Viral Usia 18 Sudah Gagal Ginjal Stadium 5, Kenapa Makin Banyak Anak Muda yang Kena?

  • Maskobus
  • Sep 23, 2025

Kasus gagal ginjal stadium lanjut, yang dulunya dianggap sebagai penyakit orang tua, kini semakin mengkhawatirkan karena menyerang kelompok usia muda. Fenomena ini menyoroti perubahan gaya hidup dan faktor risiko yang semakin mempercepat kerusakan ginjal pada generasi muda. Salah satu contohnya adalah Mutya Dewi Fitria, seorang wanita berusia 18 tahun dari Sumedang, yang didiagnosis gagal ginjal stadium 5. Kisahnya menjadi viral di media sosial, memicu diskusi tentang penyebab meningkatnya kasus gagal ginjal di kalangan anak muda. Mutya sendiri memiliki riwayat genetik hipertensi dan kebiasaan mengonsumsi minuman manis secara berlebihan, yang diduga menjadi faktor pemicu kondisinya.

Mutya menceritakan pengalamannya, "Awalnya aku tuh sakit mual muntah, aku kira demam biasa, tapi pas malam makin parah ditambah dari pinggang sampai bawah itu sakit pegal nggak karuan, terus langsung aku dibawa ke puskesmas dan harus dirawat." Setelah dirawat selama tiga hari dan tekanan darahnya tidak kunjung turun, Mutya dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan laboratorium lebih lanjut. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia mengalami gagal ginjal stadium 5 dan harus menjalani cuci darah (hemodialisis) di usia yang sangat muda.

Menanggapi kasus ini, dr. Aru Ariadno, SpPD, seorang spesialis penyakit dalam, menjelaskan bahwa ginjal memiliki peran penting dalam mengatur tekanan darah. "Ginjal adalah salah satu regulator tekanan darah. Bila fungsi ginjal terganggu, pengaturannya menjadi rusak sehingga memicu hipertensi. Sebaliknya, tekanan darah tinggi juga bisa merusak ginjal. Jadi seperti lingkaran setan," jelasnya. Dengan kata lain, kerusakan ginjal dapat menyebabkan hipertensi, dan hipertensi yang tidak terkontrol dapat memperparah kerusakan ginjal, menciptakan siklus yang merusak.

dr. Aru juga menekankan bahwa hipertensi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi juga sangat terkait dengan pola hidup sehari-hari. Beberapa faktor yang dapat mempercepat kerusakan ginjal, terutama pada usia muda, antara lain:

    Viral Usia 18 Sudah Gagal Ginjal Stadium 5, Kenapa Makin Banyak Anak Muda yang Kena?

  1. Pola Makan Tidak Sehat: Konsumsi makanan tinggi garam, tinggi lemak, dan tinggi gula dapat meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes, yang merupakan penyebab utama gagal ginjal. Makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman manis seringkali mengandung kadar garam dan gula yang tinggi.
  2. Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentary atau kurang gerak dapat menyebabkan obesitas, hipertensi, dan diabetes, yang semuanya dapat merusak ginjal. Olahraga teratur membantu menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah.
  3. Merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk ginjal. Nikotin dan zat kimia berbahaya lainnya dalam rokok dapat mempersempit pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke ginjal, dan mempercepat kerusakan ginjal.
  4. Konsumsi Alkohol Berlebihan: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan merusak hati, yang juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal. Alkohol juga dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat membebani ginjal.
  5. Penggunaan Obat-obatan Tertentu: Penggunaan obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) jangka panjang, seperti ibuprofen dan naproxen, dapat merusak ginjal jika digunakan secara berlebihan atau tanpa pengawasan dokter.
  6. Dehidrasi Kronis: Kurang minum air putih dapat menyebabkan dehidrasi kronis, yang dapat membebani ginjal dan mempercepat kerusakan ginjal. Air membantu ginjal menyaring limbah dan racun dari darah.
  7. Infeksi Saluran Kemih (ISK) Berulang: ISK yang tidak diobati atau berulang dapat menyebabkan kerusakan ginjal jangka panjang. Bakteri dari infeksi dapat naik ke ginjal dan menyebabkan infeksi ginjal (pielonefritis).
  8. Riwayat Keluarga dengan Penyakit Ginjal: Orang dengan riwayat keluarga penyakit ginjal memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ginjal sendiri. Faktor genetik dapat mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal.
  9. Penyakit Autoimun: Beberapa penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis, dapat menyerang ginjal dan menyebabkan kerusakan ginjal.
  10. Konsumsi Minuman Manis Berlebihan: Minuman manis, seperti soda, jus kemasan, dan minuman energi, mengandung kadar gula yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas, resistensi insulin, dan diabetes tipe 2, yang merupakan faktor risiko utama gagal ginjal.

dr. Aru menambahkan, "Kalau faktor-faktor ini menumpuk, risiko gagal ginjal di usia muda akan semakin tinggi." Oleh karena itu, penting untuk menyadari dan mengendalikan faktor-faktor risiko ini sejak dini.

Kerusakan ginjal dan hipertensi memiliki hubungan yang kompleks dan saling memengaruhi. Ketika ginjal mengalami kerusakan, tubuh kehilangan kemampuannya untuk mengendalikan tekanan darah secara efektif. Tekanan darah yang terus-menerus tinggi kemudian memperparah kerusakan ginjal, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal stadium lanjut.

dr. Aru menekankan bahwa masalah gagal ginjal di usia muda dapat dicegah jika masyarakat lebih waspada terhadap faktor risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Pemeriksaan kesehatan rutin, menjaga pola makan rendah garam, rajin berolahraga, dan mengendalikan berat badan merupakan langkah-langkah penting untuk melindungi fungsi ginjal sejak dini.

Pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan tekanan darah dan fungsi ginjal, dapat membantu mendeteksi masalah ginjal sejak dini, ketika pengobatan lebih efektif. Menjaga pola makan rendah garam membantu mengendalikan tekanan darah dan mengurangi beban pada ginjal. Olahraga teratur membantu menjaga berat badan ideal, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Mengendalikan berat badan membantu mengurangi risiko obesitas, diabetes, dan hipertensi, yang semuanya dapat merusak ginjal.

"Kalau tidak dikontrol, anak muda pun bisa mengalami gagal ginjal yang biasanya kita lihat pada pasien usia tua," pungkas dr. Aru. Kasus Mutya Dewi Fitria menjadi pengingat bagi kita semua, terutama generasi muda, untuk lebih peduli terhadap kesehatan ginjal dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Selain langkah-langkah yang telah disebutkan, penting juga untuk menghindari kebiasaan buruk yang dapat merusak ginjal, seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan menggunakan obat-obatan tertentu tanpa pengawasan dokter. Pastikan untuk minum air putih yang cukup setiap hari untuk menjaga ginjal tetap terhidrasi dan berfungsi dengan baik. Jika Anda memiliki riwayat keluarga penyakit ginjal atau faktor risiko lainnya, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan pemeriksaan yang tepat.

Pencegahan adalah kunci untuk melindungi kesehatan ginjal dan mencegah gagal ginjal di usia muda. Dengan menyadari faktor risiko, mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, dan menjalani gaya hidup sehat, kita dapat menjaga ginjal tetap sehat dan berfungsi dengan baik sepanjang hidup kita. Jangan anggap remeh kesehatan ginjal, karena ginjal adalah organ vital yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh kita.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :