Roket Starship Terus Bermasalah, SpaceX Diprediksi Goyah

  • Maskobus
  • Aug 27, 2025

Starship, roket super berat andalan SpaceX, terus menghadapi serangkaian masalah yang menghambat kemajuannya. Kegagalan demi kegagalan dalam uji peluncuran semakin meningkatkan kekhawatiran tentang masa depan proyek ambisius ini dan dampaknya terhadap stabilitas finansial perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk. Biaya pengembangan yang membengkak, penundaan jadwal, dan keraguan investor semakin menambah tekanan pada SpaceX untuk segera membuktikan bahwa Starship layak untuk diandalkan.

Sejak memulai program pengujiannya, Starship telah menjalani hampir sepuluh kali uji peluncuran skala penuh. Namun, hingga saat ini, belum ada satu pun yang berhasil mencapai luar angkasa dan kembali ke Bumi dengan selamat. Setiap upaya berakhir dengan ledakan dahsyat, baik segera setelah lepas landas, di tengah penerbangan, maupun saat mencoba mendarat di laut. Rekor yang kurang memuaskan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kemampuan Starship untuk memenuhi harapan dan ambisi yang telah ditetapkan untuknya.

Meskipun menghadapi tantangan yang signifikan, NASA tetap menaruh harapan besar pada Starship. Badan antariksa Amerika Serikat ini berencana untuk menggunakan roket tersebut sebagai bagian integral dari program Artemis, yang bertujuan untuk membawa astronot kembali ke Bulan dalam beberapa tahun mendatang. Starship diharapkan dapat mengangkut astronot dari orbit Bulan ke permukaan, memungkinkan eksplorasi dan penelitian yang lebih mendalam di satelit alami Bumi tersebut.

Namun, dengan rekam jejak Starship yang dipenuhi dengan kegagalan uji coba, banyak yang meragukan apakah roket ini dapat memenuhi persyaratan ketat NASA dan beroperasi dengan andal dalam jangka waktu yang dijadwalkan. Mengingat bahwa setiap penerbangan uji coba Starship berakhir dengan ledakan, sulit untuk membayangkan bagaimana SpaceX dapat mengatasi semua masalah teknis dan mencapai tingkat keandalan yang dibutuhkan untuk misi berawak ke Bulan.

Selain masalah teknis, biaya pengembangan Starship yang sangat tinggi juga menjadi perhatian utama. Menurut sumber internal yang dikutip oleh Bloomberg, setiap prototipe Starship menghabiskan biaya ratusan juta dolar untuk diproduksi. Dengan serangkaian kegagalan yang terus berlanjut, total biaya yang telah dikeluarkan untuk program Starship diperkirakan telah mencapai miliaran dolar.

Roket Starship Terus Bermasalah, SpaceX Diprediksi Goyah

Biaya yang membengkak ini mulai memengaruhi upaya penggalangan dana SpaceX. Para investor semakin enggan untuk memberikan dana tambahan kepada perusahaan, terutama dengan valuasi USD 500 miliar yang diusulkan. Keraguan investor ini dapat mempersulit SpaceX untuk mendapatkan modal yang dibutuhkan untuk melanjutkan pengembangan Starship dan proyek-proyek lainnya.

Bagi Elon Musk, kesuksesan Starship sangat penting bagi masa depan SpaceX. Miliarder teknologi ini telah lama mempromosikan roket tersebut sebagai kunci untuk mewujudkan visinya tentang kolonisasi Mars. Musk percaya bahwa Starship akan memungkinkan manusia untuk melakukan perjalanan antarplanet secara terjangkau dan membangun peradaban baru di luar Bumi.

Namun, kegagalan Starship dapat menggagalkan ambisi besar Musk dan membawa konsekuensi yang mengerikan bagi SpaceX. Musk sendiri telah memperingatkan bahwa perusahaan dapat menghadapi kebangkrutan jika tidak dapat membuat Starship bekerja dengan andal. Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang dihadapi oleh SpaceX dan betapa pentingnya bagi perusahaan untuk segera mengatasi masalah yang menghantui Starship.

Sebagai bukti betapa pentingnya Starship bagi SpaceX, perusahaan telah mengalihkan sumber daya dari proyek-proyek lain untuk fokus pada pengembangan roket tersebut. Menurut sumber, SpaceX mungkin terpaksa menunda peluncuran satelit Starlink berbasis Falcon 9 akhir tahun ini karena lonjakan jumlah insinyur yang diminta untuk mengerjakan Starship.

Pengalihan sumber daya ini dapat berdampak negatif pada proyek-proyek lain SpaceX dan menunda pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, hal ini juga dapat menimbulkan ketegangan di dalam perusahaan, karena karyawan dari berbagai divisi bersaing untuk mendapatkan sumber daya dan perhatian.

Masalah yang dihadapi Starship juga membahayakan kewajiban SpaceX kepada NASA dan program Bulan Amerika. Badan antariksa tersebut mengharuskan SpaceX untuk membuktikan bahwa Starship dapat diisi ulang bahan bakarnya lebih dari selusin kali di orbit sebelum dapat disertifikasi untuk misi pendaratan di Bulan. Persyaratan ini dirancang untuk memastikan bahwa Starship dapat beroperasi dengan andal dan aman dalam kondisi luar angkasa yang ekstrem.

Namun, dengan kemunduran yang konsisten yang dialami Starship, NASA dan Kongres telah membuat rencana kontingensi. Mereka telah mengalokasikan tambahan USD 4 miliar untuk badan antariksa tersebut dan Sistem Peluncuran Antariksa (SLS) Boeing yang sangat mahal. Rencana kontingensi ini menunjukkan bahwa NASA tidak sepenuhnya yakin dengan kemampuan SpaceX untuk memenuhi janjinya dan sedang mempersiapkan alternatif jika Starship gagal.

Semua mata tertuju pada SpaceX saat mereka mencoba meluncurkan dan mendaratkan Starship dengan sukses untuk pertama kalinya. Keberhasilan atau kegagalan uji coba mendatang akan menentukan masa depan program Starship dan dampaknya terhadap SpaceX, NASA, dan industri luar angkasa secara keseluruhan.

Carissa Christensen, pendiri perusahaan konsultan BryceTech, menekankan pentingnya kemajuan yang terlihat dan dapat dibuktikan. "Hal nomor satu adalah kemajuan yang terlihat dan dapat dibuktikan," katanya. "Saya pikir itu akan sangat membantu untuk tidak menciptakan persepsi negatif."

Pernyataan Christensen menyoroti pentingnya bagi SpaceX untuk membangun kepercayaan publik dan investor dengan menunjukkan kemajuan yang nyata dalam pengembangan Starship. Jika SpaceX terus mengalami kegagalan, hal itu dapat merusak reputasi perusahaan dan mempersulit untuk mendapatkan dukungan finansial dan politik yang dibutuhkan untuk melanjutkan program Starship.

Singkatnya, masa depan Starship dan SpaceX berada di persimpangan jalan. Perusahaan harus mengatasi serangkaian masalah teknis, finansial, dan politik untuk mewujudkan visinya tentang kolonisasi Mars dan memenuhi kewajibannya kepada NASA. Kegagalan untuk melakukannya dapat membawa konsekuensi yang mengerikan bagi SpaceX dan industri luar angkasa secara keseluruhan. Hanya waktu yang akan menentukan apakah Starship akan menjadi roket revolusioner yang mengubah cara kita menjelajahi luar angkasa atau hanya menjadi mimpi yang tidak pernah terwujud.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :