Update Kendala SSD : Firmware Pra Rilis Jadi Sumber Masalah? | WinPoin

  • Maskobus
  • Sep 07, 2025

Beberapa minggu lalu kita mendapatkan kabar bahwa ada masalah yang muncul pada perangkat storage terutama SSD yang menggunakan controller buatan Phison. Intinya sih, masalah ini sendiri terjadi khususnya bagi pengguna yang telah menginstall update KB5063878 dan KB5062660. Dan menurut laporan yang beredar, masalah ini pertama kali terdeteksi oleh komunitas pengguna dan penguji independen, yang mana mereka menemukan pola kegagalan konsisten saat SSD digunakan untuk menulis data besar secara yang umumnya di atas 50GB. Detail lengkap bisa kamu cek pada artikel : Phison Investigasi Bug SSD Akibat Update Windows 11 Terbaru.

Firmware Pra-rilis jadi biang keroknya?

Nah terkait hal tersebut, temuan komunitas PCDIY!, sebuah grup Facebook asal China, baru baru ini mengungkapkan bahwa masalah hanya terjadi pada SSD yang menggunakan firmware versi pra-rilis. Menurut admin grup, Rose Lee, dia mengungkapkan bahwa firmware ini belum sepenuhnya stabil dan bisa dipicu oleh update Windows tertentu (dalam hal ini terjadi karena update KB5063878 dan KB5062660). Selain itu, engineer Phison dilaporkan telah memverifikasi temuan ini di laboratorium, dan memperkuat dugaan bahwa firmware non-final adalah penyebab utama. SSD yang dijual secara retail umumnya sudah menggunakan firmware produksi akhir yang telah diuji dan tidak menunjukkan gejala serupa.

Jadi apa yang harus dilakukan pengguna?

Seperti yang diungkapkan dalam artikel sebelumnya, tidak semua perangkat SSD terdampak, selain itu jika kamu membeli SSD dari toko resmi harusnya kendala tidak akan terjadi, namun jika seandainya mengalami masalah, melakukan update firmware dari situs resmi produsen SSD bisa menyelesaikan masalah. Tapi, perlu diingat, masalah ini cukup fatal dan bisa menyebabkan kehilangan data, oleh karena itu sebelum update pastikan selalu melakukan backup data untuk menghindari informasi penting yang bisa saja hilang. Selain itu jika SSD terasa lambat saat transfer data besar, Phison menyarankan melakukan Secure Erase, karena format biasa tidak cukup menghapus cache SLC yang menumpuk. Namun apakah kamu ada yang terkendala? jika iya mungkin solusi ini bisa kamu coba. Via : Neowin, Phison.

Update Kendala SSD : Firmware Pra Rilis Jadi Sumber Masalah? | WinPoin


Analisis Mendalam: Mengapa Firmware Pra-Rilis Menjadi Masalah Utama Bagi SSD dan Update Windows

Isu yang menimpa beberapa pengguna SSD, khususnya yang menggunakan controller Phison setelah pembaruan Windows 11 KB5063878 dan KB5062660, telah menjadi perhatian serius di kalangan penggemar teknologi dan profesional IT. Laporan tentang kegagalan SSD saat menulis data dalam jumlah besar, lebih dari 50GB, memicu investigasi mendalam untuk mencari akar masalahnya. Temuan terbaru dari komunitas PCDIY! di Facebook, yang kemudian dikonfirmasi oleh engineer Phison, menunjuk pada firmware pra-rilis sebagai penyebab utama.

Mengapa firmware pra-rilis begitu rentan terhadap masalah ini? Firmware, dalam konteks SSD, adalah perangkat lunak yang tertanam di dalam perangkat keras dan mengontrol semua fungsi dasar SSD, termasuk bagaimana data ditulis, dibaca, dan dikelola. Firmware pra-rilis, atau sering disebut sebagai firmware beta, adalah versi yang belum sepenuhnya stabil dan masih dalam tahap pengujian. Firmware ini sering kali berisi fitur-fitur baru atau perbaikan bug yang belum diuji secara menyeluruh dalam berbagai skenario penggunaan.

Dalam kasus ini, tampaknya ada interaksi yang tidak terduga antara firmware pra-rilis pada beberapa SSD dan pembaruan Windows 11 tertentu. Pembaruan ini mungkin memperkenalkan perubahan pada cara sistem operasi berinteraksi dengan perangkat penyimpanan, yang kemudian memicu bug atau ketidakstabilan pada firmware yang belum dioptimalkan untuk perubahan tersebut. Akibatnya, pengguna mengalami kegagalan SSD, kehilangan data, atau kinerja yang menurun secara signifikan.

Implikasi bagi Pengguna dan Produsen SSD

Masalah ini memiliki implikasi yang luas bagi pengguna dan produsen SSD. Bagi pengguna, risiko kehilangan data adalah yang paling mengkhawatirkan. Data yang tersimpan di SSD bisa menjadi sangat berharga, baik itu dokumen pribadi, foto, video, atau data bisnis penting. Kegagalan SSD dapat menyebabkan hilangnya data permanen, yang bisa sangat merugikan. Selain itu, masalah ini juga dapat menyebabkan frustrasi dan gangguan dalam pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.

Bagi produsen SSD, masalah ini dapat merusak reputasi merek dan kepercayaan pelanggan. Konsumen mengharapkan produk yang mereka beli berfungsi dengan baik dan andal. Jika sebuah produk terbukti rentan terhadap kegagalan atau masalah kinerja, hal itu dapat menyebabkan penurunan penjualan dan hilangnya kepercayaan pelanggan. Selain itu, produsen juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menangani keluhan pelanggan, memberikan dukungan teknis, dan mengganti produk yang rusak.

Langkah-Langkah Pencegahan dan Solusi

Meskipun masalah ini dapat menimbulkan kekhawatiran, ada beberapa langkah pencegahan dan solusi yang dapat diambil oleh pengguna dan produsen SSD untuk mengurangi risiko dan dampak masalah ini:

  • Pastikan menggunakan firmware stabil: Pengguna harus memastikan bahwa SSD mereka menggunakan firmware versi final atau stabil yang telah diuji secara menyeluruh oleh produsen. Hindari menggunakan firmware pra-rilis atau beta kecuali Anda benar-benar memahami risiko yang terlibat dan bersedia menerima potensi masalah.
  • Perbarui firmware secara teratur: Produsen SSD secara teratur merilis pembaruan firmware untuk memperbaiki bug, meningkatkan kinerja, dan meningkatkan kompatibilitas dengan sistem operasi dan perangkat keras lainnya. Pengguna harus secara teratur memeriksa situs web produsen SSD mereka untuk pembaruan firmware dan menginstalnya sesegera mungkin.
  • Backup data secara teratur: Backup data adalah langkah penting untuk melindungi diri dari kehilangan data akibat kegagalan perangkat keras, serangan malware, atau kesalahan manusia. Pengguna harus secara teratur mencadangkan data penting mereka ke media penyimpanan eksternal atau layanan cloud.
  • Gunakan SSD dari merek terpercaya: Membeli SSD dari merek terpercaya dengan reputasi kualitas dan keandalan yang baik dapat mengurangi risiko mengalami masalah. Merek-merek terpercaya biasanya melakukan pengujian yang lebih ketat dan memberikan dukungan teknis yang lebih baik.
  • Pantau kesehatan SSD: Ada berbagai alat perangkat lunak yang tersedia yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan kinerja SSD. Alat-alat ini dapat memberikan peringatan dini tentang potensi masalah, seperti suhu yang tinggi, kesalahan baca/tulis, atau penurunan kinerja.
  • Secure Erase: Jika SSD terasa lambat saat transfer data besar, Phison menyarankan melakukan Secure Erase. Format biasa tidak cukup menghapus cache SLC yang menumpuk, sehingga Secure Erase bisa menjadi solusi.
  • Produsen SSD harus meningkatkan pengujian: Produsen SSD harus meningkatkan pengujian firmware mereka, terutama sebelum merilis pembaruan ke publik. Pengujian harus mencakup berbagai skenario penggunaan dan konfigurasi perangkat keras untuk mengidentifikasi potensi masalah sebelum mereka mempengaruhi pengguna.
  • Komunikasi yang jelas: Produsen SSD harus memberikan komunikasi yang jelas dan transparan kepada pengguna tentang potensi risiko dan masalah yang terkait dengan produk mereka. Mereka juga harus memberikan panduan yang jelas tentang cara mencegah dan mengatasi masalah.

Kesimpulan

Masalah SSD yang disebabkan oleh firmware pra-rilis dan pembaruan Windows 11 adalah pengingat penting tentang pentingnya pengujian yang cermat, pembaruan firmware yang teratur, dan pencadangan data yang konsisten. Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, pengguna dapat mengurangi risiko kehilangan data dan memastikan kinerja yang optimal dari SSD mereka. Produsen SSD juga memiliki peran penting dalam memastikan kualitas dan keandalan produk mereka, serta memberikan dukungan teknis yang memadai kepada pengguna. Dengan bekerja sama, pengguna dan produsen dapat mengatasi masalah ini dan memastikan pengalaman komputasi yang lebih aman dan andal. Isu ini juga menyoroti kompleksitas interaksi antara perangkat keras dan perangkat lunak, dan perlunya kolaborasi yang erat antara produsen perangkat keras dan pengembang perangkat lunak untuk memastikan kompatibilitas dan stabilitas sistem secara keseluruhan.

Ke depan, diharapkan produsen SSD akan lebih berhati-hati dalam merilis firmware pra-rilis dan memastikan bahwa firmware stabil telah diuji secara menyeluruh sebelum dirilis ke publik. Selain itu, diharapkan Microsoft akan terus bekerja sama dengan produsen perangkat keras untuk memastikan bahwa pembaruan Windows 11 kompatibel dengan berbagai perangkat keras dan tidak menyebabkan masalah kinerja atau stabilitas. Dengan upaya bersama, kita dapat meminimalkan risiko masalah seperti ini di masa depan dan memastikan pengalaman komputasi yang lebih baik bagi semua orang.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :