Sinta Wahid-Lukman Hakim Jenguk Tahanan Demo Rusuh di Polda Metro

  • Maskobus
  • Sep 23, 2025

Sejumlah tokoh terkemuka yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) melakukan kunjungan ke Polda Metro Jaya pada hari Selasa, 23 September 2025, dengan tujuan utama menjenguk para aktivis yang ditahan terkait dengan aksi demonstrasi yang berujung pada kerusuhan yang terjadi pada tanggal 25 hingga 31 Agustus.

Rombongan GNB ini terdiri dari tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh dan reputasi yang kuat di masyarakat, termasuk di antaranya adalah Sinta Nuriyah Wahid, istri dari Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gus Dur. Kehadiran Sinta Nuriyah Wahid dalam rombongan ini menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, serta kepeduliannya terhadap nasib para aktivis yang ditahan.

Selain Sinta Nuriyah Wahid, hadir pula mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, yang dikenal sebagai sosok yang memiliki pemahaman mendalam tentang agama dan toleransi. Kehadiran Lukman Hakim Saifuddin dalam rombongan ini memberikan dimensi spiritual dan moral pada kunjungan tersebut, serta menunjukkan bahwa persoalan yang dihadapi oleh para aktivis yang ditahan tidak hanya bersifat politis, tetapi juga memiliki dimensi kemanusiaan dan keagamaan.

Tidak hanya itu, rombongan GNB ini juga diperkuat oleh kehadiran mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Erry Riyana Hardjapamekas, yang dikenal sebagai tokoh yang memiliki integritas dan komitmen yang kuat terhadap pemberantasan korupsi. Kehadiran Erry Riyana Hardjapamekas dalam rombongan ini memberikan pesan yang jelas bahwa GNB tidak hanya peduli terhadap nasib para aktivis yang ditahan, tetapi juga memiliki perhatian yang besar terhadap isu-isu keadilan dan pemberantasan korupsi.

Sinta Wahid-Lukman Hakim Jenguk Tahanan Demo Rusuh di Polda Metro

Selain tokoh-tokoh tersebut, hadir pula Inaya Wahid, putri dari Gus Dur yang juga dikenal sebagai aktivis sosial dan pemerhati isu-isu perempuan dan anak-anak. Kehadiran Inaya Wahid dalam rombongan ini menunjukkan bahwa GNB memiliki perhatian yang besar terhadap isu-isu yang berkaitan dengan hak-hak perempuan dan anak-anak, serta komitmen untuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan gender.

Rombongan GNB ini juga dilengkapi oleh kehadiran Karlina R. Supelli, seorang filsuf dan teolog perempuan yang dikenal sebagai pemikir kritis dan pembela hak-hak asasi manusia. Kehadiran Karlina R. Supelli dalam rombongan ini memberikan dimensi intelektual dan filosofis pada kunjungan tersebut, serta menunjukkan bahwa GNB memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu keadilan dan hak asasi manusia.

Selain itu, hadir pula Pdt. Gomar Gultom, seorang tokoh agama Kristen yang dikenal sebagai sosok yang toleran dan inklusif. Kehadiran Pdt. Gomar Gultom dalam rombongan ini menunjukkan bahwa GNB memiliki komitmen yang kuat terhadap kerukunan antarumat beragama dan toleransi, serta keyakinan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama untuk diperlakukan secara adil dan setara.

Rombongan GNB ini juga diperkuat oleh kehadiran Komaruddin Hidayat, seorang intelektual Muslim yang dikenal sebagai pemikir moderat dan pembela demokrasi. Kehadiran Komaruddin Hidayat dalam rombongan ini memberikan dimensi intelektual dan politik pada kunjungan tersebut, serta menunjukkan bahwa GNB memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu demokrasi dan hak-hak politik warga negara.

Tidak ketinggalan, hadir pula Beka Ulung Hapsara, seorang aktivis HAM yang dikenal sebagai pembela hak-hak kelompok minoritas dan korban pelanggaran HAM. Kehadiran Beka Ulung Hapsara dalam rombongan ini menunjukkan bahwa GNB memiliki perhatian yang besar terhadap isu-isu hak asasi manusia, khususnya hak-hak kelompok minoritas dan korban pelanggaran HAM.

Kedatangan rombongan GNB di Polda Metro Jaya disambut langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri, beserta Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Dekananto Eko Purwono. Sambutan hangat yang diberikan oleh Kapolda Metro Jaya dan Wakapolda Metro Jaya menunjukkan bahwa pihak kepolisian menghargai kunjungan GNB dan bersedia untuk menjalin dialog yang konstruktif dalam rangka mencari solusi terbaik bagi persoalan yang dihadapi oleh para aktivis yang ditahan.

Setelah tiba di Polda Metro Jaya, rombongan GNB melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolda Metro Jaya dan Wakapolda Metro Jaya di Gedung Promoter. Pertemuan tersebut berlangsung secara konstruktif dan dialogis, di mana kedua belah pihak saling bertukar informasi dan pandangan mengenai persoalan yang dihadapi oleh para aktivis yang ditahan.

Dalam pertemuan tersebut, rombongan GNB menyampaikan keprihatinan mereka atas penahanan para aktivis dan meminta agar pihak kepolisian dapat memberikan perlakuan yang adil dan manusiawi kepada para tahanan. Rombongan GNB juga meminta agar pihak kepolisian dapat mempertimbangkan untuk memberikan penangguhan penahanan kepada para aktivis, dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan dan keluarga mereka.

Selain itu, rombongan GNB juga menyampaikan kesediaan mereka untuk membantu pihak kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta mencegah terjadinya aksi-aksi kekerasan dan anarkis di masa mendatang. Rombongan GNB juga mengajak semua pihak untuk mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan setiap persoalan, serta menghindari tindakan-tindakan yang dapat memicu konflik dan perpecahan.

Setelah melakukan pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya dan Wakapolda Metro Jaya, rombongan GNB kemudian berkesempatan untuk menjenguk para aktivis yang ditahan di ruang tahanan Polda Metro Jaya. Kunjungan tersebut merupakan momen yang sangat mengharukan, di mana para tokoh GNB dapat bertatap muka langsung dengan para aktivis yang ditahan, memberikan dukungan moral, dan menyampaikan pesan-pesan solidaritas.

Dalam kunjungan tersebut, Sinta Nuriyah Wahid menyampaikan pesan kepada para aktivis yang ditahan untuk tetap sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan ini. Sinta Nuriyah Wahid juga mengingatkan para aktivis untuk tetap menjaga semangat perjuangan dan tidak menyerah dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran.

Sementara itu, Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan pesan kepada para aktivis yang ditahan untuk tetap menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan dalam setiap tindakan mereka. Lukman Hakim Saifuddin juga mengingatkan para aktivis untuk selalu mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan setiap persoalan, serta menghindari tindakan-tindakan yang dapat memicu konflik dan perpecahan.

Erry Riyana Hardjapamekas menyampaikan pesan kepada para aktivis yang ditahan untuk tetap menjaga integritas dan komitmen mereka terhadap pemberantasan korupsi. Erry Riyana Hardjapamekas juga mengingatkan para aktivis untuk tidak pernah lelah dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran, serta melawan segala bentuk korupsi dan ketidakadilan.

Kunjungan rombongan GNB ke Polda Metro Jaya ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap para aktivis yang ditahan, serta upaya untuk menjalin dialog yang konstruktif dengan pihak kepolisian dalam rangka mencari solusi terbaik bagi persoalan yang dihadapi. Kunjungan ini juga merupakan momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Diharapkan, kunjungan ini dapat memberikan dampak positif bagi proses hukum yang sedang berjalan, serta memberikan semangat dan motivasi bagi para aktivis yang ditahan untuk tetap tegar dan tidak menyerah dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Selain itu, diharapkan kunjungan ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus berupaya menjaga keamanan, ketertiban, dan kerukunan di masyarakat, serta menghindari tindakan-tindakan yang dapat memicu konflik dan perpecahan.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :