Seorang warga South Lake Tahoe, California, Amerika Serikat, baru-baru ini didiagnosis positif penyakit pes, sebuah penyakit yang mengingatkan kita pada sejarah kelam wabah mematikan yang dikenal sebagai "Black Death" atau Maut Hitam. Departemen Kesehatan California mengkonfirmasi kasus ini dan menyatakan bahwa pasien saat ini sedang menjalani perawatan intensif di bawah pengawasan ketat tenaga medis profesional, dengan harapan pemulihan yang cepat dan menyeluruh.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh The Guardian, otoritas kesehatan setempat meyakini bahwa pasien tersebut terinfeksi setelah digigit kutu yang membawa bakteri Yersinia pestis, penyebab utama penyakit pes. Gigitan ini terjadi saat pasien sedang berkemah di area rekreasi pegunungan di California, sebuah lingkungan yang ternyata menjadi habitat alami bagi berbagai hewan pengerat liar yang dapat membawa kutu terinfeksi.
"Penyakit pes secara alami ada di banyak wilayah California, termasuk daerah dataran tinggi di wilayah El Dorado," ungkap Kyle Fliflet, Pelaksana Tugas Direktur Kesehatan Masyarakat wilayah El Dorado, dalam sebuah pernyataan resmi. Fliflet menekankan pentingnya kewaspadaan dan tindakan pencegahan bagi semua individu, terutama saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di area yang dikenal sebagai habitat hewan pengerat liar. "Penting bagi setiap orang untuk mengambil tindakan pencegahan bagi diri mereka sendiri dan hewan peliharaan mereka saat berada di luar ruangan, terutama saat berjalan kaki, mendaki, dan/atau berkemah di area yang banyak terdapat hewan pengerat liar," tambahnya.
Kasus pes pada manusia memang relatif jarang terjadi, tetapi potensi konsekuensinya sangat serius dan bahkan fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Penyakit pes disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, yang umumnya ditularkan melalui gigitan kutu yang terinfeksi. Kutu ini biasanya mendapatkan bakteri dari hewan pengerat liar seperti tupai, bajing tanah, dan berbagai jenis tikus yang hidup di alam liar. Selain itu, anjing dan kucing peliharaan juga dapat berperan sebagai pembawa kutu yang terinfeksi ke dalam lingkungan rumah, meningkatkan risiko penularan pada manusia.
Meskipun kejadiannya jarang, infeksi pes pada manusia dapat menimbulkan kondisi yang sangat serius jika tidak segera diobati. Gejala penyakit pes biasanya muncul dalam waktu dua minggu setelah terpapar bakteri Yersinia pestis. Gejala-gejala ini meliputi demam tinggi, mual, kelelahan ekstrem, dan pembengkakan kelenjar getah bening yang menyakitkan. Kelenjar getah bening yang membengkak ini dikenal sebagai "bubos," yang merupakan ciri khas dari pes bubo, salah satu jenis pes yang paling umum.
Namun, ada kabar baik. Jika penyakit pes terdeteksi dini, pengobatan dengan antibiotik biasanya sangat efektif dalam mengatasi infeksi dan mencegah komplikasi serius. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, terutama jika Anda baru-baru ini berada di area yang dikenal sebagai habitat hewan pengerat liar atau jika Anda telah digigit kutu.
Penyakit pes memiliki sejarah panjang dan kelam yang terkait erat dengan wabah mematikan yang dikenal sebagai "Black Death" atau Maut Hitam yang melanda Eropa pada abad ke-14. Wabah ini diperkirakan telah membunuh puluhan juta orang, mengubah sejarah Eropa secara permanen. Meskipun penyakit pes telah dikendalikan secara signifikan sejak saat itu, penyakit ini masih ada di berbagai belahan dunia, termasuk beberapa wilayah di Amerika Serikat.
Ada tiga jenis utama penyakit pes: pes bubo, pes septikemik, dan pes pneumonik. Pes bubo adalah jenis yang paling umum dan ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening (bubos). Pes septikemik terjadi ketika bakteri Yersinia pestis memasuki aliran darah, menyebabkan infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh. Pes pneumonik adalah jenis yang paling parah dan menular, karena dapat menyebar dari orang ke orang melalui droplet pernapasan.
Untuk mencegah penyakit pes, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda ambil, terutama jika Anda tinggal atau bepergian ke daerah di mana penyakit ini ada. Langkah-langkah ini meliputi:
- Hindari kontak dengan hewan pengerat liar: Jauhi hewan pengerat liar, terutama jika mereka tampak sakit atau mati. Jangan memberi makan atau menyentuh hewan pengerat liar.
- Gunakan semprotan serangga: Gunakan semprotan serangga yang mengandung DEET untuk melindungi diri dari gigitan kutu. Semprotkan pakaian, sepatu, dan peralatan berkemah Anda dengan semprotan serangga.
- Kendalikan kutu pada hewan peliharaan Anda: Bicaralah dengan dokter hewan Anda tentang cara mengendalikan kutu pada anjing dan kucing Anda. Gunakan produk pengendalian kutu yang direkomendasikan oleh dokter hewan Anda.
- Kenakan pakaian pelindung: Saat berada di luar ruangan di daerah yang dikenal sebagai habitat hewan pengerat liar, kenakan pakaian pelindung seperti celana panjang, kemeja lengan panjang, dan sepatu bot. Masukkan celana Anda ke dalam sepatu bot atau kaus kaki Anda untuk mencegah kutu masuk ke dalam pakaian Anda.
- Singkirkan sumber makanan dan tempat berlindung hewan pengerat: Singkirkan sumber makanan dan tempat berlindung hewan pengerat di sekitar rumah Anda. Bersihkan tumpukan kayu, semak-semak yang lebat, dan area lain di mana hewan pengerat dapat bersembunyi. Simpan makanan hewan peliharaan dalam wadah tertutup rapat.
- Waspadai gejala penyakit pes: Waspadai gejala penyakit pes, seperti demam, mual, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera cari pertolongan medis.
Kasus penyakit pes di California ini merupakan pengingat penting bahwa penyakit-penyakit kuno masih dapat muncul kembali dan menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat. Dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan mencari pertolongan medis segera jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, Anda dapat membantu melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyakit pes.
Penting untuk dicatat bahwa penyakit pes adalah penyakit yang dapat diobati jika terdeteksi dini. Dengan diagnosis dan pengobatan yang cepat, sebagian besar pasien dapat pulih sepenuhnya. Namun, jika tidak diobati, penyakit pes dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.
Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri Anda dari penyakit pes. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang penyakit pes, bicaralah dengan dokter Anda atau hubungi departemen kesehatan setempat Anda.
Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Anda untuk tetap aman dan sehat.