TNI: Kericuhan Depan Kampus Unisba Dipicu Anarko Lempar Molotov ke Tim Patroli

  • Maskobus
  • Sep 02, 2025

Kericuhan yang terjadi di depan Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) pada Senin malam (1/9) lalu dipicu oleh aksi provokatif dari kelompok anarko yang melemparkan bom molotov ke arah tim patroli gabungan TNI-Polri. Hal ini diungkapkan oleh Kapendam III/Siliwangi, Kolonel Inf Mahmuddin, sebagai klarifikasi atas berbagai spekulasi yang beredar di masyarakat.

Menurut Kolonel Mahmuddin, pada malam kejadian, Kodam III/Siliwangi bersama dengan Polda Jabar sedang melaksanakan patroli gabungan rutin di wilayah Kota Bandung. Patroli ini bertujuan untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Kekuatan personel yang diterjunkan cukup signifikan, terdiri dari 200 anggota Polri dan 45 anggota TNI, dilengkapi dengan 80 unit kendaraan roda dua, 8 unit kendaraan roda empat, 2 unit Rantis Anoa, dan 2 unit Ransus Maung.

Rute patroli salah satunya melewati Jalan Tamansari, di depan Kampus Unisba. Saat melintas di lokasi tersebut, tim patroli mendapati adanya tumpukan batu dan kayu yang digunakan untuk memblokade jalan, serta sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga merupakan kelompok anarko. Kelompok ini, menurut Mahmuddin, berupaya memancing aparat untuk masuk ke dalam area kampus.

"Mereka (kelompok anarko) berupaya memprovokasi aparat untuk masuk ke dalam kampus. Namun, petugas tidak terpancing. Provokasi dilakukan dengan melemparkan molotov ke arah petugas," jelas Mahmuddin.

TNI: Kericuhan Depan Kampus Unisba Dipicu Anarko Lempar Molotov ke Tim Patroli

Aksi pelemparan molotov inilah yang kemudian memicu terjadinya kericuhan. Tim gabungan TNI-Polri kemudian merespons dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Namun, karena arah angin, gas air mata tersebut justru mengarah ke area parkiran Unisba.

"Tim gabungan lalu merespons dengan tembakan gas air mata untuk mengurai massa yang ditembakkan diarahkan ke jalan raya, namun tertiup angin hingga ke area parkiran Unisba," kata Mahmuddin.

Setelah kejadian tersebut, kelompok anarko melarikan diri masuk ke dalam kampus Unisba. Sesuai dengan prosedur, aparat TNI-Polri tidak melakukan pengejaran lebih lanjut karena mereka sudah berada di dalam area kampus.

"Kelompok anarko kemudian melarikan diri masuk ke dalam kampus. Namun sesuai prosedur, aparat tidak melakukan pengejaran lebih lanjut karena mereka sudah berada di dalam area kampus. Saat itu kegiatan patroli dihentikan," imbuh Mahmuddin.

Lebih lanjut, Mahmuddin membantah isu yang beredar bahwa aparat TNI-Polri membawa senjata dan memasuki area kampus Unisba. Ia menegaskan bahwa jarak petugas saat itu sekitar 200 meter dari kampus, sehingga tidak benar ada aparat yang masuk ke dalam kampus.

"Itu merupakan upaya provokasi untuk membenturkan aparat dengan mahasiswa. Isu aparat membawa senjata dan memasuki kampus adalah hoaks. Faktanya, jarak petugas saat itu sekitar 200 meter dari kampus Unisba, sehingga tidak benar ada aparat yang masuk ke dalam kampus," tegasnya.

Mahmuddin juga menyampaikan bahwa dalam kejadian tersebut tidak ada korban dari pihak kelompok anarko. Sementara dari pihak kepolisian, sebuah kendaraan taktis (rantis) sempat terkena lemparan bom molotov, namun tidak menimbulkan korban jiwa.

"Menurutnya, dari kejadian tersebut tidak ada korban dari pihak kelompok anarko. Sementara dari pihak kepolisian, sebuah kendaraan taktis (rantis) sempat terkena lemparan bom molotov, namun tidak menimbulkan korban jiwa," ungkapnya.

Menanggapi kejadian ini, Mahmuddin mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar dan tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.

"Kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban," pungkasnya.

Analisis Lebih Mendalam Terkait Kericuhan di Depan Kampus Unisba

Kericuhan yang terjadi di depan Kampus Unisba ini merupakan sebuah insiden yang kompleks dan perlu dianalisis lebih mendalam. Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Motivasi Kelompok Anarko: Penting untuk memahami apa yang menjadi motivasi kelompok anarko dalam melakukan aksi provokatif tersebut. Apakah ada agenda tertentu yang ingin mereka sampaikan? Apakah ada isu-isu sosial atau politik yang mereka perjuangkan? Pemahaman yang mendalam mengenai motivasi kelompok ini akan membantu dalam mencari solusi yang lebih komprehensif.

  2. Identifikasi Kelompok Anarko: Siapa sebenarnya kelompok anarko yang terlibat dalam kejadian ini? Apakah mereka merupakan kelompok yang terorganisir atau hanya sekelompok individu yang memiliki ideologi serupa? Identifikasi kelompok ini penting untuk mengetahui jaringan dan potensi ancaman yang mungkin timbul.

  3. Respon Aparat Keamanan: Bagaimana respon aparat keamanan dalam menghadapi aksi provokatif kelompok anarko? Apakah tindakan yang diambil sudah sesuai dengan prosedur dan proporsional? Evaluasi terhadap respon aparat keamanan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

  4. Dampak Terhadap Masyarakat: Kericuhan ini tentu menimbulkan dampak terhadap masyarakat sekitar, khususnya para mahasiswa dan warga Unisba. Rasa aman dan nyaman masyarakat terganggu akibat kejadian ini. Perlu adanya upaya untuk memulihkan rasa aman dan memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat mengenai kejadian yang sebenarnya.

  5. Peran Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya. Pemerintah daerah perlu berkoordinasi dengan aparat keamanan dan pihak-pihak terkait untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan. Selain itu, pemerintah daerah juga perlu melakukan pendekatan persuasif kepada kelompok-kelompok yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.

  6. Pentingnya Dialog: Dialog antara berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan perwakilan mahasiswa, sangat penting untuk mencari solusi yang konstruktif. Dialog dapat membantu memecahkan kesalahpahaman dan mencegah terjadinya konflik yang lebih besar.

Upaya Pencegahan dan Solusi Jangka Panjang

Untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan, perlu adanya upaya pencegahan dan solusi jangka panjang yang melibatkan berbagai pihak. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Peningkatan Keamanan: Peningkatan keamanan di sekitar kampus dan area publik lainnya perlu dilakukan secara terpadu. Pemasangan CCTV, patroli rutin, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan dapat membantu mencegah terjadinya tindak kejahatan dan provokasi.
  • Pendidikan dan Sosialisasi: Pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya toleransi, keberagaman, dan penyelesaian masalah secara damai perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan di sekolah, kampus, dan masyarakat.
  • Pendekatan Komunitas: Pendekatan komunitas yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan perwakilan pemuda dapat membantu membangun hubungan yang harmonis antara aparat keamanan dan masyarakat. Pendekatan ini juga dapat membantu mendeteksi potensi konflik dan mencari solusi yang tepat.
  • Penegakan Hukum: Penegakan hukum yang tegas dan adil terhadap pelaku tindak kejahatan dan provokasi perlu dilakukan. Hal ini akan memberikan efek jera dan mencegah orang lain untuk melakukan tindakan serupa.
  • Peningkatan Kesejahteraan Sosial: Peningkatan kesejahteraan sosial dapat membantu mengurangi potensi terjadinya konflik dan tindak kejahatan. Pemerintah perlu berupaya untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan akses pendidikan dan kesehatan, serta memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.
  • Penguatan Peran Keluarga: Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral anak. Orang tua perlu memberikan perhatian dan bimbingan yang cukup kepada anak agar tidak terjerumus ke dalam kegiatan-kegiatan yang negatif.

Dengan melakukan upaya pencegahan dan solusi jangka panjang yang komprehensif, diharapkan keamanan dan ketertiban di Kota Bandung dapat terjaga dengan baik, dan kejadian serupa di depan Kampus Unisba tidak terulang kembali.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :