. Suyudi diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pemberantasan narkoba di Indonesia dan mewujudkan Indonesia yang bersih dari narkoba.
Namun, tugas yang diemban Suyudi tidaklah mudah. Pemberantasan narkoba merupakan masalah yang kompleks dan melibatkan banyak faktor, seperti faktor ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Selain itu, para pelaku narkoba juga semakin canggih dan menggunakan berbagai cara untuk menghindari penegakan hukum.
Oleh karena itu, Suyudi membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk berhasil dalam memberantas narkoba. Dukungan tersebut dapat berupa partisipasi aktif dalam program-program pencegahan narkoba, memberikan informasi kepada pihak kepolisian terkait dengan aktivitas narkoba, dan tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Selain dukungan dari masyarakat, Suyudi juga membutuhkan dukungan dari pemerintah dan instansi terkait. Dukungan tersebut dapat berupa peningkatan anggaran untuk pemberantasan narkoba, peningkatan sumber daya manusia di BNN, dan peningkatan kerjasama antar instansi dalam memberantas narkoba.
Dengan dukungan dari seluruh pihak, diharapkan Suyudi Ario Seto dapat menjalankan tugasnya sebagai Kepala BNN dengan baik dan membawa Indonesia menuju Indonesia yang bersih dari narkoba.
Selain Suyudi Ario Seto, Prabowo juga melantik sejumlah kepala badan di kesempatan ini. Di antaranya:
- Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa Laksamana Madya TNI Purn Didit Herdiawan Ashaf
- Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa Darwin Trisna Jawaitana
- Wakil Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa Suhajar Diantoro
- Kepala Badan Industri Mineral Brian Yuliarto
- Kepala BNPT Eddy Hartono