Taktik Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Jadi Bahan Analisis Media Inggris: Pertama Coba-coba, Pakai Pakem STY, Sekarang Racik yang Baru

  • Maskobus
  • Sep 17, 2025

Media Inggris menyoroti evolusi taktik yang diterapkan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, mulai dari eksperimen awal, kembali ke fondasi Shin Tae-yong, hingga upaya meracik formula baru. Analisis ini muncul menjelang tantangan berat yang menanti Garuda di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Arab Saudi dan Irak pada Oktober mendatang.

Daily Star, media ternama asal Inggris, menyoroti bagaimana Kluivert, yang ditunjuk menggantikan Shin Tae-yong, telah mencoba berbagai pendekatan dalam memimpin Timnas Indonesia. Mereka mencatat bahwa Kluivert awalnya mencoba melakukan perubahan radikal pada sistem permainan. Namun, kekalahan telak 1-5 dari Australia menjadi pelajaran berharga bahwa transisi taktis tidak bisa dilakukan secara instan.

"Ia mencoba melakukan perubahan radikal pada sistem permainan, tetapi kekalahan telak 1-5 dari Australia menjadi peringatan keras: transisi tidak dapat dilakukan secara instan," tulis Daily Star.

Setelah kekalahan tersebut, Kluivert memilih untuk kembali ke fondasi yang telah dibangun oleh Shin Tae-yong. Ia mengandalkan formasi 3-4-3 dalam pertandingan melawan China, Bahrain, dan Jepang. Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk menstabilkan tim dan memanfaatkan kekuatan yang sudah ada.

Taktik Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Jadi Bahan Analisis Media Inggris: Pertama Coba-coba, Pakai Pakem STY, Sekarang Racik yang Baru

Namun, Kluivert tidak sepenuhnya terpaku pada pakem STY. Pada FIFA Matchday September lalu, saat Timnas Indonesia menghadapi Chinese Taipei (6-0) dan Lebanon (0-0), Kluivert menunjukkan keberanian untuk melakukan eksperimen taktis. Daily Star menilai bahwa Kluivert tengah membangun identitas taktisnya sendiri. Ia tidak sekadar merotasi pemain, melainkan juga mengubah sistem permainan menjadi formasi 4-4-2, sehingga menghadirkan wajah baru bagi tim.

Perubahan formasi ini bukan sekadar angka di atas kertas. Kluivert juga melakukan perubahan signifikan pada peran pemain di lapangan. Calvin Verdonk, yang biasanya beroperasi sebagai bek sayap klasik, kini ditempatkan sebagai full-back terbalik ala Pep Guardiola. Peran ini membuat tim lebih leluasa dalam membangun serangan sekaligus mempersempit jarak antar lini.

Transformasi serupa juga terjadi pada Nathan Tjoe-A-On. Jika sebelumnya ia berfungsi sebagai gelandang bertahan, kini ia dimainkan lebih agresif sebagai perebut bola. Tugasnya jelas: menghentikan aliran permainan lawan sekaligus menciptakan ruang agar gelandang kreatif bisa lebih bebas mengatur serangan.

Eksperimen Kluivert semakin menarik saat melawan Lebanon. Marselino Ferdinan didorong naik menggantikan Mauro Zijlstra, bukan sebagai striker murni, melainkan berperan sebagai false nine. Peran ini memberikan fleksibilitas lebih di lini depan dan menyulitkan pemain bertahan lawan untuk melakukan penjagaan.

Selain itu, Patrick Kluivert juga mulai merapikan sektor pertahanan agar lebih kokoh. Kevin Diks, yang biasanya beroperasi sebagai bek kanan, mendapat peran baru saat melawan Lebanon dengan dipasang sebagai bek tengah. Posisi ini sekaligus melanjutkan peran barunya bersama Borussia Monchengladbach di Bundesliga.

Duet Diks bersama Jay Idzes dari Sassuolo terlihat cukup menjanjikan. Kombinasi mereka semakin solid dengan kehadiran pemain berpengalaman seperti Jordi Amat, serta deretan nama muda potensial seperti Justin Hubner, Mees Hilgers, hingga talenta lokal Rizky Ridho. Lini belakang yang solid tentu menjadi modal penting bagi Timnas Indonesia untuk menghadapi lawan-lawan tangguh di Kualifikasi Piala Dunia.

Namun, eksperimen Kluivert tidak sepenuhnya berjalan mulus. Meskipun mendominasi permainan dengan penguasaan bola mencapai 81 persen saat melawan Lebanon, Jay Idzes dkk. hanya melepaskan tembakan sebanyak sembilan kali tanpa satu pun mengarah ke gawang. Hal ini menunjukkan bahwa Timnas Indonesia masih kesulitan membongkar pertahanan rapat.

Daily Star menyoroti bahwa Timnas Indonesia tampak buntu saat meladeni tim defensif. Meskipun mampu menguasai bola, mereka kesulitan menciptakan peluang berbahaya dan mencetak gol. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Patrick Kluivert dan tim pelatih.

Tim pelatih Timnas Indonesia harus serius membenahi kinerja lini depan jika mereka bisa mengimbangi Arab Saudi dan Irak pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober mendatang. Mereka perlu mencari solusi untuk meningkatkan kreativitas serangan dan efektivitas dalam memanfaatkan peluang.

Menjelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia akan menjalani dua laga penting dengan sistem round-robin. Pertandingan pertama akan berlangsung melawan Arab Saudi, tuan rumah Grup B, pada tanggal 8 Oktober 2025. Pertandingan ini akan menjadi ujian berat bagi Garuda, mengingat Arab Saudi merupakan salah satu tim terkuat di Asia.

Selanjutnya, Timnas Indonesia akan menjamu Irak pada 12 Oktober 2025. Bermain di kandang sendiri tentu akan memberikan keuntungan bagi Garuda, namun Irak juga bukan lawan yang mudah dikalahkan. Mereka memiliki pemain-pemain berkualitas dan pengalaman yang cukup di level internasional.

Setiap tim akan memainkan dua pertandingan, bertindak sebagai tuan rumah dan tim tamu. Pertandingan-pertandingan ini akan sangat menentukan nasib Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Hanya juara grup yang langsung lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Sementara itu, tim yang finis runner-up masih memiliki kesempatan dengan menjalani pertandingan dua leg di Ronde 5 melawan runner-up Grup A.

Pemenang Ronde 5 akan melaju ke Playoff Antar Konfederasi yang menghadirkan lawan dari berbagai benua seperti Afrika, Oceania, CONMEBOL, dan CONCACAF, yang merupakan tantangan lebih besar lagi. Perjalanan menuju Piala Dunia 2026 masih panjang dan penuh tantangan, namun dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, Timnas Indonesia memiliki peluang untuk meraih hasil yang positif.

Berikut adalah jadwal lengkap Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026:

  • Timnas Indonesia vs Arab Saudi
  • Timnas Indonesia vs Irak
  • Arab Saudi Vs Irak

Analisis dari Daily Star ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai perkembangan taktik Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert. Mulai dari adaptasi awal, kembali ke fondasi yang sudah ada, hingga upaya menciptakan identitas taktis yang baru, Kluivert terus berupaya untuk membawa Garuda terbang tinggi.

Namun, tantangan yang menanti di depan mata tidaklah mudah. Arab Saudi dan Irak merupakan lawan yang sangat kuat dan akan memberikan perlawanan yang sengit. Timnas Indonesia perlu mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin dan menunjukkan performa terbaiknya jika ingin meraih hasil yang positif.

Semua mata akan tertuju pada Patrick Kluivert dan Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mampukah Kluivert meracik strategi yang jitu dan membawa Garuda meraih kemenangan? Waktu yang akan menjawabnya.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :