Viral Bubuk Besi di Bubur Bayi Bisa Ditarik Magnet, Profesor IPB: Itu Food Grade

  • Maskobus
  • Aug 20, 2025

Fenomena video viral yang memperlihatkan serbuk kehitaman dalam bubur bayi yang dapat ditarik magnet telah memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat. Video yang beredar di media sosial, menampilkan eksperimen dengan berbagai merek bubur bayi, di mana salah satu produk, khususnya bubur impor dari Amerika, menunjukkan adanya serbuk kehitaman yang tertarik magnet.

"Definisi mengandung zat besi," tulis salah satu warganet mengomentari video tersebut. Komentar lain menimpali, "Yang makan itu bayinya akan sesakti magneto. Serius," atau "Zat besi yang beneran besi. Jadi iklannya hanya kami zat besi yang beneran besi."

Kehebohan ini bukan kali pertama terjadi. Penelusuran menunjukkan video serupa sudah beredar sejak 2021, dengan berbagai akun media sosial membuat ulang eksperimen dan memicu kepanikan. Produsen bubur sereal yang dimaksud telah memberikan klarifikasi di situs web mereka, menegaskan bahwa serbuk kehitaman tersebut adalah ‘nutrient iron’ atau zat besi yang ditambahkan untuk fortifikasi.

"Kami memfortifikasi sereal dengan menambahkan vitamin dan mineral esensial untuk mempromosikan perkembangan bayi yang sehat," tulis produsen tersebut. Mereka juga menekankan bahwa seluruh nutrisi yang ditambahkan aman dan telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration). Pada kemasan produk juga tertera kandungan ‘iron’ atau zat besi dalam bentuk ‘electrolytic’.

Guru besar teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Nuri Andarwulan, turut memberikan penjelasan untuk meredakan kekhawatiran masyarakat. Beliau membenarkan bahwa serbuk tersebut merupakan zat besi yang digunakan untuk fortifikasi. Fortifikasi sendiri merupakan penambahan zat gizi dalam jumlah yang cukup pada suatu produk pangan, sehingga produk tersebut dapat berfungsi sebagai sumber yang baik bagi target pasarnya. Contoh lain fortifikasi adalah penambahan vitamin A pada minyak goreng.

Viral Bubuk Besi di Bubur Bayi Bisa Ditarik Magnet, Profesor IPB: Itu Food Grade

"Itu zat besi bentuk electrolytic sebagai fortifikan makanan bayi, food grade," kata Prof Nuri. Beliau juga menegaskan bahwa kadar zat besi yang ditambahkan telah memenuhi syarat mutu dan keamanan pangan yang sangat ketat.

Prof Nuri menjelaskan bahwa fortifikasi zat besi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Untuk makanan bayi, komposisi zat gizi makro (protein, karbohidrat, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) memiliki persyaratan khusus yang sangat ketat dan harus dipenuhi agar produk tersebut diizinkan untuk diperdagangkan.

Beliau menyayangkan tindakan beberapa content creator yang membuat konten tanpa dasar ilmu yang kuat, sehingga berpotensi menyesatkan masyarakat. "Itu youtuber atau content creator ngawur. Nggak ngerti ilmunya, (takut) menyesatkan yang menerima videonya," tegas Prof Nuri.

Memahami Fortifikasi Zat Besi pada Bubur Bayi: Lebih Dalam

Untuk memahami isu ini lebih komprehensif, penting untuk menggali lebih dalam mengenai fortifikasi zat besi pada bubur bayi. Fortifikasi adalah strategi kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan asupan zat gizi tertentu pada populasi yang berisiko kekurangan. Zat besi merupakan mineral esensial yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi, atau anemia defisiensi besi, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada bayi dan anak-anak, termasuk gangguan pertumbuhan, perkembangan kognitif, dan sistem kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, fortifikasi zat besi pada makanan bayi, termasuk bubur, merupakan langkah penting untuk mencegah dan mengatasi anemia defisiensi besi pada kelompok usia rentan ini. Bentuk zat besi yang digunakan untuk fortifikasi bervariasi, termasuk electrolytic iron, ferrous sulfate, ferrous fumarate, dan ferrous gluconate. Electrolytic iron, seperti yang disebutkan dalam kasus bubur bayi viral ini, adalah bentuk zat besi murni yang dihasilkan melalui proses elektrolisis. Bentuk ini dipilih karena memiliki stabilitas yang baik dan tidak mempengaruhi rasa atau tekstur makanan secara signifikan.

Keamanan dan Regulasi Fortifikasi Zat Besi

Keamanan fortifikasi zat besi diawasi dengan ketat oleh badan pengawas pangan dan kesehatan di berbagai negara, termasuk FDA di Amerika Serikat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. Badan-badan ini menetapkan batasan kadar zat besi yang diizinkan dalam makanan bayi untuk memastikan keamanan dan mencegah kelebihan asupan zat besi, yang juga dapat menimbulkan efek samping.

Proses produksi bubur bayi yang difortifikasi juga harus memenuhi standar keamanan dan mutu yang ketat. Produsen harus memastikan bahwa zat besi ditambahkan secara merata dan konsisten dalam setiap batch produk, serta melakukan pengujian berkala untuk memastikan kadar zat besi sesuai dengan yang tertera pada label.

Mengapa Zat Besi Tarik Magnet?

Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa zat besi dalam bubur bayi bisa ditarik magnet? Jawabannya terletak pada sifat magnetik zat besi. Zat besi adalah logam feromagnetik, yang berarti dapat tertarik kuat oleh magnet. Bentuk electrolytic iron yang digunakan dalam fortifikasi bubur bayi adalah serbuk halus zat besi murni, sehingga sifat magnetiknya lebih terlihat ketika didekatkan dengan magnet.

Namun, penting untuk dipahami bahwa kemampuan zat besi untuk ditarik magnet tidak menunjukkan bahwa zat besi tersebut berbahaya atau tidak aman untuk dikonsumsi. Zat besi yang digunakan dalam fortifikasi telah melalui proses pemurnian dan pengujian untuk memastikan keamanannya.

Bijak dalam Menyikapi Informasi di Media Sosial

Kasus viral bubuk besi dalam bubur bayi ini menjadi pengingat penting bagi kita untuk bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi, sebaiknya kita melakukan verifikasi terlebih dahulu dari sumber yang terpercaya, seperti ahli gizi, dokter, atau badan pengawas pangan dan kesehatan.

Jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang sensasional atau tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Edukasi diri sendiri dengan mencari informasi yang akurat dan komprehensif mengenai gizi dan keamanan pangan. Dengan demikian, kita dapat membuat keputusan yang tepat dan informed mengenai makanan yang kita konsumsi, terutama untuk bayi dan anak-anak.

Pentingnya Konsultasi dengan Ahli Gizi atau Dokter Anak

Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai kandungan gizi atau keamanan bubur bayi yang Anda berikan kepada anak Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter anak. Mereka dapat memberikan informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak Anda, serta membantu Anda memilih produk makanan yang aman dan bergizi.

Selain itu, penting untuk memperhatikan label makanan dengan seksama dan mengikuti petunjuk penyajian yang tertera. Pastikan bubur bayi disiapkan dan disimpan dengan benar untuk mencegah kontaminasi dan menjaga kualitas gizi.

Kesimpulan

Kehadiran serbuk besi yang dapat ditarik magnet dalam bubur bayi yang difortifikasi adalah hal yang wajar dan tidak berbahaya. Zat besi tersebut merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun, penting untuk selalu bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial dan melakukan verifikasi dari sumber yang terpercaya. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter anak juga sangat dianjurkan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan anak Anda. Dengan pemahaman yang benar, kita dapat memberikan makanan yang aman dan bergizi bagi si kecil.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :