Rutin Cek Gula Darah, Upaya Sederhana Jaga Tubuh dari Diabetes

  • Maskobus
  • Sep 19, 2025

Menjaga kestabilan kadar gula darah merupakan langkah krusial dalam mencegah berbagai komplikasi pada penderita diabetes. Tidak hanya mengandalkan obat atau suntikan insulin, pemantauan gula darah secara rutin juga diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan dan gaya hidup yang dijalani. Dalam dunia medis yang terus berkembang, pemahaman mendalam tentang diabetes dan cara mengelolanya menjadi semakin penting. Diabetes, yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pemantauan gula darah secara teratur adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi jangka panjang.

dr. Luse, Sp.PD-KEMD, seorang ahli penyakit dalam dari FINASIM di Mayapada Hospital Tangerang, menekankan pentingnya monitoring gula bagi penderita diabetes. Beliau menjelaskan bahwa pengecekan gula darah dibutuhkan untuk mendeteksi lonjakan atau penurunan gula darah, karena gula darah bisa berubah-ubah sesuai pola makan, aktivitas fisik, stres, bahkan pola tidur. Dengan rutin cek gula darah, kita bisa tahu kapan gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia). Pemahaman tentang hiperglikemia dan hipoglikemia sangat penting bagi penderita diabetes. Hiperglikemia terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi, yang dapat menyebabkan gejala seperti sering buang air kecil, rasa haus yang berlebihan, penglihatan kabur, dan kelelahan. Hipoglikemia, di sisi lain, terjadi ketika kadar gula darah terlalu rendah, yang dapat menyebabkan gejala seperti gemetar, berkeringat, pusing, kebingungan, dan bahkan kehilangan kesadaran.

Pemantauan gula darah secara rutin membantu pasien dan dokter untuk mengidentifikasi pola-pola ini dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat. Selain itu, pemantauan gula darah juga membantu mengoptimalkan pengobatan diabetes dan berfungsi dalam mencegah komplikasi. Dengan mengetahui hasil pemeriksaan secara rutin, pasien dapat memahami pola perubahan kadar gula sekaligus belajar menyesuaikan pola makan, aktivitas fisik, hingga gaya hidup. Setiap orang merespons pengobatan, misalnya insulin, dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan gula darah untuk membantu dokter menyesuaikan dosis sehingga terapi menjadi lebih tepat.

Pemantauan ini membantu melindungi organ vital agar kadar gula tetap berada dalam batas normal. Jika gula darah tidak terkontrol, dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, mata, saraf, hingga jantung. Komplikasi diabetes dapat sangat serius dan mempengaruhi kualitas hidup pasien secara signifikan. Kerusakan pada pembuluh darah dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan masalah sirkulasi lainnya. Kerusakan pada ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal, yang memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal. Kerusakan pada mata dapat menyebabkan retinopati diabetik, yang dapat menyebabkan kebutaan. Kerusakan pada saraf dapat menyebabkan neuropati diabetik, yang dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, dan masalah pencernaan.

Lebih lanjut, dr. Luse menerangkan berbagai jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes. Pertama, yang paling praktis adalah pemeriksaan mandiri di rumah menggunakan glukometer. Cukup menusuk ujung jari untuk mengambil sampel darah kapiler, hasilnya langsung terlihat dalam hitungan detik. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan sebelum makan, dua jam setelah makan, sebelum tidur, atau saat muncul gejala hipoglikemia. Glukometer adalah alat yang sangat berguna bagi penderita diabetes untuk memantau kadar gula darah mereka secara teratur. Alat ini mudah digunakan dan memberikan hasil yang cepat dan akurat. Dengan menggunakan glukometer secara teratur, pasien dapat mengidentifikasi tren dalam kadar gula darah mereka dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat.

Rutin Cek Gula Darah, Upaya Sederhana Jaga Tubuh dari Diabetes

Jenis pemeriksaan berikutnya adalah HbA1c atau Hemoglobin A1c, yang memberikan gambaran rata-rata kadar gula darah dalam tiga bulan terakhir. Pemeriksaan ini menilai keberhasilan pengelolaan diabetes dalam jangka panjang. Target yang disarankan umumnya 7%, sesuai rekomendasi dokter, dan pemeriksaan dilakukan setiap 3-6 bulan sekali di laboratorium. Pemeriksaan HbA1c memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kontrol gula darah pasien daripada pemeriksaan gula darah sesaat. Ini karena HbA1c mengukur persentase hemoglobin dalam darah yang terikat dengan glukosa. Semakin tinggi kadar gula darah, semakin banyak hemoglobin yang akan terikat dengan glukosa, dan semakin tinggi kadar HbA1c.

Selain itu, terdapat Continuous Glucose Monitoring (CGM), teknologi terbaru dengan sensor kecil yang ditempelkan di kulit untuk memantau kadar gula darah selama 24 jam. Hasilnya dapat langsung terbaca melalui aplikasi atau alat khusus, sehingga pasien bisa mengetahui pola naik-turun gula darah sepanjang hari. CGM adalah teknologi yang sangat inovatif yang memungkinkan pasien untuk memantau kadar gula darah mereka secara terus menerus tanpa harus menusuk jari mereka beberapa kali sehari. Sensor CGM ditempelkan di kulit dan mengirimkan data kadar gula darah ke perangkat penerima, seperti ponsel pintar atau alat khusus. Dengan menggunakan CGM, pasien dapat melihat bagaimana kadar gula darah mereka berubah sepanjang hari dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kadar gula darah mereka, seperti makanan, aktivitas fisik, dan stres.

Pemantauan gula darah sama pentingnya dengan obat dan insulin. Dengan rutin melakukannya, pasien lebih jarang mengalami kondisi darurat akibat diabetes. Karena itu, jangan sepelekan, mulailah memantau gula darah secara teratur untuk menjaga kestabilan gula darah dan mencegah komplikasi. Pemantauan gula darah adalah komponen penting dari pengelolaan diabetes yang efektif. Dengan memantau kadar gula darah mereka secara teratur, pasien dapat mengidentifikasi tren dalam kadar gula darah mereka dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat. Ini dapat membantu mencegah komplikasi diabetes dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Sugar Clinic Mayapada Hospital yang berlokasi di Kuningan, Lebak Bulus, Tangerang, Bandung, dan Surabaya menawarkan pemeriksaan skrining diabetes berbasis AI serta tes gula darah (HbA1c dan kolesterol) untuk mendeteksi risiko prediabetes maupun diabetes sejak dini sekaligus menjaga metabolisme tubuh tetap optimal. Skrining diabetes berbasis AI adalah teknologi yang menjanjikan yang dapat membantu mengidentifikasi orang-orang yang berisiko terkena diabetes sejak dini. Dengan menggunakan algoritma kecerdasan buatan, skrining ini dapat menganalisis data kesehatan pasien dan mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang terkait dengan diabetes. Ini dapat membantu dokter untuk memberikan intervensi dini dan mencegah perkembangan diabetes.

Informasi layanan lengkap tersedia melalui fitur Health Articles & Tips di aplikasi MyCare. Selain itu, fitur Personal Health juga memudahkan pemantauan langkah kaki, detak jantung, kalori terbakar, hingga BMI, sehingga kesehatan tetap terpantau setiap hari. Aplikasi MyCare adalah alat yang berguna bagi pasien untuk memantau kesehatan mereka secara keseluruhan. Dengan menggunakan aplikasi ini, pasien dapat melacak langkah kaki, detak jantung, kalori terbakar, dan BMI mereka. Ini dapat membantu mereka untuk membuat perubahan gaya hidup yang sehat dan meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :