Viral Wisatawan Asing Diam-Diam Terbangkan Paralayang di Gunung Bromo.

  • Maskobus
  • Sep 15, 2025

Sebuah video viral di media sosial baru-baru ini memperlihatkan seorang wisatawan asing melakukan aktivitas paralayang di kawasan wisata Gunung Bromo, Jawa Timur. Aksi ini sontak menuai sorotan dan perbincangan hangat di kalangan warganet, terutama karena paralayang bukanlah aktivitas yang lazim atau diizinkan di area tersebut. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @indonesian_mountains, lengkap dengan caption bernada keheranan, "Gimana tuh?". Unggahan ini dengan cepat menyebar dan memicu berbagai reaksi dari para pengguna media sosial.

Dalam video berdurasi 25 detik itu, terlihat seorang pria yang diduga wisatawan asing sedang bersiap dan kemudian berhasil mengudara dengan paralayangnya. Parasut berwarna oranye cerah itu tampak kontras dengan lanskap Gunung Bromo yang didominasi warna cokelat dan abu-abu. Pria tersebut mengenakan helm dan pakaian berwarna putih, yang membuatnya semakin mudah dikenali di tengah kerumunan orang yang menyaksikan aksinya.

Arah terbang paralayang tersebut menuju ke Gunung Batok, sebuah gunung kecil yang lokasinya bersebelahan dengan Gunung Bromo di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Keberanian dan kelihaian wisatawan tersebut dalam mengendalikan paralayangnya di atas ketinggian Gunung Bromo mengundang decak kagum sekaligus tanda tanya. Pasalnya, aktivitas paralayang di kawasan TNBTS memerlukan izin khusus dan perencanaan yang matang, mengingat kondisi alam yang ekstrem dan risiko yang mungkin timbul.

Sontak, aksi paralayang ini menarik perhatian banyak orang yang berada di sekitar lokasi kejadian. Beberapa orang terlihat mengabadikan momen tersebut dengan telepon genggam mereka, merekam aksi nekat wisatawan asing itu. Kehadiran paralayang di langit Bromo menjadi tontonan yang unik dan tidak biasa, memicu rasa penasaran dan keingintahuan dari para pengunjung yang hadir.

Viral Wisatawan Asing Diam-Diam Terbangkan Paralayang di Gunung Bromo.

Pengunggah video di Instagram juga menambahkan tulisan yang menggelitik, "Nerbangin drone bayar 2 juta, kalau nerbangin diri gini bayar berapa ya?". Pertanyaan ini menyiratkan adanya aturan mengenai penggunaan drone di kawasan TNBTS yang dikenakan biaya retribusi. Hal ini memunculkan spekulasi mengenai apakah wisatawan asing tersebut telah mengantongi izin untuk melakukan paralayang dan apakah ada biaya yang harus dibayarkan untuk aktivitas tersebut.

Kejadian ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan spekulasi di kalangan masyarakat. Beberapa pihak mempertanyakan bagaimana wisatawan asing tersebut bisa membawa dan menerbangkan paralayangnya tanpa terdeteksi oleh petugas TNBTS. Sebagian lainnya menduga bahwa wisatawan tersebut mungkin telah mendapatkan izin khusus, meskipun hal ini belum dapat dikonfirmasi. Muncul pula kekhawatiran mengenai dampak lingkungan dan keselamatan dari aktivitas paralayang yang tidak terkontrol di kawasan konservasi seperti TNBTS.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan salah satu destinasi wisata alam paling populer di Indonesia. Kawasan ini terkenal dengan keindahan pemandangan matahari terbitnya, kawah Gunung Bromo yang aktif, hamparan lautan pasir yang luas, serta keberagaman flora dan fauna yang unik. TNBTS juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi, karena menjadi tempat tinggal bagi masyarakat Tengger yang masih melestarikan tradisi dan adat istiadat leluhur mereka.

Sebagai kawasan konservasi, TNBTS memiliki aturan dan regulasi yang ketat untuk menjaga kelestarian alam dan keselamatan pengunjung. Aktivitas-aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan atau membahayakan keselamatan dilarang atau dibatasi. Penggunaan drone, misalnya, memerlukan izin khusus dan dikenakan biaya retribusi. Hal ini bertujuan untuk mengontrol jumlah drone yang beroperasi di kawasan TNBTS dan mencegah terjadinya gangguan terhadap satwa liar atau aktivitas penerbangan lainnya.

Kejadian viral wisatawan asing yang menerbangkan paralayang di Gunung Bromo ini menjadi momentum untuk mengevaluasi kembali sistem pengawasan dan penegakan hukum di kawasan TNBTS. Pihak pengelola TNBTS perlu meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti kepolisian, imigrasi, dan komunitas lokal, untuk mencegah terjadinya pelanggaran aturan dan menjaga keamanan serta ketertiban di kawasan wisata.

Selain itu, perlu adanya sosialisasi yang lebih intensif mengenai aturan dan regulasi yang berlaku di TNBTS kepada para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Informasi ini dapat disampaikan melalui berbagai media, seperti website, brosur, papan informasi, atau melalui petugas yang bertugas di lapangan. Dengan pemahaman yang baik mengenai aturan yang berlaku, diharapkan para wisatawan dapat lebih bertanggung jawab dan menghormati kelestarian alam serta budaya di kawasan TNBTS.

Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi para pelaku wisata di sekitar kawasan TNBTS. Mereka perlu menyadari bahwa kelestarian alam dan budaya merupakan aset yang sangat berharga dan harus dijaga bersama. Pengembangan pariwisata harus dilakukan secara berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Para pelaku wisata perlu berinovasi dalam menciptakan produk dan layanan wisata yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.

Di sisi lain, pemerintah daerah dan pusat perlu memberikan dukungan yang memadai bagi pengembangan pariwisata di kawasan TNBTS. Dukungan ini dapat berupa peningkatan infrastruktur, pelatihan sumber daya manusia, promosi pariwisata, serta penyediaan fasilitas dan layanan yang memadai bagi para wisatawan. Dengan dukungan yang komprehensif, diharapkan pariwisata di kawasan TNBTS dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah dan nasional.

Insiden paralayang ilegal di Gunung Bromo ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan konservasi lingkungan. TNBTS adalah permata alam yang harus dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang. Pihak berwenang harus mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran dan memastikan bahwa semua aktivitas pariwisata dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Edukasi publik dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat lokal, dan pelaku industri pariwisata sangat penting untuk menjaga keindahan dan keunikan TNBTS agar tetap lestari.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :