Jakarta – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersamaan dengan upaya skrining kesehatan yang digencarkan oleh BPJS Kesehatan menunjukkan dampak positif terhadap kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit. Hal ini berimbas pada peningkatan pemanfaatan fasilitas kesehatan dan klaim BPJS Kesehatan. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menegaskan bahwa program skrining kesehatan yang dimiliki BPJS Kesehatan dan program CKG dari Kemenkes saling melengkapi, bukan tumpang tindih.
Menurut Ghufron, masyarakat dapat melakukan skrining kesehatan awal melalui aplikasi Mobile JKN. Jika hasil skrining menunjukkan adanya indikasi masalah kesehatan, pasien akan dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut di Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Dengan demikian, program CKG menjadi pintu masuk bagi masyarakat untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan, sementara BPJS Kesehatan berperan dalam menanggung biaya pemeriksaan dan pengobatan lanjutan jika diperlukan.
"Tidak tumpang tindih. Karena itu melengkapi," ujar Ghufron saat ditemui di Karanganyar, Jawa Tengah, pada Rabu, 17 September 2025. Ia menjelaskan bahwa jika dalam pemeriksaan gratis (CKG) ditemukan penyakit, maka biaya pengobatan di fasilitas kesehatan akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sinergi ini menciptakan sistem yang terintegrasi dan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
Ghufron mengungkapkan bahwa sejak adanya program CKG, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan. Meskipun tidak memberikan angka pasti, ia menyebutkan bahwa pengguna Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sebagai contoh, pada awal pembentukan BPJS Kesehatan di tahun 2014, jumlah pasien yang memanfaatkan JKN hanya sekitar 252 ribu orang per hari. Namun, saat ini, jumlah pasien yang memanfaatkan JKN telah meningkat menjadi lebih dari 2 juta orang per hari.
"Ya, yang jelas meningkat (jumlah pasien). Terhadap skrining, ada pemeriksaan. Kalau di (skrining) BPJS kan, sudah beberapa waktu, tahun 2022. Jadi sudah lama. Nah, sekarang ada pemeriksaan gratis (CKG), itu tentu meningkatkan," jelasnya. Peningkatan ini menunjukkan bahwa program CKG dan skrining BPJS Kesehatan berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan mendorong mereka untuk lebih proaktif dalam melakukan pemeriksaan kesehatan.
Lebih lanjut, Ghufron mengakui bahwa peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan juga berdampak pada kenaikan beban klaim yang harus ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Namun, ia menilai hal ini sebagai sesuatu yang wajar dan positif. Dengan deteksi dini masalah kesehatan melalui CKG dan skrining BPJS Kesehatan, diharapkan biaya layanan kesehatan di masa depan dapat ditekan.
"Iya, tetapi karena kita bayarnya kapitasi, bebannya memang lebih tinggi. Contoh di sini, kalau dibanding 4 tahun yang lalu, setiap harinya jumlah pasien naik atau meningkat. Ini akibat kesadaran masyarakat," ungkap Ghufron. Sistem pembayaran kapitasi yang digunakan BPJS Kesehatan memungkinkan fasilitas kesehatan untuk mendapatkan dana berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar, bukan berdasarkan jumlah layanan yang diberikan. Hal ini mendorong fasilitas kesehatan untuk lebih fokus pada upaya promotif dan preventif, seperti skrining kesehatan, untuk mencegah timbulnya penyakit yang lebih serius dan mahal di kemudian hari.
Ghufron menambahkan bahwa meskipun dalam jangka pendek peningkatan kesadaran kesehatan akan meningkatkan biaya, namun dalam jangka panjang, hal ini akan memberikan dampak positif. "Tapi on the long run, karena mereka sudah sadar kesehatan, dalam waktu dekat atau pendek itu mesti meningkatkan biaya. Pasti. Dalam waktu jangka panjang, karena kemudian mereka sehat, akhirnya turun. Tapi jangka panjang ya, jangka panjang itu bisa lebih 5 tahun," tandasnya. Investasi dalam upaya promotif dan preventif saat ini akan memberikan penghematan biaya yang signifikan di masa depan, karena masyarakat akan lebih sehat dan produktif.
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merupakan inisiatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dasar. Program ini menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis untuk berbagai parameter, seperti tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan deteksi dini kanker serviks dan payudara. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini dan segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, program CKG juga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat. Melalui konseling dan edukasi yang diberikan saat pemeriksaan, masyarakat akan mendapatkan informasi mengenai cara menjaga kesehatan, seperti pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan menghindari faktor risiko penyakit. Dengan demikian, program CKG tidak hanya berfokus pada deteksi dini penyakit, tetapi juga pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
BPJS Kesehatan juga terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan memperluas cakupan kepesertaan. Berbagai inovasi dilakukan untuk memudahkan peserta dalam mengakses layanan kesehatan, seperti pengembangan aplikasi Mobile JKN yang memungkinkan peserta untuk melakukan pendaftaran online, melihat riwayat pelayanan kesehatan, dan melakukan skrining kesehatan. Selain itu, BPJS Kesehatan juga menjalin kerjasama dengan berbagai fasilitas kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, untuk memastikan ketersediaan layanan kesehatan yang memadai bagi seluruh peserta.
Peningkatan pemanfaatan BPJS Kesehatan juga menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya terhadap sistem jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Hal ini merupakan indikasi positif bahwa program JKN telah berhasil memberikan perlindungan finansial bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Dengan adanya JKN, masyarakat tidak perlu khawatir akan biaya pengobatan yang mahal, sehingga mereka dapat lebih fokus pada pemulihan kesehatan.
Namun demikian, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam penyelenggaraan program JKN. Salah satunya adalah masalah antrean panjang di fasilitas kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini, BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan efisiensi pelayanan dan mengembangkan sistem antrean online. Selain itu, perlu juga dilakukan peningkatan kualitas layanan di fasilitas kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil, agar seluruh peserta JKN dapat merasakan manfaat yang sama.
Selain itu, perlu juga dilakukan edukasi yang lebih intensif kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban sebagai peserta JKN. Masih banyak masyarakat yang belum memahami sepenuhnya manfaat dan cara penggunaan kartu BPJS Kesehatan. Dengan edukasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat lebih optimal dalam memanfaatkan layanan JKN dan berkontribusi dalam menjaga keberlangsungan program ini.
Pemerintah juga terus berkomitmen untuk meningkatkan anggaran kesehatan dan memperkuat sistem kesehatan nasional. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Investasi dalam kesehatan merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak positif bagi pembangunan ekonomi dan sosial.
Sinergi antara program CKG dari Kemenkes dan program skrining BPJS Kesehatan merupakan contoh yang baik dari kerjasama lintas sektor dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing pihak, program ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan memberikan dampak yang lebih besar. Kerjasama seperti ini perlu terus ditingkatkan dan diperluas ke sektor-sektor lain untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang lebih komprehensif.
Keberhasilan program CKG dan peningkatan pemanfaatan BPJS Kesehatan merupakan bukti bahwa investasi dalam kesehatan merupakan investasi yang sangat berharga. Dengan masyarakat yang sehat, produktivitas kerja akan meningkat, angka kemiskinan akan menurun, dan kualitas hidup secara keseluruhan akan meningkat. Oleh karena itu, pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan perlu terus bekerjasama untuk mewujudkan sistem kesehatan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
Inisiatif-inisiatif seperti program CKG dan skrining kesehatan BPJS Kesehatan tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan deteksi dini penyakit, penyebaran penyakit menular dapat dicegah dan angka kematian dapat diturunkan. Selain itu, masyarakat yang sehat akan lebih produktif dan mampu berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dan sosial.
Oleh karena itu, penting bagi seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program CKG dan skrining kesehatan BPJS Kesehatan secara optimal. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, meskipun tidak merasakan adanya keluhan. Deteksi dini penyakit dapat menyelamatkan hidup Anda dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Pemerintah dan BPJS Kesehatan juga perlu terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan memperluas cakupan kepesertaan. Dengan sistem kesehatan yang kuat dan inklusif, diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera.
(avk/kna)