Jakarta, Indonesia – Penampilan Rafael Struick di awal musim BRI Super League 2025/2026 bersama Dewa United menjadi sorotan. Setelah melakoni dua pertandingan, performa pemain naturalisasi Timnas Indonesia ini dinilai belum memenuhi ekspektasi.
Struick, yang baru berusia 22 tahun, telah bermain selama total 51 menit dalam dua laga tersebut. Sayangnya, kontribusi berupa gol maupun assist masih nihil. Hal ini memicu perdebatan di kalangan penggemar sepak bola, dengan beberapa pihak mulai mempertanyakan kualitas pemain yang sebelumnya merumput di ADO Den Haag, Belanda, dan Brisbane Roar, Australia.
Namun, di tengah kritik yang bermunculan, pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, memberikan dukungan penuh kepada Struick. Pelatih asal Belanda tersebut menegaskan bahwa ia tidak pernah meragukan potensi sang pemain.
"Saya tidak pernah ragu dengan Rafael. Saya bertemu dengannya setiap hari. Sementara orang mungkin hanya melihat dia bermain 20 menit, lucu ya, ada pemain muda seperti itu dan semua orang punya pendapat," ujar Riekerink dengan nada membela, Kamis (21/8/2025).
Riekerink mengajak publik untuk melihat situasi Struick secara lebih komprehensif. Ia menyoroti minimnya kesempatan bermain yang didapatkan Struick saat masih berseragam Brisbane Roar. Selain itu, usia Struick yang masih muda dianggap sebagai modal penting untuk terus berkembang dan meningkatkan performanya.
"Dia adalah pemain yang bertalenta. Ingat, Rafael tidak banyak main di Australia, dan saya senang dengan dia, dia banyak ruang untuk meningkatkan diri," tegas Riekerink.
Dukungan Riekerink terhadap Struick bukan tanpa alasan. Ia melihat potensi besar dalam diri pemain tersebut dan yakin bahwa dengan waktu dan kesempatan yang tepat, Struick akan mampu membuktikan kualitasnya di BRI Super League. Riekerink juga menekankan pentingnya kesabaran dan dukungan dari semua pihak, terutama para penggemar, agar Struick dapat bermain dengan lebih percaya diri dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Faktor Adaptasi dan Tuntutan Liga 1
Selain minimnya menit bermain di klub sebelumnya, faktor adaptasi dengan lingkungan sepak bola Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri bagi Struick. BRI Super League dikenal dengan gaya bermain yang cepat, keras, dan mengandalkan fisik. Hal ini tentu berbeda dengan gaya bermain yang diterapkan di liga-liga Eropa maupun Australia.
Struick perlu beradaptasi dengan perbedaan taktik, intensitas pertandingan, dan juga cuaca yang cukup ekstrem di Indonesia. Proses adaptasi ini membutuhkan waktu dan dukungan dari tim pelatih serta rekan-rekan setimnya.
Tuntutan yang tinggi dari publik juga menjadi tekanan tambahan bagi Struick. Sebagai pemain naturalisasi yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi Timnas Indonesia, Struick dituntut untuk tampil impresif di setiap pertandingan. Tekanan ini dapat mempengaruhi performa Struick di lapangan, terutama jika ia belum sepenuhnya beradaptasi dengan lingkungan sepak bola Indonesia.
Peran Strategis Struick di Dewa United
Terlepas dari performa yang belum memuaskan di awal musim, Struick tetap menjadi bagian penting dari strategi Dewa United. Kemampuan Struick dalam bermain di berbagai posisi di lini depan memberikan fleksibilitas bagi Riekerink dalam meramu taktik. Struick dapat bermain sebagai striker tengah, winger, maupun gelandang serang.
Kehadiran Struick juga memberikan dimensi baru dalam serangan Dewa United. Dengan postur tubuh yang tinggi dan kemampuan dribbling yang baik, Struick mampu memberikan ancaman bagi lini pertahanan lawan. Ia juga memiliki kemampuan dalam membuka ruang dan memberikan umpan-umpan terukur kepada rekan-rekannya.
Riekerink berharap Struick dapat terus mengembangkan kemampuannya dan menjadi pemain kunci dalam skema permainannya. Ia akan terus memberikan kesempatan bermain kepada Struick dan memberikan arahan serta bimbingan agar Struick dapat mencapai potensi maksimalnya.
Undangan Timnas Indonesia U-23
Di tengah sorotan terhadap penampilannya di BRI Super League, Struick mendapatkan kabar baik berupa undangan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia U-23. Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Riekerink.
"Kami ada undangan dari Timnas Indonesia U-23 untuk Rafael Struick," jelasnya.
Undangan ini menjadi bukti bahwa Struick masih dipercaya untuk membela Timnas Indonesia di ajang internasional. Kesempatan ini diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi Struick untuk meningkatkan performanya dan membuktikan kualitasnya sebagai pemain sepak bola profesional.
Timnas Indonesia U-23 akan berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-23 2025 yang akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, pada tanggal 3 hingga 9 September 2025. Ajang ini menjadi kesempatan bagi Struick untuk menunjukkan kemampuannya dan membantu Timnas Indonesia U-23 meraih tiket ke putaran final Piala Asia U-23.
Persaingan Ketat di Lini Depan Timnas U-23
Namun, Struick harus menghadapi persaingan ketat di lini depan Timnas Indonesia U-23. Selain Struick, terdapat sejumlah pemain muda berbakat lainnya yang juga berpeluang untuk mengisi posisi penyerang, seperti Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan Jeam Kelly Sroyer.
Struick harus bekerja keras dan menunjukkan performa terbaiknya dalam latihan maupun pertandingan uji coba untuk mendapatkan tempat di starting eleven Timnas Indonesia U-23. Persaingan ini justru diharapkan dapat memacu semangat Struick untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas permainannya.
Harapan untuk Masa Depan
Terlepas dari start yang kurang memuaskan di BRI Super League, masa depan Struick di dunia sepak bola masih sangat cerah. Dengan usia yang masih muda, potensi yang besar, dan dukungan dari pelatih serta rekan-rekan setimnya, Struick memiliki peluang untuk menjadi pemain bintang di masa depan.
Kunci utama bagi Struick adalah terus bekerja keras, meningkatkan kemampuan, dan tidak menyerah pada tekanan. Ia harus fokus pada pengembangan diri dan memanfaatkan setiap kesempatan yang diberikan untuk membuktikan kualitasnya.
Dukungan dari para penggemar juga sangat penting bagi perkembangan Struick. Kritik yang membangun dapat menjadi motivasi untuk terus berbenah diri, sementara dukungan positif dapat meningkatkan kepercayaan diri dan semangat juang.
Semoga Struick dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi Dewa United maupun Timnas Indonesia di masa depan.
Analisis Taktik dan Peran Struick dalam Tim
Untuk memahami lebih dalam mengapa performa Struick belum maksimal, perlu dilakukan analisis taktik dan peran yang diberikan kepadanya dalam tim. Dewa United, di bawah arahan Jan Olde Riekerink, cenderung bermain dengan formasi 4-3-3 atau variasinya. Dalam formasi ini, Struick seringkali ditempatkan sebagai winger kiri atau striker tengah.
Sebagai winger, Struick diharapkan mampu melakukan dribbling melewati pemain bertahan lawan, memberikan umpan silang akurat ke kotak penalti, dan mencetak gol dari sisi lapangan. Namun, dalam dua pertandingan awal, Struick terlihat kesulitan dalam melakukan penetrasi ke area pertahanan lawan dan kurang efektif dalam memberikan umpan silang.
Sebagai striker tengah, Struick diharapkan mampu menahan bola, membuka ruang bagi rekan-rekannya, dan mencetak gol. Namun, Struick terlihat kurang agresif dalam mencari posisi di kotak penalti dan belum mampu memanfaatkan peluang-peluang yang didapat dengan baik.
Salah satu faktor yang mempengaruhi performa Struick adalah kurangnya chemistry dengan pemain-pemain lain di lini depan Dewa United. Komunikasi dan kerjasama yang baik antara pemain-pemain di lini depan sangat penting untuk menciptakan peluang gol.
Strategi Pelatih untuk Meningkatkan Performa Struick
Jan Olde Riekerink memiliki beberapa strategi untuk meningkatkan performa Struick di BRI Super League. Pertama, ia akan memberikan kesempatan bermain yang lebih banyak kepada Struick agar ia dapat beradaptasi dengan cepat dengan gaya bermain Dewa United dan kompetisi BRI Super League.
Kedua, Riekerink akan memberikan arahan dan bimbingan khusus kepada Struick mengenai taktik dan strategi yang diterapkan dalam tim. Ia akan membantu Struick memahami perannya dalam tim dan memberikan solusi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi di lapangan.
Ketiga, Riekerink akan membangun chemistry antara Struick dengan pemain-pemain lain di lini depan Dewa United. Ia akan mengadakan sesi latihan khusus untuk meningkatkan komunikasi dan kerjasama antara pemain-pemain tersebut.
Keempat, Riekerink akan memberikan dukungan moral kepada Struick agar ia tetap percaya diri dan termotivasi untuk terus berkembang. Ia akan memberikan pujian atas usaha-usaha yang telah dilakukan Struick dan memberikan semangat untuk terus berjuang.
Dampak Kehadiran Pemain Naturalisasi di Liga 1
Kehadiran pemain-pemain naturalisasi seperti Rafael Struick memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Pemain-pemain naturalisasi membawa pengalaman dan kualitas yang berbeda ke dalam tim, sehingga dapat meningkatkan level kompetisi di Liga 1.
Pemain-pemain naturalisasi juga dapat menjadi contoh bagi pemain-pemain muda Indonesia untuk terus bekerja keras dan meningkatkan kemampuan. Mereka dapat belajar dari pengalaman dan kualitas yang dimiliki oleh pemain-pemain naturalisasi.
Namun, kehadiran pemain-pemain naturalisasi juga menimbulkan perdebatan di kalangan penggemar sepak bola. Beberapa pihak berpendapat bahwa kehadiran pemain-pemain naturalisasi dapat menghambat perkembangan pemain-pemain lokal. Mereka khawatir pemain-pemain lokal akan kesulitan untuk mendapatkan kesempatan bermain jika tim lebih memilih untuk memainkan pemain-pemain naturalisasi.
Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang bijaksana dalam mengatur kuota pemain naturalisasi di Liga 1. Kebijakan ini harus mempertimbangkan kepentingan pengembangan pemain lokal dan peningkatan level kompetisi di Liga 1.
Peran Media dalam Membangun Citra Pemain
Media memiliki peran penting dalam membangun citra pemain sepak bola, termasuk Rafael Struick. Pemberitaan yang positif dan konstruktif dapat meningkatkan kepercayaan diri pemain dan memberikan motivasi untuk terus berkembang.
Namun, pemberitaan yang negatif dan tendensius dapat merusak citra pemain dan mempengaruhi performanya di lapangan. Oleh karena itu, media diharapkan dapat memberitakan secara objektif dan berimbang mengenai pemain sepak bola.
Media juga dapat berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai sepak bola. Media dapat menjelaskan taktik dan strategi yang diterapkan dalam tim, serta memberikan analisis mengenai performa pemain.
Dengan pemberitaan yang positif dan edukatif, media dapat membantu membangun citra positif pemain sepak bola dan meningkatkan minat masyarakat terhadap sepak bola Indonesia.
Kesimpulan
Rafael Struick memang mengalami start yang kurang memuaskan di BRI Super League 2025/2026. Namun, dengan dukungan dari pelatih, rekan-rekan setim, dan para penggemar, ia memiliki potensi untuk bangkit dan menunjukkan kualitasnya. Faktor adaptasi, strategi pelatih, persaingan di timnas, dan peran media akan menjadi kunci penting dalam perjalanan karir Struick di sepak bola Indonesia. Semoga dengan kerja keras dan dedikasi, Struick dapat meraih kesuksesan dan memberikan kontribusi yang membanggakan bagi Dewa United dan Timnas Indonesia.