Telkom Targetkan Pemulihan Kabel Laut Papua Selatan Rampung 14 September

  • Maskobus
  • Sep 09, 2025

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memacu upaya pemulihan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS) yang mengalami gangguan pada ruas Sorong-Merauke. Target ambisius telah ditetapkan, yakni penyelesaian perbaikan pada 14 September 2025, demi memulihkan konektivitas digital di wilayah Papua Selatan.

Kepastian ini disampaikan dalam forum audiensi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, mahasiswa, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga komunitas ojek online di Papua Selatan. Audiensi yang digelar di Telkom Landmark Tower, Jakarta, menjadi wadah untuk menyampaikan perkembangan terkini, menampung aspirasi, dan menyelaraskan langkah-langkah pemulihan.

Hadir dalam audiensi tersebut sejumlah pejabat penting, antara lain Plh Dirjen Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Denny Setiawan; Asdep Koordinasi Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas Keamanan Siber Kemenko Polkam, Marsma TNI Budi Eko Pratomo; Anggota DPD RI Provinsi Papua Selatan, Rudi Tirtayana; serta perwakilan pemerintah daerah Papua Selatan dan Kabupaten Merauke. Kehadiran para pemangku kepentingan ini mencerminkan urgensi dan komitmen bersama untuk mengatasi masalah konektivitas di Papua Selatan.

Wakil Direktur Utama Telkom, Muhammad Awaluddin, menegaskan komitmen perusahaan untuk menjaga konektivitas digital hingga ke wilayah terluar Indonesia. Awaluddin menekankan bahwa Telkom tidak hanya berperan sebagai penyedia layanan telekomunikasi semata, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk memastikan konektivitas digital yang merata dari Sabang hingga Merauke. "Telkom mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mengakselerasi pemulihan kabel laut ini," ujarnya dengan nada optimis. Komitmen ini menunjukkan keseriusan Telkom dalam mengatasi permasalahan infrastruktur yang krusial bagi kemajuan Papua Selatan.

Direktur Network Telkom, Nanang Hendarno, memberikan pemaparan lebih detail mengenai perkembangan terbaru proses pemulihan SKKL. Ia menjelaskan bahwa layanan di Merauke, Timika, dan Kaimana telah kembali normal setelah ruas Timika-Merauke berhasil diperbaiki dan diaktifkan kembali. Saat ini, fokus utama tim teknis Telkom adalah memperbaiki ruas Sorong-Fakfak yang menjadi titik krusial dalam jaringan kabel laut tersebut. Nanang optimis bahwa perbaikan ruas Sorong-Fakfak dapat diselesaikan sesuai target, yaitu pada 14 September 2025.

Telkom Targetkan Pemulihan Kabel Laut Papua Selatan Rampung 14 September

Namun, Nanang juga menyampaikan bahwa proses pemulihan kabel laut ini akan berdampak pada penurunan kualitas layanan sementara di wilayah Merauke, Timika, dan Kaimana. Penurunan kualitas layanan ini tidak dapat dihindari karena tim teknis harus melakukan konfigurasi ulang dan penyesuaian jaringan selama proses perbaikan. Telkom berjanji akan meminimalkan dampak negatif tersebut dan memastikan layanan kembali normal secepat mungkin setelah perbaikan selesai. Informasi mengenai periode penurunan kualitas layanan akan diumumkan secara transparan kepada masyarakat agar mereka dapat mempersiapkan diri.

Perwakilan pemerintah daerah, termasuk Pj. Sekda Papua Selatan, Maddaremmeng; Wakil Ketua II DPR Papua Selatan, Viktorianus Ohoiwtun; serta Wakil Bupati Merauke, Fauzun Nihayah, menyampaikan apresiasi atas respons cepat Telkom dalam menangani masalah ini. Mereka menyadari bahwa konektivitas digital sangat penting bagi pembangunan ekonomi, pendidikan, dan sosial di Papua Selatan. Mereka berharap agar pemulihan dapat segera rampung dan layanan internet dapat kembali normal secepatnya. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk mendukung Telkom dalam proses pemulihan dan memastikan kelancaran pekerjaan di lapangan.

Dukungan juga datang dari masyarakat, mahasiswa, UMKM, hingga komunitas ojek online di Papua Selatan. Mereka menyadari bahwa internet telah menjadi kebutuhan primer di era digital ini. Mahasiswa membutuhkan internet untuk belajar dan mencari informasi, UMKM membutuhkan internet untuk memasarkan produk dan menjangkau pelanggan yang lebih luas, dan komunitas ojek online membutuhkan internet untuk mencari nafkah. Mereka mendorong Telkom untuk tidak hanya fokus pada pemulihan, tetapi juga menyiapkan sistem backup dan mekanisme kompensasi untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan. Masyarakat juga berharap agar Telkom dapat meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan jaringan internet di seluruh wilayah Papua Selatan.

Menanggapi aspirasi dan masukan dari berbagai pihak, Awaluddin menegaskan komitmen Telkom untuk memperkuat infrastruktur telekomunikasi digital, meningkatkan efektivitas backup dan kecepatan respon, serta pemerataan akses terhadap layanan digital di wilayah Papua Selatan. Telkom menyadari bahwa investasi dalam infrastruktur digital adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan perekonomian Papua Selatan. Telkom juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan memberikan kompensasi yang sesuai kepada pelanggan yang terdampak oleh gangguan jaringan.

Lebih lanjut, Telkom akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan pembangunan infrastruktur digital yang berkelanjutan dan inklusif di Papua Selatan. Telkom juga akan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan agar pembangunan infrastruktur digital sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka. Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, Telkom yakin dapat mewujudkan visi Papua Selatan sebagai wilayah yang maju, sejahtera, dan terhubung secara digital.

Gangguan pada SKKL SMPCS ini menjadi pelajaran berharga bagi Telkom dan seluruh pemangku kepentingan. Peristiwa ini menunjukkan betapa rentannya infrastruktur kabel laut terhadap berbagai faktor, seperti aktivitas alam, aktivitas manusia, dan faktor teknis lainnya. Oleh karena itu, Telkom perlu meningkatkan sistem monitoring dan deteksi dini untuk mencegah terjadinya gangguan serupa di masa depan. Telkom juga perlu mengembangkan strategi mitigasi risiko yang komprehensif untuk mengurangi dampak negatif dari gangguan jaringan.

Selain itu, Telkom juga perlu berinvestasi dalam teknologi alternatif, seperti satelit dan radio, untuk menyediakan layanan backup jika terjadi gangguan pada kabel laut. Teknologi alternatif ini dapat memastikan konektivitas tetap terjaga dan masyarakat tidak kehilangan akses terhadap informasi dan layanan digital. Telkom juga perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia untuk menangani masalah teknis yang kompleks dan memastikan pemulihan jaringan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Telkom berharap dapat memulihkan kepercayaan masyarakat dan membuktikan komitmennya untuk memberikan layanan telekomunikasi yang berkualitas dan terpercaya di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Papua Selatan. Telkom juga berharap agar pemulihan SKKL SMPCS ini dapat menjadi momentum untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital di Papua Selatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Pemulihan SKKL SMPCS bukan hanya sekadar perbaikan teknis, tetapi juga merupakan investasi dalam masa depan Papua Selatan. Konektivitas digital yang handal dan terjangkau akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan sosial di wilayah ini. Dengan akses internet yang lebih baik, masyarakat Papua Selatan dapat mengakses informasi dan pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan berpartisipasi dalam ekonomi digital. UMKM dapat memperluas pasar dan meningkatkan daya saing, dan mahasiswa dapat belajar dan berkolaborasi dengan mahasiswa dari seluruh dunia.

Oleh karena itu, pemulihan SKKL SMPCS adalah prioritas utama bagi Telkom dan seluruh pemangku kepentingan. Dengan kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi yang kuat, Telkom yakin dapat menyelesaikan perbaikan pada 14 September 2025 dan memulihkan konektivitas digital di Papua Selatan. Telkom juga berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur digital di wilayah ini dan memastikan bahwa masyarakat Papua Selatan dapat menikmati manfaat dari era digital.

Keberhasilan pemulihan SKKL SMPCS akan menjadi bukti nyata komitmen Telkom untuk membangun Indonesia yang lebih terhubung dan inklusif. Telkom akan terus berinovasi dan berinvestasi dalam teknologi baru untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang berada di wilayah terpencil dan terluar, dapat menikmati manfaat dari era digital. Telkom juga akan terus berkolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara digital yang maju dan berdaya saing global.

Dengan semangat gotong royong dan komitmen yang kuat, Telkom yakin dapat mengatasi tantangan dan mewujudkan impian Indonesia yang lebih terhubung dan sejahtera. Pemulihan SKKL SMPCS adalah langkah penting dalam perjalanan menuju Indonesia digital, dan Telkom bangga menjadi bagian dari perjalanan ini.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :