Tes DNA RK Non-Identik ke Anak Lisa, Bisa Berbeda Jika Diuji di Tempat Lain?

  • Maskobus
  • Aug 20, 2025

Bareskrim Polri telah mengumumkan hasil tes DNA antara Ridwan Kamil dan CA, anak dari Lisa Mariana. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada kecocokan atau non-identik antara DNA Ridwan Kamil dan CA. Tes DNA ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari laporan yang diajukan oleh Ridwan Kamil pada 11 April 2025, terhadap Lisa Mariana yang mengklaim bahwa CA adalah anak biologisnya.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah hasil tes DNA ini bisa berbeda jika dilakukan di tempat lain? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami prinsip dasar dan faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi tes DNA.

Dr. dr. Ade Firmansyah Sugiharto, SpFM, Subsp FK(K), seorang spesialis forensik dan medikolegal, menjelaskan bahwa laboratorium tes DNA yang terstandar dan diakui secara internasional seharusnya akan memberikan hasil yang konsisten. "Metode tes DNA untuk identifikasi hubungan keayahan ini diperiksa pada 23-26 lokus DNA yang terstandar dan diakui secara internasional," ujarnya. Ini berarti bahwa tes DNA dilakukan dengan memeriksa sejumlah lokasi spesifik pada DNA yang dikenal sebagai lokus, yang memiliki variasi antar individu. Variasi inilah yang digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan.

Dr. Ade menambahkan, "Laboratorium pemeriksa yang sama-sama terstandar seharusnya akan memberikan hasil yang sama. Selama semua tahapan dilakukan sesuai standar." Dengan kata lain, selama laboratorium mengikuti prosedur yang benar dan menggunakan standar yang sama, hasil tes DNA seharusnya tidak berbeda signifikan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa akurasi tes DNA dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Faktor-faktor ini meliputi:

Tes DNA RK Non-Identik ke Anak Lisa, Bisa Berbeda Jika Diuji di Tempat Lain?

  1. Pengambilan Sampel: Cara pengambilan sampel DNA sangat penting. Sampel harus diambil dengan benar untuk menghindari kontaminasi atau kerusakan. Jenis sampel yang umum digunakan adalah swab buccal (usap pipi) dan sampel darah. Swab buccal melibatkan pengambilan sel-sel dari bagian dalam pipi menggunakan kapas steril. Sampel darah diambil melalui prosedur medis standar.

  2. Preservasi Sampel: Setelah sampel diambil, preservasi yang tepat sangat penting untuk menjaga integritas DNA. Sampel harus disimpan dalam kondisi yang sesuai untuk mencegah degradasi DNA. Degradasi DNA dapat mempengaruhi hasil tes dan menyebabkan kesalahan.

  3. Transportasi Sampel: Transportasi sampel DNA juga harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan atau kontaminasi. Sampel harus dikemas dengan benar dan dikirim ke laboratorium dengan cara yang aman dan tepat waktu.

  4. Laboratorium Pemeriksa: Laboratorium yang melakukan tes DNA harus memiliki standar kualitas yang tinggi dan menggunakan metode yang terakreditasi. Laboratorium harus memiliki peralatan yang tepat, personel yang terlatih, dan prosedur kontrol kualitas yang ketat.

  5. Metode Pemeriksaan: Metode yang digunakan untuk memeriksa DNA juga mempengaruhi akurasi hasil. Metode yang umum digunakan adalah PCR (Polymerase Chain Reaction) yang digunakan untuk memperbanyak DNA sehingga dapat dianalisis dengan lebih mudah. Analisis dilakukan dengan membandingkan profil genetik antara individu yang diperiksa.

Dalam kasus Ridwan Kamil dan CA, pemeriksaan DNA dilakukan dengan metode buccal swab dan tes darah. Analisis kemudian dilakukan untuk mencari penanda dan profil genetik antara ketiganya. "Bila semua tahapannya dilakukan dengan baik, maka hasil pemeriksaan DNA memiliki akurasi yang tinggi. Bisa dengan tepat menentukan hubungan paternitas ini," kata dr. Ade.

Dengan demikian, meskipun secara teoritis hasil tes DNA seharusnya sama jika dilakukan di laboratorium yang berbeda dengan standar yang sama, faktor-faktor seperti pengambilan sampel, preservasi, transportasi, dan metode pemeriksaan dapat mempengaruhi hasil. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa semua tahapan dilakukan dengan benar untuk memastikan akurasi hasil tes DNA.

Faktor-faktor yang Dapat Menyebabkan Hasil Tes DNA Berbeda:

Meskipun laboratorium yang terstandar seharusnya memberikan hasil yang sama, ada beberapa situasi di mana hasil tes DNA bisa berbeda:

  • Kesalahan Laboratorium: Kesalahan manusia atau teknis di laboratorium dapat terjadi, meskipun jarang. Kesalahan ini dapat mencakup kontaminasi sampel, kesalahan dalam analisis data, atau kesalahan dalam interpretasi hasil.

  • Mutasi Genetik: Mutasi genetik yang jarang terjadi dapat mempengaruhi hasil tes DNA. Mutasi adalah perubahan dalam urutan DNA yang dapat terjadi secara alami atau sebagai akibat dari faktor lingkungan.

  • Chimera: Dalam kasus yang sangat jarang, seseorang dapat menjadi chimera, yang berarti mereka memiliki dua set DNA yang berbeda. Hal ini dapat terjadi jika dua embrio bergabung menjadi satu di awal kehamilan.

  • Mosaicisme: Mosaicisme adalah kondisi di mana seseorang memiliki sel-sel dengan komposisi genetik yang berbeda. Hal ini dapat terjadi jika mutasi terjadi setelah pembuahan.

Pentingnya Memilih Laboratorium yang Terpercaya:

Untuk memastikan akurasi hasil tes DNA, penting untuk memilih laboratorium yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih laboratorium tes DNA:

  • Akreditasi: Pastikan laboratorium memiliki akreditasi dari organisasi yang diakui. Akreditasi menunjukkan bahwa laboratorium telah memenuhi standar kualitas tertentu.

  • Pengalaman: Pilih laboratorium yang memiliki pengalaman yang luas dalam melakukan tes DNA.

  • Reputasi: Cari tahu reputasi laboratorium dengan membaca ulasan online atau meminta rekomendasi dari dokter atau profesional kesehatan lainnya.

  • Transparansi: Pilih laboratorium yang transparan tentang metode dan prosedur mereka.

  • Biaya: Bandingkan biaya tes DNA dari beberapa laboratorium yang berbeda. Namun, jangan hanya memilih laboratorium berdasarkan harga terendah. Pastikan laboratorium tersebut memiliki reputasi yang baik dan menggunakan metode yang terakreditasi.

Kesimpulan:

Hasil tes DNA antara Ridwan Kamil dan CA menunjukkan bahwa tidak ada kecocokan atau non-identik antara DNA mereka. Secara teoritis, hasil tes DNA seharusnya sama jika dilakukan di laboratorium yang berbeda dengan standar yang sama. Namun, faktor-faktor seperti pengambilan sampel, preservasi, transportasi, dan metode pemeriksaan dapat mempengaruhi hasil. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa semua tahapan dilakukan dengan benar dan memilih laboratorium yang terpercaya untuk memastikan akurasi hasil tes DNA.

Dalam kasus ini, karena Bareskrim Polri yang melakukan tes DNA, diasumsikan bahwa semua prosedur telah dilakukan dengan standar yang tinggi dan hasil tes dapat dipercaya. Namun, jika ada keraguan tentang hasil tes, pihak-pihak yang berkepentingan dapat mempertimbangkan untuk melakukan tes DNA ulang di laboratorium lain yang terpercaya.

Penting untuk diingat bahwa hasil tes DNA adalah informasi yang sangat pribadi dan sensitif. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kerahasiaan hasil tes dan menggunakannya dengan bijak.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :