Tekor Rp 1,22 Triliun, Beban Operasional XLSmart Bengkak Pascamerger.

  • Maskobus
  • Sep 19, 2025

XL Smart Telecom atau XLSmart, entitas yang lahir dari merger antara XL Axiata dan Smartfren, mencatatkan kerugian bersih yang signifikan sebesar Rp 1,22 triliun pada semester pertama tahun 2025. Kerugian ini terutama disebabkan oleh lonjakan yang substansial di hampir semua lini beban operasional perusahaan. Peningkatan tersebut meliputi beban penyusutan, biaya infrastruktur, pengeluaran untuk penjualan dan pemasaran, biaya interkoneksi, serta berbagai beban langsung lainnya yang terkait dengan operasional perusahaan.

Direktur & Chief Regulatory Officer XLSmart, Merza Fachys, menjelaskan bahwa situasi ini merupakan hal yang wajar dan dapat dimaklumi, mengingat periode ini bertepatan dengan proses integrasi yang tengah berlangsung. Ia menekankan bahwa peningkatan beban operasional menjadi tantangan utama yang harus dihadapi perusahaan, terutama di tengah upaya untuk mencapai pertumbuhan pendapatan pascamerger.

"Ini adalah margin tahun pertama. Biaya yang dikeluarkan sangat besar, terutama untuk integrasi, pembenahan jaringan, pengaturan berbagai aspek operasional. Biayanya memang tinggi. Dan kami telah sepakat bahwa tahun pertama ini akan difokuskan untuk menyelesaikan seluruh proses integrasi, melakukan pembenahan secara menyeluruh, agar perusahaan dapat segera ‘take off’ dengan baik," ujar Merza saat ditemui di sela-sela acara media gathering Fun Bowling XLSmart, yang diadakan di Spin City, Jakarta Pusat, pada hari Kamis (18/9).

Merza Fachys menegaskan bahwa proses integrasi jaringan, konsolidasi komersial, serta penyatuan budaya perusahaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Ia meminta agar publik tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa merger ini berdampak negatif. "Jadi, jangan hanya dilihat, ‘wah, kok jelek ini merger’. Ini sudah diperhitungkan. Bahwa semua ini memang risiko yang sudah kami hitung akan terjadi di tahun pertama. Setelah itu, kami yakin akan moncer. Apakah itu jelek? Tidak. Di mana-mana, orang bisnis di awal memang seperti itu," ujarnya dengan nada optimistis.

Penting untuk dicatat bahwa dari sisi pendapatan, perusahaan sebenarnya menunjukkan kinerja yang positif. Total pendapatan XLSmart mengalami kenaikan sebesar 11,98% secara tahunan, meningkat dari Rp 17,05 triliun menjadi Rp 19,09 triliun. Kontributor utama pendapatan ini adalah jasa GSM mobile dan jaringan telekomunikasi, yang menyumbang sebesar Rp 18,83 triliun. Sementara itu, layanan managed services dan jasa teknologi informasi memberikan kontribusi sebesar Rp 255,75 miliar.

Tekor Rp 1,22 Triliun, Beban Operasional XLSmart Bengkak Pascamerger.

Namun, sayangnya, kenaikan pendapatan yang berhasil diraih tersebut tidak cukup untuk mengkompensasi tekanan yang berasal dari membengkaknya sejumlah beban operasional. Secara rinci, biaya penyusutan melonjak dari Rp 6,06 triliun menjadi Rp 7,30 triliun. Beban infrastruktur juga mengalami peningkatan yang signifikan, dari Rp 4,40 triliun menjadi Rp 5,36 triliun. Selain itu, beban interkoneksi dan biaya langsung lainnya juga ikut terdongkrak, dari Rp 1,56 triliun menjadi Rp 2,12 triliun.

Selain beban-beban operasional tersebut, XLSmart juga harus menanggung kenaikan biaya keuangan. Dari Rp 1,53 triliun pada semester pertama tahun 2024, angka ini melejit menjadi Rp 1,86 triliun pada periode yang sama tahun 2025. Kombinasi dari berbagai tekanan inilah yang akhirnya menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar.

Analisis lebih mendalam terhadap laporan keuangan XLSmart menunjukkan beberapa faktor kunci yang berkontribusi terhadap lonjakan beban operasional pascamerger. Pertama, proses integrasi jaringan melibatkan investasi yang signifikan dalam modernisasi dan perluasan infrastruktur. Hal ini diperlukan untuk menggabungkan dua jaringan yang berbeda menjadi satu jaringan yang terpadu dan efisien. Investasi ini mencakup penggantian perangkat keras, peningkatan kapasitas jaringan, dan optimasi konfigurasi jaringan.

Kedua, konsolidasi komersial juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Perusahaan harus melakukan harmonisasi produk dan layanan, menyelaraskan strategi pemasaran, dan mengintegrasikan sistem penjualan dan distribusi. Hal ini melibatkan pengeluaran untuk kampanye pemasaran baru, pelatihan staf, dan pengembangan sistem informasi yang terintegrasi.

Ketiga, penyatuan budaya perusahaan juga merupakan tantangan tersendiri. XL Axiata dan Smartfren memiliki budaya perusahaan yang berbeda. Proses penyatuan budaya ini memerlukan upaya yang intensif untuk membangun kesamaan visi dan nilai-nilai, meningkatkan komunikasi internal, dan memfasilitasi kolaborasi antar tim.

Selain faktor-faktor yang terkait langsung dengan proses merger, terdapat juga faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja keuangan XLSmart. Persaingan di industri telekomunikasi semakin ketat, dengan munculnya pemain-pemain baru dan inovasi teknologi yang disruptif. Hal ini memaksa perusahaan untuk terus berinvestasi dalam teknologi baru dan meningkatkan kualitas layanan agar tetap kompetitif.

Kenaikan suku bunga juga memberikan tekanan pada biaya keuangan perusahaan. XLSmart memiliki utang yang cukup besar, sehingga kenaikan suku bunga berdampak signifikan terhadap beban bunga yang harus ditanggung.

Meskipun mengalami kerugian pada semester pertama tahun 2025, XLSmart tetap optimistis dengan prospek bisnisnya di masa depan. Perusahaan yakin bahwa investasi yang dilakukan dalam proses integrasi akan membuahkan hasil dalam jangka panjang. XLSmart juga berencana untuk terus mengembangkan layanan-layanan baru yang inovatif, meningkatkan kualitas jaringan, dan memperluas jangkauan layanannya.

Beberapa inisiatif strategis yang akan dilakukan oleh XLSmart antara lain:

  • Pengembangan layanan 5G: XLSmart berencana untuk mempercepat implementasi layanan 5G di berbagai wilayah di Indonesia. Layanan 5G akan memberikan kecepatan internet yang lebih tinggi, latensi yang lebih rendah, dan kapasitas jaringan yang lebih besar. Hal ini akan memungkinkan XLSmart untuk menawarkan layanan-layanan baru seperti augmented reality, virtual reality, dan internet of things (IoT).
  • Ekspansi jaringan fiber optik: XLSmart akan terus memperluas jaringan fiber optiknya untuk meningkatkan kualitas layanan internet broadband. Jaringan fiber optik menawarkan kecepatan internet yang lebih stabil dan handal dibandingkan dengan jaringan kabel tembaga.
  • Pengembangan ekosistem digital: XLSmart berupaya untuk membangun ekosistem digital yang lengkap, yang mencakup berbagai layanan seperti e-commerce, e-payment, dan entertainment. Hal ini akan memungkinkan XLSmart untuk meningkatkan pendapatan dari layanan-layanan non-tradisional.
  • Peningkatan efisiensi operasional: XLSmart akan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi operasionalnya dengan mengoptimalkan proses bisnis, mengurangi biaya, dan meningkatkan produktivitas.

Dengan strategi-strategi tersebut, XLSmart berharap dapat meningkatkan kinerja keuangannya dan mencapai profitabilitas dalam jangka panjang. Perusahaan juga berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggannya dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia.

Kerugian yang dialami XLSmart pada semester pertama tahun 2025 menjadi pelajaran penting bagi perusahaan. XLSmart harus lebih berhati-hati dalam mengelola biaya operasionalnya dan memastikan bahwa investasi yang dilakukan memberikan hasil yang optimal. Perusahaan juga harus lebih responsif terhadap perubahan pasar dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap tantangan-tantangan baru.

Meskipun demikian, prospek bisnis XLSmart tetap menjanjikan. Pasar telekomunikasi di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar. Dengan strategi yang tepat, XLSmart dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada dan menjadi pemain utama di industri telekomunikasi Indonesia. Keberhasilan merger antara XL Axiata dan Smartfren akan sangat bergantung pada kemampuan manajemen untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada dan memanfaatkan sinergi yang tercipta dari penggabungan kedua perusahaan.

Dalam beberapa tahun mendatang, XLSmart akan menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para pesaingnya. Oleh karena itu, XLSmart harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanannya agar tetap relevan di mata pelanggan. Perusahaan juga harus membangun brand yang kuat dan menjalin hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan. Dengan demikian, XLSmart dapat mencapai kesuksesan jangka panjang dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :