Tercium Bau dari Belakang Telinga? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

  • Maskobus
  • Sep 24, 2025

Jakarta – Merasa ada aroma tidak sedap yang menguar dari area belakang telinga? Kondisi ini, meskipun seringkali terabaikan, dapat menjadi sumber masalah kebersihan yang cukup mengganggu. Bau yang berasal dari belakang telinga, meskipun terkesan sepele, dapat memicu rasa tidak nyaman dan bahkan menurunkan tingkat kepercayaan diri seseorang. Oleh karena itu, penting untuk memahami secara mendalam mengenai penyebab munculnya bau di area belakang telinga serta berbagai cara efektif untuk mengatasinya.

Menurut berbagai sumber terpercaya di bidang kesehatan, termasuk Healthline, terdapat beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan munculnya bau tidak sedap di belakang telinga. Memahami faktor-faktor ini akan membantu kita dalam menentukan langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat.

1. Sekresi dan Kebersihan yang Kurang Optimal

Sekresi merujuk pada proses pelepasan zat-zat berbentuk cairan oleh kelenjar-kelenjar yang ada di dalam tubuh. Bau yang muncul di belakang telinga seringkali disebabkan oleh sekresi yang berlebihan dan penumpukan kotoran di area tersebut. Bagian belakang telinga, karena letaknya yang tersembunyi, seringkali luput dari perhatian dan dianggap tidak mudah berkeringat atau kotor. Akibatnya, kebersihan di area ini seringkali diabaikan, yang pada akhirnya memicu munculnya bau tidak sedap.

Padahal, kelenjar keringat tersebar di seluruh tubuh, termasuk di area belakang telinga. Kelenjar-kelenjar ini menghasilkan keringat yang, ketika bercampur dengan bakteri dan terpapar oksigen, dapat menghasilkan bau yang kurang sedap. Selain kelenjar keringat, kelenjar sebasea juga terdapat di seluruh permukaan kulit. Kelenjar ini menghasilkan sebum, yaitu campuran minyak, lilin, dan lemak yang juga berpotensi menimbulkan bau tidak sedap.

Tercium Bau dari Belakang Telinga? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Struktur telinga yang memiliki lipatan dan lekukan, terutama di bagian belakangnya, memudahkan zat-zat seperti keringat dan sebum untuk tersembunyi dan menumpuk. Kondisi ini semakin diperparah jika seseorang memiliki kelenjar keringat yang sangat aktif, sehingga menghasilkan keringat atau sebum dalam jumlah yang melebihi rata-rata. Akumulasi zat-zat ini, ditambah dengan kurangnya kebersihan, menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur, yang semakin memperburuk masalah bau di belakang telinga.

2. Paparan Asap dan Penggunaan Aksesori

Selain sekresi tubuh, faktor eksternal juga dapat berkontribusi terhadap munculnya bau di belakang telinga. Zat-zat seperti asap rokok, debu, kotoran, dan residu produk perawatan rambut dapat menumpuk di sepanjang garis rambut dan di belakang telinga, sehingga menyebabkan bau yang tidak sedap. Paparan polusi udara dan lingkungan yang kotor juga dapat mempercepat penumpukan zat-zat ini.

Selain itu, penggunaan aksesori seperti anting-anting, headphone, atau topi juga dapat menyumbat pori-pori di belakang telinga atau menghalangi sekresi tubuh, sehingga memperparah masalah bau. Aksesori yang tidak bersih atau terbuat dari bahan yang tidak breathable dapat menciptakan lingkungan yang lembap dan hangat di belakang telinga, yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.

3. Infeksi Bakteri, Ragi, atau Jamur

Infeksi seringkali menjadi penyebab utama munculnya bau tidak sedap di berbagai bagian tubuh, termasuk di belakang telinga. Bakteri, ragi, dan jamur adalah mikroorganisme yang menyukai lingkungan yang hangat dan lembap. Area belakang telinga, dengan lipatan dan lekukannya, menyediakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme ini.

Pertumbuhan bakteri, ragi, dan jamur di belakang telinga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Kebersihan yang buruk: Tidak membersihkan area belakang telinga secara teratur dapat menyebabkan penumpukan keringat, sebum, dan kotoran, yang menjadi makanan bagi mikroorganisme.
  • Kondisi kulit yang lembap: Keringat berlebihan atau penggunaan produk perawatan kulit yang terlalu berminyak dapat menciptakan lingkungan yang lembap di belakang telinga, yang memicu pertumbuhan mikroorganisme.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Sistem kekebalan tubuh yang lemah membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi bakteri, ragi, atau jamur di belakang telinga.
  • Penggunaan antibiotik: Penggunaan antibiotik dapat membunuh bakteri baik di kulit, sehingga memberikan kesempatan bagi bakteri jahat, ragi, atau jamur untuk tumbuh dan berkembang biak.

4. Penumpukan Kotoran Telinga

Meskipun kotoran telinga (serumen) memiliki fungsi penting dalam melindungi saluran telinga dari debu, kotoran, dan infeksi, penumpukan kotoran telinga yang berlebihan dapat menyebabkan masalah, termasuk bau tidak sedap di belakang telinga. Terdapat banyak kelenjar keringat di dalam telinga yang membantu pembentukan kotoran telinga. Serpihan kecil kotoran telinga juga bisa keluar dari telinga dan menempel pada kulit di belakangnya.

Zat lengket ini, meskipun dalam jumlah yang kecil, dapat menimbulkan bau tidak sedap. Kotoran telinga yang menumpuk juga dapat memerangkap bakteri dan jamur, yang semakin memperburuk masalah bau.

5. Kondisi Kulit dan Kulit Kepala

Kondisi kulit seperti ketombe, eksim, dermatitis seboroik, dan ruam sensitif dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi di belakang telinga. Kondisi ini dapat melemahkan lapisan pelindung kulit dan menyebabkan rasa gatal, sehingga mendorong seseorang untuk menggaruk area tersebut. Menggaruk kulit yang iritasi dapat menyebabkan luka kecil dan peradangan, yang membuat kulit semakin rentan terhadap infeksi bakteri dan polutan dari lingkungan.

Ketombe, yang merupakan pengelupasan kulit kepala yang berlebihan, dapat menumpuk di belakang telinga dan menyebabkan iritasi dan bau. Eksim dan dermatitis seboroik juga dapat menyebabkan kulit kering, gatal, dan meradang di belakang telinga. Ruam sensitif, yang disebabkan oleh alergi atau iritasi terhadap produk perawatan kulit atau bahan kimia lainnya, juga dapat menyebabkan masalah yang sama.

Cara Mengatasi Bau di Belakang Telinga

Bau tidak sedap di belakang telinga dapat dihilangkan dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

1. Pembersihan Rutin dan Teliti

Membersihkan area belakang telinga dengan lembut setiap hari adalah langkah pertama yang penting dalam mengatasi masalah bau. Gunakan sabun lembut dan air hangat untuk membersihkan area tersebut. Pastikan untuk membersihkan semua lipatan dan lekukan di belakang telinga. Jaga bagian bawah kulit kepala, telinga, dan leher bagian atas tetap bersih dari produk-produk yang menyumbat pori-pori, serta jangan biarkan area tersebut tertutup rambut terlalu lama.

Perhatian ekstra diperlukan ketika cuaca panas dan lembap atau setelah beraktivitas fisik yang berat, karena pada saat-saat ini produksi keringat meningkat. Setelah membersihkan area belakang telinga, keringkan dengan handuk bersih.

2. Disinfeksi dengan Hidrogen Peroksida

Oleskan hidrogen peroksida di area belakang telinga, terutama setelah melakukan tindik telinga. Hidrogen peroksida adalah antiseptik ringan yang dapat membantu membunuh bakteri dan mencegah infeksi. Pastikan untuk mengikuti petunjuk perawatan setelah melakukan tindik telinga.

Jangan lupa untuk mendisinfeksi dan membersihkan anting-anting secara teratur. Anting-anting yang kotor dapat menjadi sarang bakteri dan jamur, yang dapat menyebabkan infeksi dan bau tidak sedap.

3. Penggunaan Krim Kulit yang Tepat

Jika membersihkan dan mendisinfeksi area belakang telinga tidak meredakan bau, mungkin diperlukan perawatan yang lebih spesifik untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya. Konsultasikan dengan dokter atau dermatolog untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rekomendasi pengobatan yang sesuai.

Dokter mungkin akan merekomendasikan krim antibakteri, antijamur, atau anti inflamasi, termasuk hidrokortison, yang dapat membantu mengobati infeksi atau kondisi kulit yang mendasari masalah bau di belakang telinga. Gunakan krim sesuai dengan petunjuk dokter.

4. Menjaga Area Belakang Telinga Tetap Kering

Jika bau di belakang telinga disebabkan oleh produksi keringat berlebih, penting untuk menjaga area tersebut tetap kering. Bersihkan area tersebut dengan kain lembab atau tisu bebas pewangi setelah berolahraga atau beraktivitas di cuaca panas.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda coba untuk menjaga area belakang telinga tetap kering:

  • Menggunakan bedak tabur: Bedak tabur dapat membantu menyerap kelembapan dan mencegah pertumbuhan bakteri.
  • Menggunakan antiperspiran: Antiperspiran dapat membantu mengurangi produksi keringat.
  • Menggunakan kain penyerap keringat: Kain penyerap keringat dapat membantu menyerap keringat dan menjaga area belakang telinga tetap kering.

5. Penggunaan Obat Tetes Telinga

Jika penyebab bau diduga karena sisa infeksi telinga yang telah diobati sebelumnya atau kotoran telinga yang berlebih, diskusikan penggunaan obat tetes telinga dengan dokter atau apoteker. Obat tetes telinga dapat membantu membersihkan saluran telinga dan menghilangkan kotoran telinga yang menumpuk.

Pastikan untuk menggunakan obat tetes telinga sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker. Jangan menggunakan obat tetes telinga jika Anda memiliki gendang telinga yang pecah atau infeksi telinga yang aktif.

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi bau di belakang telinga, Anda dapat menjaga kebersihan dan kesehatan area tersebut, sehingga meningkatkan rasa nyaman dan percaya diri Anda. Jika masalah bau terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain seperti nyeri, kemerahan, atau bengkak, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :