Klub Nottingham Forest mengumumkan pemecatan pelatih asal Portugal, Nuno Espirito Santo, pada hari Selasa, 9 September 2025. Keputusan ini mengakhiri masa jabatan Nuno yang relatif singkat, dimulai sejak Desember 2023. Pemecatan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat keberhasilan Nuno membawa Nottingham Forest kembali ke kompetisi Eropa setelah absen selama bertahun-tahun.
Alasan utama di balik pemecatan Nuno adalah ketegangan yang meningkat antara dirinya dan manajemen klub, terutama dengan pemilik klub, Evangelos Marinakis. Meskipun Nuno berhasil mencapai prestasi yang signifikan, perbedaan pendapat mengenai perencanaan olahraga dan strategi klub menjadi jurang pemisah yang tak terhindarkan.
Dalam pernyataan resminya, Nottingham Forest menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi Nuno selama masa jabatannya, terutama atas pencapaian yang diraih klub di musim 2024/2025. Pada musim tersebut, Nuno berhasil membawa Nottingham Forest finis di posisi ke-7 klasemen Liga Primer Inggris, sebuah pencapaian yang mengamankan tempat bagi mereka di Liga Europa. Keberhasilan ini juga dibantu oleh sanksi yang dijatuhkan kepada Crystal Palace, yang semakin membuka jalan bagi Nottingham Forest untuk tampil di kompetisi Eropa.
Nuno Espirito Santo ditunjuk sebagai pelatih Nottingham Forest setelah kepergian Steve Cooper. Tugas pertamanya adalah mempertahankan status klub di Liga Primer Inggris, sebuah tantangan yang berhasil diatasi meskipun klub menghadapi hukuman pengurangan empat poin akibat pelanggaran aturan Financial Fair Play. Kemampuan Nuno dalam memotivasi tim dan menerapkan strategi yang efektif terbukti sangat penting dalam mengatasi kesulitan tersebut.
Namun, di balik kesuksesan di lapangan, hubungan antara Nuno dan pemilik klub, Evangelos Marinakis, semakin memburuk. Pada bulan Agustus, Nuno mengakui bahwa hubungannya dengan Marinakis "tidak lagi sedekat atau sebaik sebelumnya" karena perbedaan pendapat tentang perencanaan olahraga klub. Ketegangan ini akhirnya mencapai titik puncak, yang berujung pada keputusan klub untuk memecat Nuno.
Nuno Espirito Santo, yang berusia 51 tahun, meninggalkan Nottingham Forest dengan kontrak yang seharusnya berlaku hingga tahun 2028. Kontrak tersebut baru saja ditandatangani pada bulan Juni tahun ini, yang semakin menunjukkan betapa tiba-tiba dan tidak terduganya keputusan pemecatan ini.
Sebelum bergabung dengan Nottingham Forest, Nuno Espirito Santo memiliki karir kepelatihan yang sukses di beberapa klub, termasuk Wolverhampton Wanderers dan Tottenham Hotspur. Di Wolverhampton, Nuno berhasil membawa tim tersebut promosi ke Liga Primer Inggris dan membangun tim yang kompetitif yang mampu bersaing dengan klub-klub besar. Sementara di Tottenham, masa jabatannya lebih singkat dan tidak terlalu sukses, tetapi ia tetap dianggap sebagai pelatih yang berbakat dan memiliki potensi besar.
Selain karir kepelatihannya di Inggris, Nuno Espirito Santo juga pernah melatih FC Porto pada musim 2016/2017. Sebelum menjadi pelatih, Nuno juga dikenal sebagai seorang penjaga gawang yang bermain untuk beberapa klub, termasuk FC Porto. Pengalamannya sebagai pemain profesional memberikan wawasan yang berharga dalam memahami dinamika tim dan kebutuhan para pemain.
Pemecatan Nuno Espirito Santo dari Nottingham Forest menimbulkan pertanyaan tentang arah klub di masa depan. Manajemen klub kini harus mencari pengganti yang mampu melanjutkan pekerjaan yang telah dirintis oleh Nuno dan membawa klub ke tingkat yang lebih tinggi. Beberapa nama telah dikaitkan dengan posisi tersebut, termasuk beberapa pelatih berpengalaman dan pelatih muda yang sedang naik daun.
Tantangan utama bagi pelatih baru adalah membangun tim yang kompetitif yang mampu bersaing di Liga Primer Inggris dan Liga Europa. Klub perlu berinvestasi dalam pemain-pemain berkualitas dan menciptakan lingkungan yang positif dan suportif bagi para pemain. Selain itu, pelatih baru juga harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan manajemen klub dan pemilik klub untuk memastikan adanya keselarasan visi dan tujuan.
Bagi Nuno Espirito Santo, pemecatan ini merupakan kemunduran dalam karirnya, tetapi ia tetap dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di Portugal. Dengan pengalaman dan rekam jejak yang dimilikinya, Nuno tidak akan kesulitan untuk menemukan pekerjaan baru di klub lain. Beberapa klub di Eropa dan di luar Eropa telah menyatakan minatnya untuk merekrut Nuno, dan ia akan memiliki banyak pilihan untuk dipertimbangkan.
Masa depan Nuno Espirito Santo masih belum pasti, tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa ia akan terus berkiprah di dunia sepak bola. Dengan semangat dan dedikasinya, Nuno akan terus berusaha untuk mencapai kesuksesan dan membuktikan dirinya sebagai salah satu pelatih terbaik di generasinya.
Pemecatan Nuno Espirito Santo dari Nottingham Forest merupakan pengingat bahwa dalam dunia sepak bola, tidak ada jaminan kesuksesan. Bahkan pelatih yang paling berbakat dan berpengalaman pun dapat kehilangan pekerjaannya jika terjadi ketegangan dengan manajemen klub atau jika hasil yang diraih tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, penting bagi para pelatih untuk tidak hanya fokus pada aspek teknis dan taktis, tetapi juga pada aspek hubungan interpersonal dan komunikasi.
Selain itu, pemecatan Nuno juga menyoroti pentingnya stabilitas di dalam klub. Pergantian pelatih yang terlalu sering dapat mengganggu perkembangan tim dan menghambat pencapaian tujuan jangka panjang. Oleh karena itu, klub perlu memiliki visi yang jelas dan strategi yang matang untuk memastikan adanya kontinuitas dan stabilitas.
Nottingham Forest kini berada di persimpangan jalan. Keputusan yang diambil oleh manajemen klub dalam beberapa bulan mendatang akan sangat menentukan arah klub di masa depan. Dengan memilih pelatih yang tepat dan memberikan dukungan yang memadai, Nottingham Forest dapat membangun tim yang kompetitif yang mampu bersaing di level tertinggi. Namun, jika klub membuat kesalahan, mereka berisiko terjerumus ke dalam kesulitan dan kehilangan momentum yang telah dibangun selama beberapa tahun terakhir.
Para penggemar Nottingham Forest berharap bahwa klub akan belajar dari pengalaman ini dan membuat keputusan yang bijaksana. Mereka ingin melihat tim kesayangan mereka kembali berjaya dan bersaing dengan klub-klub besar di Eropa. Dengan dukungan yang kuat dari para penggemar, Nottingham Forest memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan dan meraih impian mereka.
Pemecatan Nuno Espirito Santo dari Nottingham Forest merupakan babak baru dalam sejarah klub. Babak ini penuh dengan tantangan dan peluang, dan hanya waktu yang akan menentukan bagaimana cerita ini akan berakhir. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa Nottingham Forest akan terus berjuang dan berusaha untuk mencapai yang terbaik.