Ulasan Strategi Patrick Kluivert saat Timnas Indonesia Kontra Taiwan: 4 Bek Jadi Senjata Ampuh Tim Garuda

  • Maskobus
  • Sep 06, 2025

Kemenangan telak 6-0 Timnas Indonesia atas Chinese Taipei di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Jumat (5/9/2025) malam WIB, bukan hanya sekadar raihan tiga poin. Lebih dari itu, laga ini menjadi panggung eksperimen bagi pelatih Patrick Kluivert dalam meramu strategi dan menemukan alternatif taktik jelang laga-laga krusial di depan mata. Kemenangan meyakinkan ini memberikan gambaran awal tentang fleksibilitas taktik yang mungkin diterapkan Timnas Indonesia di masa depan.

Gol-gol kemenangan Garuda dicetak oleh Jordi Amat (4′), gol bunuh diri Ming-Hsiu Chao (23′), Marc Klok (33′), Eliano Reijnders (38′), Ramadhan Sananta (58′), dan Sandy Walsh (60′). Skor yang mencolok ini mencerminkan dominasi Indonesia sepanjang pertandingan, namun yang lebih menarik adalah perubahan taktik yang diterapkan oleh Kluivert.

Keputusan berani Kluivert terlihat dari rotasi besar yang dilakukannya. Beberapa pemain kunci seperti Justin Hubner, Joey Pelupessy, Marselino Ferdinan, dan Thom Haye tidak masuk dalam susunan pemain utama. Bahkan, nama-nama seperti Jay Idzes, Kevin Diks, Calvin Verdonk, Ragnar Oratmangoen, hingga Ricky Kambuaya tak tercatat di daftar susunan pemain. Rotasi ini mengindikasikan bahwa Kluivert ingin memberikan kesempatan kepada pemain lain untuk membuktikan diri, sekaligus mencari formula terbaik untuk tim.

Sebagai gantinya, Kluivert menurunkan Emil Audero di bawah mistar gawang, dengan kuartet lini belakang yang terdiri dari Eliano Reijnders, Jordi Amat, Rizky Ridho, dan Shayne Pattynama. Lini tengah diisi oleh Yakob Sayuri, Beckham Putra, Egy Maulana Vikri, dan Marc Klok, dengan Nathan Tjoe-A-On menemani Ramadhan Sananta di lini depan. Susunan pemain ini menunjukkan bahwa Kluivert ingin mencoba kombinasi pemain yang berbeda, dengan harapan dapat menemukan sinergi baru di antara mereka.

Ulasan Strategi Patrick Kluivert saat Timnas Indonesia Kontra Taiwan: 4 Bek Jadi Senjata Ampuh Tim Garuda

Pada babak kedua, Kluivert kembali melakukan perubahan dengan memasukkan Sandy Walsh, Miliano Jonathans, Marselino Ferdinan, Thom Haye, dan striker anyar Mauro Zijlstra. Pergantian ini memberikan kesempatan kepada para pemain untuk menunjukkan kemampuan mereka, sekaligus memberikan Kluivert gambaran yang lebih jelas tentang potensi masing-masing pemain. Kehadiran Mauro Zijlstra juga menjadi daya tarik tersendiri, karena ia diharapkan dapat memberikan dimensi baru di lini depan Timnas Indonesia.

Uji Coba Formasi 4 Bek: Sebuah Alternatif Menjanjikan

Salah satu aspek paling menarik dari pertandingan melawan Taiwan adalah keputusan Kluivert untuk menguji coba formasi 4-2-3-1. Formasi ini berbeda dengan formasi tiga bek yang selama ini menjadi andalan Timnas Indonesia. Dengan empat bek sejajar di lini belakang, Kluivert ingin melihat bagaimana timnya mampu bertahan dan menyerang dengan skema yang berbeda.

Hasilnya, formasi 4-2-3-1 ini memberikan dampak positif bagi permainan Timnas Indonesia. Lini pertahanan terlihat lebih solid dan disiplin, mampu meredam serangan-serangan yang dilancarkan oleh pemain Taiwan. Tidak hanya itu, para pemain belakang juga aktif membantu serangan, dengan Jordi Amat berhasil mencetak gol pembuka lewat sundulan memanfaatkan sepak pojok.

Rizky Ridho, yang dipercaya sebagai kapten dalam pertandingan ini, juga tampil solid di jantung pertahanan. Ia mampu menjaga komunikasi dengan baik bersama rekan-rekannya di lini belakang, sehingga gawang Tim Garuda yang dikawal Emil Audero tetap aman dari kebobolan. Penampilan apik Ridho menunjukkan bahwa ia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di lini belakang Timnas Indonesia di masa depan.

Formasi empat bek ini memberikan Kluivert alternatif baru selain skema tiga bek andalannya (Hubner – Idzes – Ridho). Skema ini bisa menjadi opsi ketika Timnas Indonesia menghadapi lawan dengan karakter berbeda. Fleksibilitas taktik ini akan sangat berguna bagi Timnas Indonesia dalam menghadapi berbagai macam lawan di masa depan.

Evaluasi Lini Tengah dan Depan

Selain lini belakang, Kluivert juga melakukan evaluasi terhadap lini tengah dan depan Timnas Indonesia. Dengan menurunkan Beckham Putra, Egy Maulana Vikri, dan Nathan Tjoe-A-On sejak awal pertandingan, Kluivert ingin melihat bagaimana mereka mampu berkolaborasi dengan Marc Klok di lini tengah.

Beckham Putra menunjukkan performa yang cukup menjanjikan di lini tengah. Ia mampu menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang, serta memberikan umpan-umpan yang akurat kepada rekan-rekannya. Sementara itu, Egy Maulana Vikri juga tampil cukup aktif di sisi sayap, dengan beberapa kali melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti lawan.

Nathan Tjoe-A-On, yang bermain sebagai penyerang tengah, juga memberikan kontribusi yang cukup baik. Ia mampu membuka ruang bagi rekan-rekannya, serta memberikan ancaman bagi pertahanan Taiwan. Gol yang dicetak oleh Ramadhan Sananta juga tidak lepas dari peran Nathan Tjoe-A-On yang mampu menarik perhatian pemain belakang lawan.

Persiapan Laga Berat Menanti

Meski menang besar atas Taiwan, ujian sesungguhnya akan datang saat Indonesia menghadapi Lebanon pada laga berikutnya. Secara peringkat FIFA, Lebanon (112) masih berada di atas Indonesia (118). Laga ini akan menjadi barometer bagi Kluivert dalam menentukan komposisi terbaik jelang dua partai krusial putaran keempat Grup Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi (8 Oktober) dan Irak (11 Oktober).

Pertandingan melawan Lebanon akan menjadi kesempatan bagi Kluivert untuk melihat sejauh mana formasi 4-2-3-1 ini mampu diterapkan dalam menghadapi lawan yang lebih kuat. Ia juga akan mengevaluasi performa masing-masing pemain, untuk menentukan siapa saja yang layak untuk masuk dalam starting XI di laga-laga selanjutnya.

Dengan lawan yang jauh lebih tangguh, hampir bisa dipastikan trio bek andalan Justin Hubner, Jay Idzes, dan Rizky Ridho akan kembali diturunkan. Kehadiran mereka di lini belakang akan memberikan rasa aman bagi Timnas Indonesia, serta meningkatkan kepercayaan diri para pemain lainnya.

Pentingnya Kedalaman Skuad

Kemenangan atas Taiwan juga menunjukkan betapa pentingnya memiliki kedalaman skuad yang mumpuni. Dengan banyaknya pemain yang absen karena berbagai alasan, Kluivert masih mampu meramu tim yang solid dan mampu meraih kemenangan besar. Hal ini menunjukkan bahwa Timnas Indonesia memiliki banyak pemain berkualitas yang siap untuk memberikan kontribusi terbaiknya.

Kedalaman skuad ini akan sangat berguna bagi Timnas Indonesia dalam menghadapi jadwal yang padat di masa depan. Dengan banyaknya pertandingan yang harus dijalani, Kluivert akan membutuhkan semua pemainnya untuk tetap fit dan siap bermain. Rotasi pemain akan menjadi kunci untuk menjaga kebugaran para pemain, serta memberikan kesempatan kepada semua pemain untuk menunjukkan kemampuan mereka.

Fokus pada Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Fokus utama Timnas Indonesia saat ini adalah lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Untuk mencapai tujuan tersebut, Timnas Indonesia harus mampu meraih hasil positif dalam dua pertandingan krusial melawan Arab Saudi dan Irak. Pertandingan melawan Lebanon akan menjadi persiapan yang sangat penting bagi Timnas Indonesia dalam menghadapi dua laga tersebut.

Kluivert akan memanfaatkan pertandingan melawan Lebanon untuk mematangkan strategi dan taktik yang akan diterapkan dalam laga melawan Arab Saudi dan Irak. Ia juga akan terus memantau perkembangan para pemain, serta memberikan motivasi kepada mereka untuk memberikan yang terbaik bagi Timnas Indonesia.

Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, Timnas Indonesia diharapkan mampu meraih hasil positif dalam laga-laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Mimpi untuk melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia bukan hanya sekadar harapan, tetapi juga sebuah tujuan yang harus dicapai dengan kerja keras dan dedikasi.

Kesimpulan

Kemenangan telak Timnas Indonesia atas Chinese Taipei bukan hanya sekadar kemenangan biasa. Lebih dari itu, laga ini menjadi panggung eksperimen bagi Patrick Kluivert dalam meramu strategi dan menemukan alternatif taktik jelang laga-laga krusial di depan mata. Uji coba formasi 4 bek memberikan opsi baru bagi Timnas Indonesia, sementara rotasi pemain menunjukkan betapa pentingnya memiliki kedalaman skuad yang mumpuni.

Fokus utama Timnas Indonesia saat ini adalah lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Pertandingan melawan Lebanon akan menjadi persiapan yang sangat penting bagi Timnas Indonesia dalam menghadapi dua laga krusial melawan Arab Saudi dan Irak. Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia, Timnas Indonesia diharapkan mampu meraih hasil positif dan mewujudkan mimpi untuk berlaga di Piala Dunia.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :