Wanita di Bali Kena Gagal Ginjal Stadium 5 di Usia 28 Tahun, Ini Pemicunya

  • Maskobus
  • Aug 21, 2025

Kisah Grace Tanggu, seorang wanita muda berusia 28 tahun di Bali, menjadi pengingat pahit tentang pentingnya kewaspadaan terhadap kesehatan, bahkan di usia yang relatif muda. Di tengah gaya hidup yang tampak sehat, Grace didiagnosis dengan gagal ginjal stadium 5, sebuah kondisi yang mengejutkan dan mengubah hidupnya secara drastis. Kini, ia harus menjalani rutinitas cuci darah secara teratur untuk mempertahankan hidupnya.

Awalnya, Grace merasa baik-baik saja dan tidak menyangka akan mengalami masalah ginjal. Ia hanya mengeluhkan mual dan muntah yang sesekali muncul. Namun, satu gejala yang kemudian menjadi titik balik adalah urine yang berbusa selama dua minggu berturut-turut. Meskipun tidak merasakan nyeri pinggang, gejala khas penyakit ginjal kronis, Grace akhirnya memutuskan untuk memeriksakan diri.

"Pipis saya sudah dua minggu berbusa, tapi saya pikir tidak apa-apa. Karena tidak ada nyeri di pinggang," ungkap Grace, menggambarkan bagaimana ia awalnya meremehkan gejala tersebut.

Setelah pemeriksaan lebih lanjut, terungkaplah fakta yang mengejutkan: kadar kreatinin Grace mencapai 11. Sebagai informasi, nilai normal kreatinin pada pria berkisar antara 0,6 hingga 1,2 mg/dL, sedangkan pada wanita antara 0,5 hingga 1,1 mg/dL. Tingginya kadar kreatinin Grace mengindikasikan bahwa fungsi ginjalnya telah menurun secara signifikan.

Lantas, apa yang menjadi pemicu gagal ginjal pada wanita muda yang tampak sehat ini? Setelah serangkaian pemeriksaan mendalam, termasuk biopsi ginjal di Malaysia, terungkap bahwa Grace memiliki riwayat genetik diabetes melitus yang tidak disadarinya. Hasil pemeriksaan HbA1c menunjukkan angka 9,7, jauh di atas batas normal 5,6-6.

Wanita di Bali Kena Gagal Ginjal Stadium 5 di Usia 28 Tahun, Ini Pemicunya

"Dokter akhirnya menyarankan biopsi ginjal. Di Malaysia, ketemu dokter spesialis ginjal yang sekaligus memeriksa HbA1c. Hasilnya itu tinggi 9,7. Padahal batas normal hanya 5,6-6, jadi penyebabnya itu diabetes," jelas Grace.

Pengakuan ini menjadi pukulan telak bagi Grace. Ia merasa tidak memiliki faktor risiko yang jelas untuk diabetes. Sejak kecil, ia tidak terlalu menyukai makanan manis, porsi nasinya pun tidak banyak, dan tubuhnya tidak pernah mengalami obesitas.

"Jujur, saya kaget. Dari kecil saya tidak pernah benar-benar suka makan manis, porsi nasi juga sedikit, Tubuh saya tidak pernah obesitas. Tidak ada tanda-tanda khas diabetes," lanjutnya.

Kasus Grace Tanggu menyoroti pentingnya memahami riwayat kesehatan keluarga. Meskipun seseorang merasa menjalani gaya hidup sehat, faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit tertentu. Diabetes melitus, yang menjadi pemicu gagal ginjal pada Grace, seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika ada riwayat keluarga diabetes, sangat penting untuk deteksi dini dan pencegahan komplikasi.

Setelah didiagnosis gagal ginjal akibat diabetes, Grace menyadari perlunya perubahan gaya hidup yang signifikan. Ia mulai memperbaiki pola tidur yang sebelumnya sering begadang dan meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga secara teratur.

Pengalaman pahit yang dialami Grace menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Ia menekankan pentingnya untuk tidak menyepelekan pemeriksaan kesehatan dan selalu waspada terhadap gejala-gejala yang mungkin muncul.

"Lebih baik tahu lebih awal," pesan Grace, menekankan pentingnya deteksi dini dalam penanganan penyakit.

Selain itu, Grace juga memberikan beberapa tips sederhana untuk menjaga kesehatan ginjal:

  • Minum air secukupnya: Konsumsi air putih sekitar 1,5 sampai 2 liter per hari untuk membantu ginjal berfungsi dengan baik.
  • Batasi makanan instan, asin, dan manis: Hindari konsumsi makanan instan dan minuman kemasan secara berlebihan, karena kandungan garam, gula, dan bahan pengawetnya dapat membebani ginjal.
  • Periksa rutin gula darah dan fungsi ginjal: Lakukan pemeriksaan rutin, terutama jika memiliki riwayat keluarga diabetes atau hipertensi, untuk mendeteksi dini potensi masalah ginjal.
  • Olahraga ringan secara teratur: Lakukan olahraga ringan seperti jalan cepat atau jogging selama 30 menit setiap hari untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kasus Grace Tanggu adalah contoh nyata bahwa penyakit ginjal dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau gaya hidup yang tampak sehat. Penting untuk diingat bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Dengan menjaga pola hidup sehat, melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, dan mewaspadai gejala-gejala yang mungkin muncul, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit ginjal dan menjaga kesehatan ginjal kita dalam jangka panjang.

Gagal ginjal stadium 5 adalah tahap akhir dari penyakit ginjal kronis (PGK). Pada tahap ini, ginjal telah kehilangan sebagian besar fungsinya, yaitu sekitar 85-90%. Ginjal memiliki peran vital dalam menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah, yang kemudian dikeluarkan melalui urine. Ketika ginjal gagal berfungsi dengan baik, limbah dan cairan tersebut menumpuk di dalam tubuh, menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Gejala gagal ginjal stadium 5 dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi beberapa gejala umum meliputi:

  • Kelelahan dan kelemahan: Penumpukan limbah dalam tubuh dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan yang ekstrem.
  • Pembengkakan (edema): Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik tidak dapat membuang cairan berlebih dari tubuh, yang dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, tangan, atau wajah.
  • Mual dan muntah: Penumpukan limbah dalam darah dapat menyebabkan mual dan muntah.
  • Kehilangan nafsu makan: Gagal ginjal dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan.
  • Sesak napas: Cairan berlebih dalam tubuh dapat menumpuk di paru-paru, menyebabkan sesak napas.
  • Perubahan dalam buang air kecil: Gagal ginjal dapat menyebabkan perubahan dalam frekuensi buang air kecil, jumlah urine, atau warna urine.
  • Gatal-gatal: Penumpukan limbah dalam tubuh dapat menyebabkan gatal-gatal yang parah.
  • Masalah tidur: Gagal ginjal dapat menyebabkan kesulitan tidur atau insomnia.
  • Kram otot: Ketidakseimbangan elektrolit akibat gagal ginjal dapat menyebabkan kram otot.

Penyebab gagal ginjal stadium 5 sangat beragam, tetapi beberapa penyebab umum meliputi:

  • Diabetes: Diabetes adalah penyebab utama gagal ginjal. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak ginjal dari waktu ke waktu.
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi): Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak ginjal.
  • Glomerulonefritis: Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomeruli, unit penyaringan kecil di ginjal.
  • Penyakit ginjal polikistik: Penyakit ginjal polikistik adalah kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan kista di ginjal.
  • Obstruksi saluran kemih: Obstruksi atau penyumbatan pada saluran kemih dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Pengobatan gagal ginjal stadium 5 bertujuan untuk memperlambat perkembangan penyakit, mengelola gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Pilihan pengobatan utama meliputi:

  • Dialisis: Dialisis adalah proses penyaringan darah secara buatan untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak. Ada dua jenis dialisis utama: hemodialisis dan dialisis peritoneal.
  • Transplantasi ginjal: Transplantasi ginjal adalah prosedur pembedahan untuk mengganti ginjal yang rusak dengan ginjal yang sehat dari donor.

Selain dialisis dan transplantasi ginjal, pasien dengan gagal ginjal stadium 5 juga perlu menjalani perawatan medis untuk mengelola gejala dan komplikasi, seperti:

  • Obat-obatan: Obat-obatan dapat digunakan untuk mengontrol tekanan darah, kadar gula darah, kadar kolesterol, dan kadar fosfor dalam darah.
  • Diet: Diet khusus dapat membantu mengurangi penumpukan limbah dan cairan dalam tubuh. Pasien dengan gagal ginjal stadium 5 biasanya perlu membatasi asupan protein, natrium, kalium, dan fosfor.
  • Perubahan gaya hidup: Perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan yang sehat dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit.

Gagal ginjal stadium 5 adalah kondisi yang serius dan dapat mengancam jiwa. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan perawatan yang komprehensif, pasien dapat hidup lebih lama dan menikmati kualitas hidup yang lebih baik. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ginjal (nefrolog) untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan rencana pengobatan yang tepat.

💬 Tinggalkan Komentar dengan Facebook

Related Post :