Tenggorokan Pria Ini Robek Gegara Menahan Bersin, Bikin Dokter Terheran-heran

  • Maskobus
  • Sep 18, 2025

Seorang pria berusia 30-an di Inggris mengalami insiden medis yang sangat tidak biasa dan berpotensi berbahaya. Ia tiba di unit gawat darurat dengan keluhan rasa sakit yang hebat dan pembengkakan yang nyata di lehernya, yang membuatnya kesulitan untuk bergerak. Pria itu menjelaskan bahwa gejala-gejala ini muncul secara tiba-tiba setelah ia mencoba menahan bersin dengan memencet hidungnya dan menutup mulutnya rapat-rapat. Pada saat kejadian, ia sedang mengemudi dan menderita gejala demam akibat serbuk sari, yang juga dikenal sebagai hay fever.

Meskipun pria itu tidak mengalami kesulitan bernapas, menelan, atau berbicara, dokter yang memeriksanya menemukan adanya suara "krek-krek" samar saat mereka melakukan pemeriksaan awal pada lehernya. Suara ini segera menimbulkan kekhawatiran, dan dokter memutuskan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi di dalam leher pria itu, dokter melakukan rontgen. Hasil rontgen mengungkapkan tanda-tanda emfisema subkutan, suatu kondisi medis di mana udara terperangkap di bawah lapisan jaringan terdalam kulit. Temuan ini semakin memperkuat kecurigaan dokter bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti, dokter kemudian melakukan pemindaian CT. Pemindaian CT mengungkapkan bahwa telah terbentuk robekan antara tulang leher ketiga dan keempat pria itu. Robekan ini memungkinkan udara keluar dari tenggorokan atau trakea-nya dan masuk ke jaringan leher serta ruang di antara paru-paru. Lebih lanjut ditemukan bahwa lubang di trakea-nya berukuran sekitar 2×2 milimeter.

Setelah mempertimbangkan semua bukti, dokter sampai pada kesimpulan bahwa robekan itu kemungkinan disebabkan oleh "penumpukan tekanan yang cepat di trakea saat bersin dengan hidung terjepit dan mulut tertutup," seperti yang mereka tulis dalam laporan kasus mereka. Mereka menjelaskan bahwa tindakan menahan bersin dengan cara ini menciptakan tekanan yang sangat besar di saluran udara, yang pada akhirnya menyebabkan robekan di trakea.

Tenggorokan Pria Ini Robek Gegara Menahan Bersin, Bikin Dokter Terheran-heran

Dokter memperingatkan bahwa "Setiap orang harus disarankan untuk tidak menahan bersin dengan menjepit hidung sambil menutup mulut, karena hal itu dapat mengakibatkan perforasi trakea." Pernyataan ini menekankan potensi bahaya dari praktik yang tampaknya tidak berbahaya ini.

Meskipun diagnosisnya mengejutkan, dokter memutuskan bahwa pria itu tidak memerlukan operasi untuk memperbaiki robekan di tenggorokannya. Sebagai gantinya, mereka memutuskan untuk mengawasinya di rumah sakit selama dua hari. Selama waktu ini, tim medis memantau kadar oksigen dan tanda-tanda vital lainnya dengan cermat untuk memastikan bahwa kondisinya tetap stabil.

Selama satu hari pertama di rumah sakit, pasien tidak diperbolehkan makan atau minum apa pun melalui mulut. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu bagi robekan di tenggorokannya untuk mulai sembuh tanpa gangguan lebih lanjut. Setelah satu hari, ia dipulangkan dengan resep obat pereda nyeri dan alergi, serta instruksi dokter untuk menghindari aktivitas berat selama dua minggu.

Lima minggu kemudian, pria itu kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin. Pemindaian CT pada lehernya menunjukkan bahwa robekan telah sembuh sepenuhnya. Hasil ini sangat menggembirakan dan menunjukkan bahwa pendekatan konservatif tanpa operasi telah berhasil.

Kasus robekan tenggorokan spontan seperti ini sangat jarang dilaporkan dalam literatur medis. Sebagian besar robekan tenggorokan sebelumnya disebabkan oleh trauma fisik pada tenggorokan atau komplikasi setelah prosedur medis, seperti pengangkatan tiroid atau pemasangan tabung ke tenggorokan. Fakta bahwa robekan pria ini disebabkan oleh tindakan menahan bersin membuatnya semakin tidak biasa dan menarik perhatian.

Sebelum kasus pria ini, tidak ada laporan mengenai robekan trakea yang disebabkan oleh menahan bersin. Dokter memperkirakan bahwa saat mulut dan hidung ditutup ketika bersin, tekanan di saluran udara atas bisa lebih dari 20 kali lipat tekanan saat bersin normal. Tekanan yang sangat tinggi inilah yang diyakini telah menyebabkan robekan di tenggorokan pria itu.

Kasus ini berfungsi sebagai pengingat yang jelas tentang kekuatan tubuh manusia dan potensi bahaya dari tindakan yang tampaknya tidak berbahaya. Menahan bersin mungkin tampak seperti hal kecil, tetapi hal itu dapat menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan mengancam jiwa.

Para ahli medis menekankan pentingnya membiarkan bersin terjadi secara alami. Ketika Anda merasa ingin bersin, jangan mencoba menahannya. Alih-alih, tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu atau siku Anda untuk mencegah penyebaran kuman.

Selain bahaya robekan tenggorokan, menahan bersin juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Misalnya, hal itu dapat meningkatkan tekanan di kepala Anda, yang dapat menyebabkan sakit kepala atau bahkan pecahnya pembuluh darah di otak. Menahan bersin juga dapat menyebabkan infeksi telinga, karena tekanan dapat mendorong bakteri ke dalam telinga tengah.

Secara keseluruhan, kasus pria ini adalah pengingat yang berharga tentang pentingnya mendengarkan tubuh Anda dan membiarkan proses alami terjadi tanpa gangguan. Meskipun mungkin tampak tidak nyaman untuk bersin di depan umum, itu jauh lebih baik daripada menahannya dan berpotensi mengalami komplikasi medis yang serius.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya penelitian medis dan pelaporan kasus. Dengan berbagi pengalaman yang tidak biasa dan langka, dokter dapat belajar lebih banyak tentang tubuh manusia dan mengembangkan cara yang lebih baik untuk merawat pasien mereka.

Pelajaran utama dari kasus ini adalah bahwa menahan bersin bukanlah ide yang baik. Jika Anda merasa ingin bersin, biarkan saja terjadi secara alami. Kesehatan Anda mungkin bergantung padanya.

Selain menghindari menahan bersin, ada beberapa hal lain yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan saluran pernapasan Anda. Ini termasuk:

  • Mencuci tangan secara teratur untuk mencegah penyebaran kuman.
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
  • Mendapatkan vaksinasi flu setiap tahun.
  • Berhenti merokok.
  • Menjaga rumah Anda tetap bersih dan bebas debu.
  • Menggunakan humidifier untuk menjaga udara tetap lembap.
  • Minum banyak cairan.
  • Beristirahat yang cukup.
  • Mengelola stres.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Makan makanan yang sehat.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat membantu menjaga kesehatan saluran pernapasan Anda dan mengurangi risiko terkena penyakit.

Kasus pria yang mengalami robekan tenggorokan karena menahan bersin adalah kejadian yang jarang terjadi, tetapi ini berfungsi sebagai pengingat penting tentang potensi bahaya dari tindakan yang tampaknya tidak berbahaya. Dengan membiarkan bersin terjadi secara alami dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan saluran pernapasan Anda, Anda dapat membantu melindungi diri Anda dari komplikasi medis yang serius.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :