Viral Cerita Pasien Makan Seblak Tiap Hari, Kemenkes Wanti-wanti soal Ini

  • Maskobus
  • Sep 06, 2025

Kisah seorang pasien yang mengalami masalah kesehatan serius akibat kebiasaan mengonsumsi seblak setiap hari menjadi viral di media sosial. Dokter yang menangani pasien tersebut mengungkapkan bahwa pasien mengalami gastritis erosif, peradangan pada lambung, akibat pola makan yang tidak sehat. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun angkat bicara, mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga pola makan seimbang dan menghindari konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak secara berlebihan.

Kisah Pasien ‘Overdosis’ Seblak yang Mengkhawatirkan

Seblak, makanan khas Jawa Barat yang terkenal dengan cita rasa pedas dan gurihnya, memang digemari banyak orang. Namun, kisah seorang pasien berusia 21 tahun ini menjadi pengingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Dr. Mariska Haris, seorang dokter umum yang berpraktik di Bandung Barat, membagikan pengalaman menangani pasien tersebut melalui akun TikTok miliknya. Dalam video yang viral, dr. Mariska menjelaskan bahwa pasien datang dengan keluhan nyeri perut hebat, kehilangan nafsu makan, dan tubuh lemas hingga sulit bangun dari tempat tidur.

Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa pasien mengalami gastritis erosif, yaitu peradangan pada lapisan lambung yang disertai dengan luka atau erosi. Kondisi ini disebabkan oleh iritasi pada lambung akibat asam lambung yang berlebihan.

Viral Cerita Pasien Makan Seblak Tiap Hari, Kemenkes Wanti-wanti soal Ini

"Pasien ini mengaku makan seblak setiap hari dan tidak mengonsumsi makanan lain," ungkap dr. Mariska dalam videonya. "Kebiasaan ini jelas sangat tidak sehat dan dapat memicu berbagai masalah pencernaan."

Seblak: Antara Kenikmatan dan Potensi Bahaya

Seblak memang menawarkan kenikmatan rasa yang sulit ditolak. Kombinasi kerupuk, mie, sayuran, telur, dan berbagai bumbu pedas menciptakan sensasi yang menggugah selera. Namun, di balik kenikmatannya, seblak juga menyimpan potensi bahaya jika dikonsumsi secara berlebihan dan tidak diimbangi dengan pola makan yang sehat.

Berikut adalah beberapa faktor yang membuat konsumsi seblak berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan:

  • Kandungan MSG dan Bahan Tambahan Lainnya: Seblak seringkali mengandung MSG (monosodium glutamat) dan bahan tambahan lainnya untuk meningkatkan cita rasa. Konsumsi MSG berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, mual, dan reaksi alergi. Bahan tambahan lainnya juga berpotensi menimbulkan efek negatif jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

  • Kadar Garam yang Tinggi: Bumbu seblak umumnya mengandung garam dalam jumlah yang cukup tinggi. Konsumsi garam berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dan penyakit jantung.

  • Lemak Jenuh: Beberapa varian seblak menggunakan bahan-bahan yang mengandung lemak jenuh, seperti minyak goreng dan kerupuk kulit. Konsumsi lemak jenuh berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

  • Kurangnya Nutrisi: Jika seblak menjadi makanan utama dan tidak diimbangi dengan konsumsi makanan bergizi lainnya, tubuh akan kekurangan nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penurunan daya tahan tubuh, gangguan pertumbuhan, dan masalah kulit.

  • Efek Pedas: Rasa pedas pada seblak berasal dari cabai dan bumbu lainnya yang mengandung capsaicin. Capsaicin dapat merangsang produksi asam lambung dan memicu iritasi pada lambung, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit maag atau gangguan pencernaan lainnya.

Imbauan Kemenkes: Jaga Pola Makan Seimbang dan Variasi Makanan

Menanggapi kasus viral ini, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak secara berlebihan. Ia menekankan pentingnya menjaga pola makan seimbang dan bervariasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.

"Prinsipnya, yang berlebihan itu akan menimbulkan dampak yang kurang baik untuk kesehatan," tegas dr. Nadia saat dihubungi oleh detikcom. "Kita punya acuan gizi dengan ‘Isi Piringku’ dan dengan variasi jenis makanan."

‘Isi Piringku’ adalah panduan makan sehat yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI. Panduan ini menggambarkan komposisi makanan yang ideal dalam satu piring, yaitu:

  • Setengah Piring: Terdiri dari sayuran dan buah-buahan.
  • Seperempat Piring: Terdiri dari sumber protein, seperti ikan, ayam, telur, tahu, atau tempe.
  • Seperempat Piring: Terdiri dari sumber karbohidrat, seperti nasi, roti, jagung, atau singkong.

Dengan mengikuti panduan ‘Isi Piringku’ dan mengonsumsi berbagai jenis makanan, kita dapat memastikan bahwa tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang.

Tips Menikmati Seblak dengan Aman dan Sehat

Meskipun konsumsi seblak berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, bukan berarti kita harus sepenuhnya menghindari makanan ini. Kita tetap bisa menikmati seblak sesekali, asalkan dengan bijak dan memperhatikan beberapa tips berikut:

  1. Batasi Frekuensi Konsumsi: Jangan mengonsumsi seblak setiap hari. Batasi frekuensi konsumsi menjadi 1-2 kali seminggu atau bahkan lebih jarang.
  2. Perhatikan Porsi: Jangan makan seblak dalam porsi yang terlalu besar. Pilihlah porsi yang wajar dan sesuai dengan kebutuhan kalori harian Anda.
  3. Pilih Bahan-Bahan yang Sehat: Jika memungkinkan, buatlah seblak sendiri di rumah dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih sehat. Gunakan sayuran segar, sumber protein rendah lemak, dan kurangi penggunaan MSG dan garam.
  4. Kurangi Rasa Pedas: Jika Anda memiliki riwayat penyakit maag atau gangguan pencernaan lainnya, kurangi penggunaan cabai dan bumbu pedas lainnya.
  5. Imbangi dengan Makanan Bergizi: Setelah makan seblak, pastikan Anda mengonsumsi makanan bergizi lainnya, seperti buah-buahan, sayuran, dan sumber protein, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.
  6. Minum Air Putih yang Cukup: Minum air putih yang cukup dapat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah dehidrasi akibat rasa pedas pada seblak.

Pentingnya Kesadaran dan Edukasi Masyarakat

Kasus pasien ‘overdosis’ seblak ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga pola makan sehat dan seimbang. Pemerintah, tenaga kesehatan, dan media massa perlu bekerja sama untuk memberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami tentang gizi seimbang dan dampak buruk konsumsi makanan tidak sehat secara berlebihan.

Dengan meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat, diharapkan kita dapat mencegah kasus serupa di masa depan dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif. Ingatlah, kesehatan adalah investasi terbaik yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri dan keluarga. Mari jaga pola makan kita, konsumsi makanan yang bergizi, dan hindari konsumsi makanan tidak sehat secara berlebihan.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :