Putri Citra Indonesia Jadi Momentum Lahirnya Remaja Duta Budaya Jatim

  • Maskobus
  • Aug 25, 2025

Pemilihan Putri Citra Indonesia (PCI) Jawa Timur 2025 sukses digelar di Surabaya, akhir pekan lalu, menjadi tonggak penting dalam upaya melestarikan dan mempromosikan budaya Jawa Timur. Acara ini bukan hanya sekadar kontes kecantikan, tetapi juga platform untuk melahirkan generasi muda yang peduli, berpengetahuan luas, dan bangga akan warisan budaya mereka. Ratusan finalis dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur tampil memukau dalam malam puncak acara yang penuh dengan nuansa budaya.

Kompetisi ini dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu kategori remaja dengan 68 finalis dan kategori dewasa dengan 32 peserta, yang semuanya telah melalui proses seleksi ketat untuk mencapai tahap grand final. PCI berbeda dari ajang pageant lainnya karena menekankan pada nilai-nilai tradisional Jawa. Para finalis diwajibkan mengenakan busana dodotan, busana tradisional yang sarat makna filosofis, serta menampilkan gerakan lemah gemulai yang mencerminkan karakter perempuan Jawa yang santun, anggun, dan berbudi pekerti luhur.

Dalam grand final, para peserta tidak hanya dinilai dari penampilan fisik, tetapi juga dari pemahaman mendalam tentang budaya Jawa Timur. Mereka menunjukkan keterampilan menari tradisional, yang merupakan bagian integral dari identitas kedaerahan, dan mempresentasikan kekayaan budaya dari daerah asal masing-masing. Pengetahuan tentang sejarah, seni, adat istiadat, dan kuliner khas Jawa Timur menjadi poin penting dalam penilaian.

Yayasan Argadia Citra Indonesia, penyelenggara acara yang telah berdiri sejak tahun 1975, memiliki visi untuk mencetak generasi muda, khususnya perempuan, yang unggul, berkarakter, dan berbudaya bangsa. Melalui ajang PCI, yayasan ini berharap dapat menginspirasi para remaja putri untuk menjadi agen perubahan yang aktif dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Jawa Timur di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional.

Putri Citra Indonesia Jadi Momentum Lahirnya Remaja Duta Budaya Jatim

Ajang Putri Citra Indonesia diharapkan menjadi momentum kebangkitan Yayasan Argadia Putri Citra Indonesia di Jawa Timur. Yayasan ini memiliki sejarah panjang sebagai warisan dari almarhumah Ibu Tien Soeharto sejak masa Orde Baru. Dengan semangat baru, yayasan ini bertekad untuk terus berkontribusi dalam pengembangan potensi perempuan Indonesia dan pelestarian budaya bangsa.

Ketua Yayasan Argadia Citra Indonesia DPD Jawa Timur, Nanik Prastiya N, S.H., menekankan bahwa PCI bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah pengembangan diri bagi kaum perempuan. Ajang ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengembangkan kecerdasan, meningkatkan kepedulian terhadap budaya dan masyarakat, serta membangun kepercayaan diri untuk bersaing di berbagai tingkatan. Nanik juga berharap ajang ini dapat mencetak duta budaya pariwisata yang mampu mempromosikan potensi Jawa Timur kepada dunia.

Tiya, sapaan akrab Nanik Prastiya, menambahkan bahwa PCI menjadi momentum kebangkitan energi positif bagi putri-putri Jawa Timur. Ia berharap para peserta dapat menjadi duta budaya yang menginspirasi dan memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat branding budaya dan pariwisata Jawa Timur. Ajang ini menjadi representasi para pemudi terbaik yang memiliki semangat untuk melestarikan budaya dan memajukan daerahnya.

Tiya juga berharap agar ajang PCI dapat diselenggarakan setiap tahun sebagai wujud komitmen untuk melestarikan budaya Jawa Timur. Ia percaya bahwa dengan adanya ajang ini, generasi muda akan semakin termotivasi untuk mempelajari, mencintai, dan melestarikan warisan budaya mereka.

Puncak acara grand final menjadi momen yang sangat dinantikan. Para pemenang dari masing-masing kategori diumumkan, dan mereka akan menjadi representasi Jawa Timur dalam ajang nasional yang akan diselenggarakan di Surabaya pada bulan September. Kemenangan ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga tanggung jawab besar untuk membawa nama baik Jawa Timur di tingkat nasional.

Zara Qoreena Alexa Cindar Bumi dari Kabupaten Jombang berhasil meraih gelar Putri Citra Indonesia kategori remaja, sementara Joaquin Aileen dari Surabaya dinobatkan sebagai Putri Citra Indonesia kategori dewasa. Keduanya menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam menari, berpresentasi, dan menjawab pertanyaan dari dewan juri. Mereka juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya Jawa Timur dan visi yang jelas tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam melestarikannya.

Kemenangan Zara dan Joaquin menjadi inspirasi bagi para remaja putri lainnya di Jawa Timur. Mereka membuktikan bahwa kecantikan, kecerdasan, dan kecintaan terhadap budaya dapat berjalan beriringan. Mereka juga menunjukkan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat yang tinggi, semua orang dapat meraih impiannya.

Ajang Putri Citra Indonesia bukan hanya tentang mencari pemenang, tetapi juga tentang membangun karakter, meningkatkan pengetahuan, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya. Para peserta belajar tentang sejarah, seni, adat istiadat, dan kuliner khas Jawa Timur. Mereka juga belajar tentang pentingnya menjaga sopan santun, menghormati orang lain, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.

Selain itu, ajang ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, presentasi, dan kepemimpinan. Mereka belajar bagaimana berbicara di depan umum, menyampaikan ide dengan jelas dan efektif, serta bekerja sama dalam tim. Keterampilan ini sangat penting untuk kesuksesan mereka di masa depan, baik dalam karir maupun dalam kehidupan pribadi.

Putri Citra Indonesia juga menjadi platform untuk mempromosikan pariwisata Jawa Timur. Para peserta, sebagai duta budaya, memiliki peran penting dalam memperkenalkan keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakat Jawa Timur kepada dunia. Mereka dapat menggunakan media sosial, blog, dan platform online lainnya untuk berbagi pengalaman mereka dan menginspirasi orang lain untuk mengunjungi Jawa Timur.

Dengan adanya ajang Putri Citra Indonesia, diharapkan semakin banyak orang yang tertarik untuk mempelajari dan melestarikan budaya Jawa Timur. Budaya adalah identitas suatu bangsa, dan melestarikannya adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita dukung upaya-upaya pelestarian budaya Jawa Timur dan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berperan aktif dalam menjaga warisan leluhur kita.

Kesuksesan Pemilihan Putri Citra Indonesia (PCI) Jawa Timur 2025 di Surabaya menandai babak baru dalam upaya melestarikan dan memajukan warisan budaya Jawa Timur. Acara ini bukan sekadar perayaan estetika, melainkan sebuah investasi strategis dalam pembentukan karakter generasi muda yang berakar pada nilai-nilai luhur budaya bangsa. Ratusan finalis yang mewakili berbagai pelosok Jawa Timur telah menunjukkan dedikasi dan talenta mereka, menginspirasi ribuan lainnya untuk mencintai dan melestarikan tradisi.

Lebih dari sekadar kompetisi, PCI adalah platform transformatif bagi para pesertanya. Mereka tidak hanya dituntut untuk tampil cantik dan anggun, tetapi juga untuk memiliki pemahaman mendalam tentang sejarah, seni, adat istiadat, dan filosofi Jawa Timur. Proses persiapan yang intensif, termasuk pelatihan menari tradisional, public speaking, dan pengetahuan budaya, telah membekali mereka dengan keterampilan yang tak ternilai harganya.

PCI juga menjadi wadah bagi para peserta untuk mengembangkan rasa percaya diri, kepemimpinan, dan jaringan sosial. Mereka berinteraksi dengan tokoh-tokoh penting di bidang budaya, pariwisata, dan pemerintahan, serta membangun persahabatan yang langgeng dengan sesama peserta. Pengalaman ini akan menjadi modal berharga bagi mereka dalam meraih kesuksesan di berbagai bidang kehidupan.

Yayasan Argadia Citra Indonesia, sebagai penyelenggara PCI, telah menunjukkan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya Ibu Tien Soeharto. Yayasan ini tidak hanya menyelenggarakan ajang PCI, tetapi juga berbagai kegiatan lain yang bertujuan untuk mempromosikan budaya Indonesia di tingkat nasional dan internasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, yayasan ini terus berupaya untuk menjadi garda terdepan dalam pelestarian budaya bangsa.

Ketua Yayasan Argadia Citra Indonesia DPD Jawa Timur, Nanik Prastiya N, S.H., dengan visi yang jelas, telah berhasil membawa PCI ke tingkat yang lebih tinggi. Ia menekankan pentingnya peran perempuan dalam melestarikan budaya dan memajukan pariwisata. Nanik juga berharap agar PCI dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk menyelenggarakan ajang serupa.

Tiya, dengan semangat yang membara, mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk mendukung PCI dan kegiatan-kegiatan pelestarian budaya lainnya. Ia percaya bahwa dengan kerja sama dan partisipasi aktif dari semua pihak, warisan budaya Jawa Timur akan tetap lestari dan terus menginspirasi generasi mendatang.

Zara Qoreena Alexa Cindar Bumi dan Joaquin Aileen, sebagai pemenang PCI 2025, memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi duta budaya Jawa Timur. Mereka akan mewakili Jawa Timur di ajang nasional dan memiliki kesempatan untuk memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Jawa Timur kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kemenangan mereka adalah kemenangan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur.

Mari kita dukung Zara dan Joaquin dalam menjalankan tugas mereka sebagai duta budaya. Mari kita jadikan PCI sebagai momentum untuk memperkuat identitas budaya Jawa Timur dan mempromosikannya kepada dunia. Dengan bersama-sama, kita dapat melestarikan warisan budaya kita dan menjadikannya sebagai sumber kebanggaan dan inspirasi bagi generasi mendatang.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :